Berita Viral
Periksa Tugas Siswa saat Opname di RS, Guru Meninggal setelah Beri Nilai, Anak Rekam Momen Terakhir
Kisah haru seorang guru menjadi viral di media sosial. Seorang guru meninggal dunia setelah nilai tugas siswanya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah haru seorang guru menjadi viral di media sosial.
Seorang guru meninggal dunia setelah nilai tugas siswanya.
Sang anak merekam momen terakhir kepergian guru tersebut.
Kisah itu baru-baru ini dibagikan oleh halaman Instagram Not So Common Facts.
Sebuah foto memperlihatkan guru yang terbaring di ranjang rumah sakit dan masih sempat memandang laptopnya untuk mengoreksi tugas murid-muridnya.
Pilu, setelah selesai mengoreksi tugas dan memberikan nilai siswanya guru pria ini meninggal dunia.
Foto guru yang sedang bekerja di laptopnya dari ranjang rumah sakit dibagikan oleh putrinya, Sandra Venegas, 2020 lalu.
Momen yang menyentuh ini kembali menjadi viral di media sosial.
Guru tersebut berusaha untuk membawa laptop dan pengisi dayanya meskipun ia sedang mengalami masalah kesehatan dan tahu bahwa ia akan masuk ruang gawat darurat.
Dia meninggal keesokan harinya setelah selesai menilai setiap siswa.
Baca juga: Walikota Turun Tangani Guru Viral Paksa Murid Berinfaq, Kini 1 Sekolah Kena, Tujuan Asli Diungkap
Dilansir dari NDTV via Kompas.com, saat berbagi cerita, mereka menulis bahwa Sandra Venegas mengabadikan foto ayahnya yang memilukan sebelum saat-saat terakhirnya di rumah sakit.
Meskipun sudah tahu bahwa akan menuju ruang gawat darurat, sang guru memastikan untuk membawa laptop dan pengisi dayanya untuk memenuhi tanggung jawabnya. Sebuah dedikasi tinggi.
"Tragisnya, dia meninggal dunia keesokan harinya," tulisnya.
"Dalam sebuah unggahan yang menyentuh hati, Sandra mengakui upaya besar yang dilakukan para guru, yang sering kali tidak diakui. Bahkan di tengah pandemi dan perjuangan kesehatan pribadi, para guru tetap berkomitmen untuk memenuhi tugas mereka," tambahnya.
Sejak dibagikan, unggahan tersebut telah mendapatkan 71.000 suka.
"Guru Terbesar Sepanjang Masa," komentar warganet di postingan itu.
"Benar-benar guru yang dicintai oleh para muridnya," tulis yang lainnya.
Baca juga: Pesan Bupati Mas Dhito ke Guru Honorer Bergaji Rp 200 Ribu yang Suka Bantu Ekonomi Siswa: Orang Baik
Sebelumnya Muhammad (56), guru mata pelajaran olahraga di MIN 9 Kota Banda Aceh meninggal dunia ketika sedang memberikan mata pelajaran Penjaskes di Stadion Mini Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Rabu (15/11/2023) sekira pukul 09.30 WIB.
Muhammad yang saat itu sedang mengajar kepada anak muridnya, mendadak terkulai lemas di lapangan.
Ia dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalan menuju rumah sakit.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli melalui Kapolsek Ulee Kareng, Iptu Samsul Bahri membenarkan kejadian tersebut.
Berdasarkan kronologi kejadian, awalnya korban pergi ke Stadion Mini Lambhuk guna melatih anak-anak murid tentan cabor.
Ia juga menyempatkan bermain bola dengan anak-anak murid lainnya.
Tidak lama kemudian, korban terjatuh dalam posisi telungkup.
Kemudian anak murid meneriaki guru olahraga lainnya atas nama Yeki Les Saputra (32).
Melihat Muhammad terjatuh, saksi berlari menuju ke arah korban untuk melakukan pertolongan pertama, sambil memberitahukan kepada guru lainnya.
"Kemudian, korban dibawa ke RSUZA, lalu dokter memeriksa dan korban dinyatakan meninggal dunia," kata Yeki saat dikonfirmasi Serambinews.com.
Sementara itu, Kepala MIN 9 Banda Aceh, Hj Ummiyani mengatakan, bahwa Muhammad dikenal merupakan pribadi yang sangat baik di sekolah.
Ia tidak bisa menahan air mata ketika ditanyai Serambinews.com perihal kejadian tersebut.
Sebab, yang ia ketahui, bahwa Muhammad tidak ada riwayat sakit.
Baca juga: Sosok Guru Ira Belikan Murid Seragam Lalu Dibalas Kesuksesan, Bangga Bawa Foto Mancho: Alhamdulillah
Sosok murah hati dan sifat baik hati yang dimiliki Muhammad, membuat dirinya tidak bisa membendung air mata.
"Beliau orang yang membantu sekolah. Meski sedang pilek, dia tetap pergi ke sekolah," kata Ummi saat dihubungi Serambinews.com.
Bahkan dirinya tidak pernah meminta cuti dari sekolah.
Sebelum kejadian, Muhammad sempat meminta izin kepada dirinya untuk mengajarkan anak-anak di lapangan tentang cabang atletik.
Namun, ia mendapat kabar beliau mengalami pusing dan terjatuh di lapangan.
"Nggak ada riwayat sakit dan dalam kondisi sehat. Dia sosok yang sangat berarti bagi sekolah, dia guru yang sangat ikhlas mengajar," pungkasnya.
Kasus Lain
Seorang warga Mentok, Kabupaten Bangka Barat, bernama Sunaryo (55) ditemukan meninggal dunia di Pantai Peltim pada Senin (15/1/2024) malam.
Mayat Sunaryo ditemukan pertama kali oleh Riyan (46), seorang buruh harian warga Kampung Tangsi, Kecamatan Mentok.
Kala itu, sekitar pukul 18.00 WIB, ia hendak pulang dari mukat ikan di Pantai Pelim.
Dalam perjalanan pulang ke pinggir pantai, ia melihat sesosok laki-laki terdampar di bebatuan pinggir dermaga Peltim.
Saat itu, ia melihat lelaki tersebut dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Riyan kemudian melaporkan hal itu ke warga setempat untuk meminta bantuan.
Diketahui, Sunaryo adalah warga Kelurahan Sungai Baru, Kelurah Mentok, yang bekerja sebagai guru honorer seorang guru honorer Bahasa Arab di MAN 1 Mentok, Bangka Barat
Baca juga: Kisah Guru SMA Semarang Tak Malu Jadi Badut, Dapat Puluhan Juta Per Bulan hingga Punya 15 Karyawan
Kapolsek Mentok, AKP Baskara Githea Erlangga, membenarkan penemuan mayat tersebut. Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari visum RSUD Bangka Barat.
"Masih menunggu hasil visum periksa dari RSUD Bangka Barat," kata Baskara, Senin (15/1/2024) malam.
Sementara itu, Sainawati (53), warga Mentok, mantan istri Sunaryo, mendapatkan informasi bahwa mantan suaminya ditemukan di pinggir Pantai Peltim dari anaknya.
"Dari anak saya mendapat informasi, ditelepon, katanya abah ada di dermaga. Lalu saya panggil keluarga saya untuk ke sana melihatnya," kata Sainawati saat ditemui di ruang jenazah RSUD Sejiran Setason pada Senin (15/1/2025) malam.
Selama hidup, lanjutnya, Sunaryo memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan asam urat.
"Orangnya tidak banyak bunyi (tidak banyak bicara, red), ia juga rutin ke pantai hobi mukat ikan, ia ada asam urat, darah tinggi," tuturnya.
Dia menjelaskan, keseharian korban merupakan guru honorer di MAN 1 Muntok, dan guru madrasah di Mentok.
Selain sebagai guru honorer, almarhum juga sering mencari ikan atau mukat ikan di Pantai Peltim.
Saat ini, kata Sainawati, mantan suaminya itu inggal seorang diri di rumah.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
guru meninggal dunia setelah nilai tugas siswanya
Sandra Venegas
viral di media sosial
berita viral
guru
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Jawaban Shell Soal Isu Karyawan Kena PHK, Bahlil Minta SPBU Swasta Kerja Sama dengan Pertamina |
![]() |
---|
10 Prompt Foto Arabian Look Nuansa Gurun Pasir Timur Tengah yang Viral di TikTok |
![]() |
---|
Viral Karyawan SBPU Swasta Dirumahkan Imbas Pasokan BBM Kosong hingga Tahun Depan: Selesai |
![]() |
---|
Relawan Sedulur Jokowi Minta Prabowo Masukkan Ketum & Mantan Wamendes ke Kabinet di Tengah Reshuffle |
![]() |
---|
Wali Kota Bantah Alasan Pecat Kepsek karena Anaknya Bawa Mobil, Kini Roni Batal Dicopot dari Jabatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.