Alasan Anjuran Puasa Tanggal 1-10 di Bulan Rajab Menurut Kiai Maimoen Zubair, ini Penjelasannya
Kiai Maimoen Zubair pernah suatu ketika dalam ceramahnya mengungkapkan keutamaan puasa di bulan Rajab.
TRIBUNJATIM.COM - Bulan Rajab erat kaitannya dengan peristiwa penting dalam sejarah peradaban Islam yakni Isra Miraj.
Oleh karena itu, Bulan Rajab termasuk ke dalam bulan haram atau bulan yang dimuliakan.
Umat muslim di seluruh dunia dianjurkan untuk meningkatkan amalan ibadahnya, salah satunya ibadah puasa sunnah Rajab.
Berdasarkan kalender masehi, 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu 13 Januari 2024.
Kiai Maimoen Zubair pernah suatu ketika dalam ceramahnya mengungkapkan keutamaan puasa di bulan Rajab.
Menurut Kiai Maimoen Zubair, puasa Rajab bagus dilakukan pada tanggal 1 hingga tanggal 10 Rajab.
Baca juga: Belum Qadha Ramadan Tapi Puasa Sunnah di Bulan Rajab, Bagaimana Hukumnya? ini Kata Buya Yahya
"Dalam bulan Rajab hendaknya kita melaksanakan puasa Rajab. Puasa Rajab itu bagusnya dilakukan mulai tanggal satu hingga tanggal 10," jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair, dikutip dari Surya.co.id.
"Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Ini bagus. Bulan Rajab kita puasai," tambahnya.
Lantas apa alasan anjuran puasa di tanggal 1-10 Rajab?
Almarhum Kiai Maimoen Zubair dalam ceramahnya menyampaikan anjuran waktu tersebut karena perjalanan hadirnya Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
"Sebab apa? Sebab pada tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah berkumpul dengan Sayyidina Abdullah. Kalian sudah faham "berkumpul" belum?"
"Malam Jumat tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah dan Sayyidina Abdullah berkumpul, tahu kumpulnya pengantin? Tahu? Kumpul pada malam Jumat tanggal 10 Rajab maka turunlah sukma Sayyidina Abdullah kepasa Sayyidah Aminah bersama dengan turunnya nur (Cahaya) Kanjeng Nabi Muhammad. Maka dari itu, sebisa mungkin puasalah pada tangg 10 Rajab" jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair.

Kebiasaan berpuasa di bulan Rajab juga dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tersebut.
"Saya itu puasa Rajab pada tanggal 10 saja. Terkadang tanggal 1 dan 10," kata Kiai Maimoen Zubair mengakui kebiasannya menjalankan puasa Rajab.
"Saya itu jadi Kiai tapi wasiat ayah saya: 'Jadilah kiayi yang senang enak dunianya juga enak akhiratnya'. Kiai itu bermacam macam. Ada kiai yang tidak memikirkan dunianya. Yang dipikirkan hanya akhirat. Sampai-sampai dia puasa Dawud. Puasa Dawud itu sehari puasa sehati tidak. Melarat apa tidak? Saya sudah tidak kuat dan tidak mau, sebab abah saya pernah berkata: 'Jika bisa, kamu harus enak dunia juga enak akhiratnya'." tutur almarhum Kiai Maimoen Zubair.
Contoh Teks MC Maulid Nabi Muhammad 2025, Dilengkapi Susunan Acara Pengajian di Masjid dan Kampung |
![]() |
---|
Pemkab Jember Gelontorkan Anggaran Besar untuk Pembangunan Irigasi Pertanian pada 2025 ini |
![]() |
---|
Afni Semringah 1000 Biji Pempeknya Ludes Terjual di Lokasi Demo, Meski Tak Paham Maksud Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Pastikan Pacitan Kondusif, Forkopimda Gelar Operasi Skala Besar 'Jogo Pacitan Sejuk Semanak' |
![]() |
---|
Andri Diserang saat Nonton Karnaval, Pelaku Kesal usai Istrinya Dichat Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.