Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bacaan Doa

Supaya Sholatnya Makin Sempurna, Ketahui Tata Cara Sholat Istikharah, Disertai Doa Sholat Istikharah

Sebelum membahas doa shalat istikharah, ketahui pula tata cara melaksanakan sholatnya supaya semakin sempurna.

|
freepik.com
Ilustrasi urutan dan tata caranya yang benar menunaikan sholat istikharah. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini tata cara melaksanakan sholat istikharah.

Sebelum membahas doa shalat istikharah, ketahui pula tata cara melaksanakan sholatnya supaya semakin sempurna.

Seperti halnya sholat fardhu Subuh, sholat ini berjumlah 2 rakaat dengan satu salam.

Namun untuk niatnya tentu berbeda dan juga tidak perlu menggunakan doa qunut.

Setelah melakukan sholat, sebaiknya membaca doa setelah sholat istikharah.

Baca juga: Selamat Sampai Tujuan, Baca Doa Naik Kendaraan Saat Hendak Meninggalkan Rumah dan Berpergian Jauh

Ada pun untuk urutan dan tata caranya yang benar adalah sebagai berikut:

1.   Membaca Niat

Saat menjalankan sholat fardhu atau sunnah apapun termasuk istikharah tentu harus diawali dengan niat. Niatnya dibaca pertama kali secara lirih dan sebelum melakukan takbir. Bacaan niatnya terbilang cukup pendek, yaitu:

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”

2.   Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah

Takbiratul ihram merupakan takbir pertama yang dibaca saat memulai sholat wajib maupun sunnah. Untuk bacaan takbiratul ihram yaitu Allahu Akbar  yang cukup dilafadzkan 1 kali saja. Jika sudah maka bisa langsung dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.

3.   Membaca Surat Al Fatihah dan Surat Pendek

Banyak sekali surat pendek dalam Al Qur’an yang dapat dibaca ketika ingin melaksanakan sholat istikharah. Namun sebagian ulama menganjurkan untuk membaca Al Kafirun dan Al Ikhlas karena lebih afdal.

Untuk rakaat pertama bisa membaca Al Fatihah yang dilanjutkan dengan Al Kafirun. Sedangkan pada rakaat kedua nantinya membaca surat Al Fatihah beserta Al Ikhlas. Bacaan sesudah membaca surat Al Fatihah hukumnya tidak wajib, yang wajib hanyalah Al Fatihahnya.

4.   Ruku’ Tuma’ninah

Rukuk termasuk salah satu satu rukun penting saat melaksanakan ibadah sholat. Saat melakukan ruku’ harus membaca doa sebanyak 3 kali seperti berikut ini:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Arab-Latin: Subhana rabbiyal 'adhimi wa bihamdihi.

Artinya: "Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan Maha Terpuji."

Baca juga: Kapan Bisa Lakukan Shalat Istikharah? Bacaan Doa Shalat Istikharah, Lengkap Arab Latin dan Artinya

5.   I’tidal

Setelah melakukan ruku’ dan membaca doanya, maka bisa segera bangun dengan cara berdiri tegak atau yang disebut i’tidal. Dalam posisi ini juga masih membaca doa seperti berikut:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Latin: Rabbana lakal hamdu mil 'us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu."

6.   Sujud Pertama Tuma’ninah

Sujud juga masih termasuk dalam rukun sholat yang dilakukan setelah bangun dari rukuk. Pada sujud yang pertama ini bisa membaca doa seperti berikut:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ‎ 

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. 

Artinya, “Mahasuci Rabb-ku Yang Mahatinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

7.   Duduk di antara dua sujud

Tata cara menjalankan sholat istikharah selanjutnya setelah sujud adalah duduk diantara dua sujud. Berikut ini bacaan doanya secara lengkap beserta artinya:

 رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

Arab-latin: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku"

8.   Sujud Kedua

Sebelum berdiri kembali untuk melanjutkan rakaat kedua, tentu bisa sujud kembali atau melakukan sujud kedua. Untuk doa yang bisa dibaca sama seperti dengan sujud yang pertama.

9.   Berdiri Kembali Melanjutkan Rakaat yang Kedua hingga Salam

Untuk tata cara yang terakhir bisa berdiri kembali melanjutkan rakaat yang kedua. Pada rakaat kedua ini tentu memiliki urutan yang sama dengan rakaat pertama. Perbedaannya mungkin harus membaca tahiyat akhir dan ditutup dengan salam.

Baca juga: Cuaca Jatim Selasa, 16 Januari 2024: Pamekasan Sumenep Hujan Lebat, Surabaya Hujan Ringan Siang Hari

Doa Shalat Istikharah dan Artinya

Meskipun sudah selesai sholat istikharah, sebaiknya jangan beranjak langsung dari tempat tersebut. Dianjurkan untuk membaca doa sholat istikharah yang memiliki makna mendalam sebagai penyempurna sholatnya.

Inilah doanya yang bisa dibaca setelah mengucap salam pada sholat istikharah:

 اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.”

Selesai berdoa, sebutkan permohonan yang ingin disampaikan kepada Allah SWT untuk saat ini. Apabila memiliki urusan yang berhubungan dengan kebaikan, maka Insya Allah akan diberikan kemudahan.

Artikel ini telah tayang di Yatim Mandiri

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved