Berita Viral
Nasib Carina Joe yang Disebut-sebut Ganjar saat Debat, Dulu Cita-citanya Standar, Kini Bergelar PhD
Sosok Carina Joe yang disebut-sebut oleh Ganjar Pranowo saat Debat Capres 2024, ternyata dulu punya cita-cita yang sederhana, kini gelarnya mentereng.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Nasib Carina Joe yang disebut-sebut Ganjar Pranowo saat Debat Capres 2024 terungkap.
Carina Joe menjadi perbincangan setelah dibongkar oleh Ganjar Pranowo sebagai sosok yang sangat berprestasi.
Di kancah dunia, Carina Joe merupakan sosok yang mengglobal dan membawa harum nama Indonesia di kancah dunia ilmuwan.
Nama Carina Citra Dewai Joe atau Carina Joe kembali menjadi perhatian publik.
Lalu kemudian, pada Minggu (7/1/2024) namanya disebutkan Ganjar Pranowo dalam debat Pilpres 2024.
Diketahui, Ganjar Pranowo mengungkit pentingnya anak-anak muda Indonesia mempromosikan negaranya ke luar negeri.
Hal ini disampaikan ketika mengomentari tentang politik luar negeri yang merupakan salah satu tema debat capres kedua pada malam ini, Minggu (7/1/2024).
Ganjar memberikan contoh anak-anak muda itu di antaranya penyanyi Niki atau Nicole Zefanya, rapper Rich Brian hingga grup musik metal asal Garut Voice of Baceprot yang sukses mendunia.
"NIKI, Rich Brian, Voice of Baceprot, yang kemudian mendunia, kita fasilitasi, maka dialah yang akan bisa mendapatkan keuntungan dan sekaligus menjadi diplomat Indonesia," kata Ganjar dalam debat.
Baca juga: Ditantang Jujur oleh Ganjar, Jokowi Langsung Bongkar Obrolan Pribadi dengan Prabowo: Pilpres Juga
Semestinya, menurut Ganjar, para duta besar Indonesia memahami soal viralisme tersebut.
"Maka ketika kemudian ada konvensional kita mendorong agar para duta besar kita diplomat kita untuk menjadi tenaga pemasar, mereka menjadi fasilitator, mereka juga kemudian mempromosikan yang ada di dalam negeri, maupun menarik yang potensi di luar negeri ke dalam negeri," ungkapnya.
Politikus PDI-P itu kemudian berharap Indonesia terus mendorong viralisme untuk mempromosikan potensi negara ke luar negeri.
Ia mengapresiasi anak-anak muda bangsa itu yang seakan turut menjadi diplomat bangsa.
"Maka viralisme sebenarnya menjadi bagian yang kita dorong dari Tanah Air sendiri.
Kalau kita lihat NIKI, Rich Brian, Karina, Karina seorang intelektual yang hebat sekali, yang menemukan anti virus, AztraZeneca, diaspora yang hebat kita promosikan kita viralkan," tutur Ganjar.

Ternyata nasib Carina Joe memang tak lepas dari usaha keras dan sosok yang sederhana atau humble.
Sejak SMA Carina tertarik dengan bidang bioteknologi khususnya tentang manipulasi genetika.
Namun, karena saat itu di Indonesia masih belum banyak yang membuka studi bidang tersebut, akhirnya Carina melanjutkan studinya ke luar negeri.
Setelah lulus S1 ia ditawari magang di sebuah perusahaan Australia.
Perusahaan itulah yang menawarinya melanjutkan studi hingga meraih gelar PhD untuk mendukung kariernya di bidang penelitian.
Baca juga: Tangis Mama Muda di Bangkalan saat Dipertemukan dengan Bayi yang Dibuangnya Meneteskan Air Mata
Carina Joe kemudian meraih gelar PhD bidang Bioteknologi di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia.
Pengalaman di industri bioteknologi membawanya terlibat dalam penelitian vaksin AstraZeneca untuk Covid-19 saat ini.
Selain itu, dikutip dari unggahan Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya di Instagram resminya, @desrapercaya, Carina adalah ilmuwan utama dalam pengembangan proses manufaktur Vaksin AstraZeneca.
Selain itu Carina juga memegang paten proses manufaktur ber-output intensif bagi Vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Sebelum Kenal Pinkan Mambo, Arya Khan Terpuruk Imbas Istri, Kini Si Pedagang Singkong Tuai Berkah
Sebelumnya, Carina juga telah bekerja dengan berbagai laboratorium cGMP di berbagai negara untuk memperjuangkan transfer teknologi proses produksi vaksin.
Dalam Live Instagram Desra Percaya, Carina pun menceritakan perasaannya saat terlibat dalam produksi Vaksin AstraZeneca.
Carina mengaku seperti mendapatkan proyek besar saat menerima tawaran untuk terlibat dalam produksi Vaksin AstraZeneca.
Karena hasil kerjanya nanti akan mempunyai pengaruh langsung untuk kehidupan masyarakat secara global.
Meski demikian, Carina mengungkapkan ada perasaan senang dan susah saat ia terlibat dalam pembuatan Vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Jawaban Menohok Rafathar saat Dipaksa Syuting & Selalu Tersorot Kamera, Raffi Ahmad Kaget: Bonus
"Saya dapat proyek ini seperti saya dapat proyek yang besar.
Karena saya pikir hasil kerjanya bakal punya pengaruh langsung untuk kehidupan masyarakat secara global."
"Terus perasaannya ada senangnya ada susahnya juga," kata Carina dikutip dari Live Instagram Desra Percaya bersama Carina Joe, Indra Rudiansyah dan Ganjar Pranowo, Minggu (25/7/2021) kemarin.
Carina pun menceritakan selama memproduksi Vaksin AstraZeneca, seluruh tim bekerja super keras.
Baca juga: Inilah Arti Mimpi Nangis Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Lagi Merindukan Seseorang hingga Depresi
Bahkan Carina bersama timnya harus bekerja selama tujuh hari seminggu dalam waktu 12 jam sehari.
Tanpa adanya libur dan istirahat selama waktu satu setengah tahun.
Kerja keras Carina bersama timnya itu dilakukan untuk bisa membuat Vaksin AstraZeneca dan agar bisa segera digunakan di seluruh dunia.
"Kita bekerja super keras, saya pikir setengah mati si.
Pas pandemi itu kita kerja tujuh hari seminggu, lebih dari 12 jam sehari.
Tanpa libur tanpa istirahat selama satu setengah tahun itu.
Supaya itu bisa digunakan di seluruh dunia," ungkap Carina.

Carina mengungkapkan bahwa ia memiliki cita-cita yang standar saja.
Ia pernah bercita-cita sebagai dokter atau insinyur.
Kemudian sewaktu SMA ia tertarik dengan bidang bioteknologi, khususnya tentang manipulasi genetika.
"Dulu cita-citanya pas masih kecil pengen jadi dokter atau insinyur, ya standar.
Waktu saya SMA saya cari-cari lagi untuk bidang kuliah, saya pikir ini saya tertarik dengan satu bidang bioteknologi."
"Tentang manipulasi genetika.
Karena menarik ya saya bisa mengganti genetika tumbuhan atau hewan," terang Carina.
Karena pada saat itu di Indonesia masih belum banyak yang membuka studi bidang tersebut, akhirnya Carina harus melanjutkan studinya ke luar negeri.
Setelah lulus S1, ia ditawari magang di sebuah perusahaan Australia.
Perusahaan inilah yang menawarinya untuk melanjutkan studinya hingga meraih gelar PhD untuk mendukung karirnya di bidang penelitian.
Wanita dengan gelar PhD bidang Bioteknologi di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia ini menambahkan, bahwa pengalamannya di industri bioteknologi berpengaruh hingga akhirnya terlibat dalam penelitian vaksin AstraZeneca untuk COVID-19 saat ini.
“Setelah PhD saya, saya melanjutkan magang selama 7 tahun.
Karena saya memiliki latar belakang industri, saat melamar ke Oxford postdoc, mereka senang dengan latar belakang industri saya,” katanya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Carina Joe
Debat Capres 2024
membawa harum nama Indonesia
duta besar Indonesia
Nicole Zefanya
Rich Brian
Voice of Baceprot
manipulasi genetika
vaksin AstraZeneca
berita viral
Capres 2024
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Sosok Adi Kusuma Dulu Seorang Bisnis Analis Kini Jadi Pemulung, Tak Malu: yang Penting Makan |
![]() |
---|
Ganjaran untuk 20 Prajurit TNI yang Tewaskan Prada Lucky, Pasal Tak Akan Sama |
![]() |
---|
Sosok Endiarto, Sutradara Film Animasi 'Merah Putih: One For All' Bantah Biaya Produksi Rp6,7 Miliar |
![]() |
---|
Buntut Panjang Keluarga Pasien Maki Dokter Syahpri Perkara Dahak, Dinkes Lapor Polisi |
![]() |
---|
Ancaman Sanksi yang Diterima Bripda Farhan Polisi yang Kabur saat Akad Menikahi Sukma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.