Doakan Prabowo Kiai Banyuwangi Pingsan
Penyebab Kiai di Banyuwangi Pingsan usia Doakan Prabowo Menang, KH Suyuti Toha Konsisten Dukung
Penyebab KH Suyuti Toha, kiai di Banyuwangi pingsan usai doakan Prabowo menang Pilpres 2024 terjawab.
TRIBUNJATIM.COM - Penyebab KH Suyuti Toha, kiai di Banyuwangi pingsan usai doakan Prabowo menang Pilpres 2024 terjawab.
Rupanya KH Suyuti Toha konsisten mendukung Prabowo Subianto sejak pencalonan pertama dalam kontestasi pemilu.
Pengasuh Ponpes Adz Dzikra KH Ahmad Wahyudi pun menjelaskan penyebab pingsannya KH Suyuti hingga viral di media sosial.
Menurut Wahyudi, pingsannya KH Suyuti Toha saat berdoa karena saking cintanya terhadap Prabowo.
"Sehingga jiwanya kuat, spiritualnya kuat. Mungkin (pingsan) karena fisiknya, beliau sudah usia 83 tahun," katanya.
KH Suyuti Toha memang dikenal memiliki kedekatan dengan Prabowo.
Baca juga: Viral Video Kiai di Banyuwangi Pingsan usai Doakan Prabowo Menang Pilpres 2024, ini Kondisinya Kini
Saat berkunjung ke Banyuwangi awal 2023, Menteri Pertahanan itu turut mengunjungi KH Suyuti.
Kiai tersebut juga dikenal telah lama mendukung Prabowo dalam kontestasi pemilu.
"Ya, (kalau Prabowo) ke Banyuwangi, pasti mampirnya ke Kiai Suyuti. Sejak 2002 kalau tidak salah (Kiai Suyuti dekat dengan Prabowo). Beliau memang konsisten mendukung sejak pencalonan pertama," tambahnya.
Sebelumnya, video menampilkan KH Suyuti Toha pingsan usai doakan Prabowo menang beredar luas hingga viral di media sosial.
Dalam video viral tersebut, tampak Pengasuh Ponpes Mansyaul Huda Banyuwangi, KH Suyuti Toha berdoa di atas mimbar hingga pingsan dalam sebuah acara dukungan terhadap capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial.
Kejadian kiai pingsan tersebut dibenarkan Pengasuh Ponpes Adz Dzikra KH Ahmad Wahyudi.
Saat momen tersebut, Wahyudi berdiri di belakang KH Suyuti Toha.
Ia orang pertama yang memegangi KH Suyuti, sebelum dibopong ke tempat istirahat.

"Iya. Itu acara silaturahmi kiai langgar dan emak-emak pendukung Prabowo-Gibran, Jumat (19/1/2024) lalu," kata Wahyudi, Minggu (21/1/2024).
Dalam video yang viral, KH Suyuti Toha terlihat mendokan agar Prabowo Subianto menang dalam Pilpres 2024.
Ia berdiri di atas mimbar bertuliskan Partai Demokrat.
Acara tersebut memang diinisiasi oleh KH Suyuti dan Partai Demokrat.
Lokasinya di ponpes yang diasuh oleh sang kiai di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo.
"Ya Allah, kabulkan doa saya, ya Allah. Prabowo, Pak Prabowo, Pak Prabowo Presiden 2024 nanti, ya Allah, Allah," ucap KH Suyuthi, dalam doanya.
Dalam video terlihat, kiai tersebut membaca doa dengan perasaan yang tinggi.
Hingga akhirnya, ia terjatuh dan ditadah oleh Wahyudi.
Selanjutnya, beberapa santri terlihat membawakan sofa untuk tempat duduk KH Suyuti.
Mereka kemudian membopong sang kiai ke kediaman.
Baca juga: SOSOK KH Suyuti Toha yang Pingsan usai Doakan Prabowo Menang Pilpres 2024, Disegani Politikus
Wahyudi mengatakan, KH Suyuti Toha sempat pingsan beberapa menit usai berdoa.
Setelah dibawa ke kasur, kondisi kiai 83 tahun itu mulai membaik.
"Sekarang beliau kondisinya sudah nyaman (sehat). Enggak (sampai mendapat penanganan petugas kesehatan)," tambah Wahyudi.
Acara Silaturahmi Kiai Kampung dan Emak-emak Pendukung Prabowo disebut diikuti oleh sekitar 1.200 orang.
Sebelum pingsan saat berdoa, KH Suyuti Toha sempat memberi sambutan.
Salah satu pesan yang disampaikan dalam sambutan itu, yakni soal dibutuhkannya sosok seperti Prabowo untuk memimpin negeri. (Aflahul Abidin)

Prabowo-Gibran unggul di Jatim versi Survei Indikator
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden di Pilpres 2024 secara nasional, Kamis (18/1/2024).
Untuk wilayah Jawa Timur, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan persentase 48,2 persen.
Capaian pasangan calon nomor urut 2 tersebut, masih meninggalkan perolehan Ganjar-Mahfud (24,5 persen) dan Anies-Muhaimin (21,7 persen).
Fenomena tersebut tidak jauh berbeda dengan perolehan di survei sebelumnya.
Sekalipun demikian, Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, elektabilitas Prabowo-Gibran cenderung menurun dibanding survei sebelumnya.
"Di Jawa Timur, pak Prabowo turun elektabilitasnya. Mas Anies yang kenaikannya cukup kencang," kata Burhanuddin dalam paparannya.
Sejak Oktober hingga Desember 2023, survei Indikator memperlihatkan Prabowo-Gibran memang cenderung meningkat di Jatim.
Puncaknya, pada survei Desember 2023 lalu, elektabilitas Prabowo-Gibran telah mencapai 53,4 persen.
Sedangkan Anies-Muhaimin pada Desember 2023 lalu baru mencapai 12,6 persen. Pun demikian dengan Ganjar-Mahfud yang masih di angka 22,8 persen di akhir tahun tersebut.
"Lagi-lagi dinamika selalu melibatkan 02 dan 03. Kalau kita lihat tren, ketika elektabilitas pak Prabowo naik, itu umumnya diikuti oleh penurunan Mas Ganjar. Begitu pula sebaliknya," kata Burhanuddin.
Baca juga: Prabowo Dikenal Dekat dengan Ulama, Bikin 40 Ponpes se-Kabupaten Madiun Kompak Dukung Prabowo-Gibran
Menanggapi hasil survei tersebut, Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jatim menyambut positif target menang di Jawa Timur.
"Kami masih cukup optimistis untuk mencapai target kemenangan tebal di Jawa Timur," kata Ketua TKD Prabowo-Gibran Jatim, Boedi Prijosoeprajitno, saat dikonfirmasi terpisah.
Disinggung soal penurunan dibandingkan survei sebelumnya, Boedi menegaskan, masih ada waktu untuk meningkatkan elektabilitas hingga masa pemungutan di 14 Februari 2024 mendatang.
"Ini menjadi pelecut bagi seluruh tim kampanye untuk terus bekerja keras," tegas Boedi.
Secara nasional, Prabowo-Gibran juga masih memimpin.
Menggunakan pertanyaan "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden di antara nama pasangan berikut ini?' mayoritas responden masih mengunggulkan pasangan Prabowo-Gibran.
Rinciannya, Prabowo-Gibran (45,79 persen), Anies-Muhaimin (25,47 persen), dan Ganjar-Mahfud (22,96 persen).
Masih ada 5,78 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Survei dilakukan pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024 secara tatap muka sebelum debat ketiga pilpres pada 7 Januari 2024.
Populasi survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah basis dalam survei sebanyak 1.220 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 13 provinsi.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara MoE di wilayah oversample sebagai berikut, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan masing-masing sample 400 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Elektabilitas Prabowo-Gibran 4 Bulan Terakhir di Jawa Timur versi Indikator Politik Indonesia:
• 16-20 Oktober 2023: 37,4 persen
• 27 Oktober-1 November 2023: 49 persen
• 23 November-1 Desember 2023: 53,4 persen
• 30 Desember 2023-6 Januari 2024: 48,2 persen
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.