Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Dokter Bak Pahlawan Warga Miskin Meninggal, Pegang Prinsip Hidup: Orang Tak Mampu Juga Berhak

Dokter itu bernama Lo Siauw Ging yang meninggal sekitar pukul 12.15 WIB. Sosok dokter Lo Siauw Ging bak pahlawan bagi warga miskin

Editor: Torik Aqua
Kompas
Dokter Lo Siaw Ging, sosok yang dianggap pahlawan bagi warga miskin, ikhlas dibayar sukarela 

TRIBUNJATIM.COM -  Sosok dokter asal Solo, Jawa Tengah dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (9/1/2024).

Dokter itu bernama Lo Siauw Ging yang meninggal sekitar pukul 12.15 WIB.

Sosok dokter Lo Siauw Ging bak pahlawan bagi warga miskin, karena kerap membantu pasien yang kurang mampu.

Bahkan, semasa hidup Lo kerap dikirimi tagihan dari apotek dari pasien yang tak mampu.

Baca juga: Sosok Lo Siauw Ging, Dokter Tanpa Tarif di Solo Tutup Usia, Sempat Minta Pemakaman dengan Peti Biasa

Menghembuskan napas terakhirnya di usia 89 tahun.

Di mata warga Solo, dokter Lo Siauw Ging bak pahlawan bagi warga miskin.

Bagaimana tidak, selama ini ia sering membantu pasien yang kurang mampu.

Yakni dengan cara menggratiskan biaya berobat dan rela dibayar seikhlasnya.

Melansir dari TribunSolo.com, dokter Lo Siauw Gi bahkan sering membayarkan biaya obat untuk pasiennya.

Yakni dengan cara menuliskan resep dengan memo khusus.

Setelahnya, sang pasien tinggal mengambil obat yang tertulis dari memo tersebut ke apotek Budi Asih.

Dokter yang akrab disapa dokter Lo itu lantas setiap bulan akan dikirimi tagihan biaya obat-obat pasien yang tak mampu dari pihak apotek.

Tak tanggung-tanggung, tagihan yang harus dibayar dokter Lo pun jumlahnya bervariasi.

Mulai dari ratusan ribu hingga Rp 10 juta per bulan.

 Uang yang dibayar dokter Lo ternyata juga berasal dari urng pribadi dan para donatur.

Ya, hal itu ikhlas dilakukan dokter Lo karena merasa orang tak mampu juga berhak untuk berobat.

"Prinsipnya, bagi saya orang yang tidak mampu juga berhak untuk berobat," ujar dokter Lo dikutip dari Kompas.id terbitan 19 Maret 2019 silam.

Sementara itu, sebelum meninggal dunia, dokter Lo sempat dirawat Rumah Sakit Kasih Ibu sejak Jumat 5 Januari 2024.

Bahkan sebelum meninggal, dokter Lo sempat berpesan kepada anak-anaknya untuk dimakamkan dengan sederhana.

”Karena memang usia sudah sepuh. Beliau sempat dirawat sejak 5 Januari 2024.

Sejak dirawat kondisinya selalu naik turun,” tulis Manajer Humas Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Surakarta, Divans Fernandes, melalui pesan singkatnya, Selasa sore dalam pesan singkatnya seperti dikutip Kompas.id.

Jenazah juga diketahui akan disemayamkan di rumah duka Thiong Ting, Jalan Kolonel Sutarto, Kecamatan Jebres, Solo.

Sebelum meninggal, dokter Lo diketahui berpraktik di Rumah Sakit Kasih Ibu.

Serta membuka praktik dokter umum di rumahnya yang terletak di jalan Jagalan No. 27 Solo.

Almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu sejak Jumat (5/1/2024) lalu.

Sebelum meninggal dunia, berpesan pada anak-anaknya agar dirinya dimakamkan dengan peti biasa.

Dia ingin proses pemakaman yang sederhana dan tak memerlukan dana fantastis.

"Karena memang usia sudah sepuh. Beliau sempat dirawat sejak 5 Januari 2024.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Viral Pemuda 20 Tahun Serangan Jantung Kebanyakan Mi Instan, Perburukan

Baca juga: Geger Bocah Ngaku Disunat Jin sampai Kemaluan Sakit, Dibawa ke Dokter Tak Ada Masalah: Bagus

Sejak dirawat kondisinya selalu naik turun,” tulis Manajer Humas Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Surakarta, Divans Fernandes, melalui pesan singkatnya, Selasa sore dalam pesan singkatnya seperti dikutip Kompas.id.

Jenazah Lo rencananya akan disemayamkan di rumah duka Thiong Ting, Jalan Kolonel Sutarto, Kecamatan Jebres, Solo.

Sosok Lo Siauw Ging dikenal sebagai dokter tanpa tarif yang berjiwa sosial tinggi.

Ia praktik di Rumah Sakit Kasih Ibu. Dia juga membuka praktik dokter umum di rumahnya di Jalan Jagalan No. 27 Solo.

Ketika masih muda dulu, pasiennya bisa mencapai 100 orang sehari.

Seiring dengan usianya yang kian sepuh, dr Lo masih mampu melayani 20-30 pasien per hari.

Ia menggratiskan biaya pemeriksaan kesehatan kepada pasiennya yang tak mampu.

Baca juga: Sosok Ardi Santoso, Dokter Beri Pengobatan Gratis ke Pengungsi Rohingya, Kecewa Sikap Pemerintah

Lo tidak pernah memasang tarif kepada para pasiennya.

Ia ikhlas dibayar sukarela.

Bahkan, ia turut membayari obat yang diperlukan pasiennya.

Lo akan menuliskan resep dengan memo khusus.

Pasien itu tinggal mengambil obat di apotek Budi Asih.

Lo Siaw Ging, dokter dermawan asal Solo yang sering melunasi biaya pengobatan pasien miskin tiap bulan
Lo Siaw Ging, dokter dermawan asal Solo yang sering melunasi biaya pengobatan pasien miskin tiap bulan (TribunSolo)

Pihak apotek lalu memberikan obat sesuai dengan resep yang ditulis oleh Lo.

Setiap bulan pengelola apotek akan mengirimkan tagihan-tagihan biaya obat-obat para pasien tidak mampu itu kepada Lo.

Tagihan yang harus dibayar dr Lo bervariasi dari ratusan ribu hingga Rp 10 juta per bulan.

Baca juga: Meski Bercadar Diminta Jadi Wajah Produk Skincare, Umi Pipik Kaget Sama Ucapan Dokter: Enggak Salah?

Baca juga: Kenali Ciri Demam Berdarah dari Dokter Persada Hospital, Ditandai Demam Tinggi Mendadak

Selain dari uang pribadinya, dana untuk biaya obat berasal dari para donatur.

“Prinsipnya, bagi saya orang yang tidak mampu juga berhak untuk berobat,” ujarnya seperti dikutip Kompas.id terbitan (19/03/2019) silam.

Pasien yang dilayaninya kebanyakan berasal dari panti jompo atau panti asuhan yatim piatu.

Lo Siaw Ging, dokter dermawan asal Solo yang sering melunasi biaya pengobatan pasien miskin tiap bulan
Lo Siaw Ging, dokter dermawan asal Solo yang sering melunasi biaya pengobatan pasien miskin tiap bulan (Tribun)
Terinspirasi dari Dokter Oen

Lo Siaw Ging mengaku, sikap kedermawanannya terinspirasi oleh mentornya Dr Oen Boen Ing yang akhirnya mendirikan rumah sakit bernama Rumah Sakit Dr Oen, Solo.

Menurutnya, Dr Oen telah menularkan sikap dermawan dan jiwa sosial yang membuat Lo Siaw Ging percaya bahwa kesehatan adalah milik semua orang, termasuk orang miskin.

Selain dr Oen, Lo Siaw Ging juga mendapat nasehat sang ayah ketika ia menyatakan keinginannya menjadi dokter.

Jika ingin jadi dokter maka tidak usah memikirkan dagang.

Nasihat itu menguatkan hatinya membantu pasien miskin tanpa menarik biaya.

“Kebetulan saya dokter. Tapi sebetulnya setiap manusia itu bisa berbuat baik untuk sesama manusia, saya kira sama saja semuanya. Cuma skalanya lain, ada yang kecil ada yang besar. 

Kalau saya sebagai dokter kebetulan lebih mudah karena pada umumnya soal kesehatan itu banyak dibutuhkan orang,” ujarnya sebelum meninggal dunia.

Grid

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved