Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Angka Prevalensi Stunting Trenggalek Tahun 2023 Turun, Jauh di Bawah Nasional dan Provinsi Jatim

Angka prevalensi stunting Kabupaten Trenggalek tahun 2023 turun, sudah jauh di bawah nasional serta Provinsi Jawa Timur.

Istimewa/TribunJatim.com
Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini melaunching program Dapur Cinta (Dapur Cegah dan Atasi Stunting) di Balai Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan, Trenggalek, Rabu (5/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Angka prevalensi stunting Kabupaten Trenggalek tahun 2023 turun menjadi 6,6 persen, dari yang sebelumnya pada tahun 2022 sebesar 7,9 persen.

Angka tersebut sudah jauh di bawah prevalensi stunting nasional yaitu 21,6 persen serta Provinsi Jawa Timur, yaitu 19,2 persen.

Termasuk target pemerintah pusat yang mencanangkan angka prevalensi stunting nasional tahun 2024 harus di bawah 14 persen.

"Setiap tahunnya, lebih dari 500 anak di Kabupaten Trenggalek terbebas dari stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto, Minggu (21/1/2024).

Sebagai contoh, pada tahun 2022, terdapat 2.950 anak stunting di Trenggalek, lalu pada tahun 2023 turun menjadi 2.388 anak, dengan kata lain 562 anak terbebas dari stunting selama setahun.

"Angka bayi lahir yang stunting juga hanya 0,4 persen. Mayoritas anak yang mulai terkena stunting ini pada umur 6 bulan sekian," jelas Sunarto.

Penyebabnya beragam, mulai dari kurang optimalnya pemberian ASI eksklusif, seringkali terjangkit penyakit, hingga asupan makanan pendamping ASI yang kurang.

Untuk itu, Pemkab Trenggalek memberikan intervensi spesifik dan sensitif untuk menangani stunting dari lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca juga: 27 Kelurahan di Surabaya Dinyatakan Zero Stunting, Jadi Kado Indah di Hari Ibu

Mulai dari memberikan makanan tambahan, memastikan semua anak mengikuti imunisasi rutin, memantau berat badan, memastikan lingkungan yang bersih, termasuk air minum yang dikonsumsi.

"Calon pengantin juga kita screening, gizinya kita lihat dari lingkar lengan atas, dan kita beri konseling pengetahuan saat hamil nanti, serta bagaimana mengatur jarak kehamilan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved