Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Gibran Singgung LFP Gantikan Nikel, Ternyata Ahok Sudah Pernah Prediksi: Bukan Masa Depan Indonesia

Pernyataan Gibran singgung LFP gantikan nikel tengah ramai diperbincangkan, ternyata Ahok sudah pernah memprediksi hal tersebut.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, YouTube
Pernyataan Gibran menggantikan Nikel dengan LFP ternyata sudah pernah diprediksi oleh Ahok 

Diketahui, memang Basuki Tjahaja Purnama telah memprediksi bahwa nikel tak bisa dijadikan masa depan Indonesia.

Indonesia sebagai penghasil nikel di dunia sempat merasa bangga karena bakal memasok bahan ke perushaan mobil listrik seperti Tesla. 

Pembahasan soal nikel ini sempat disinggung Gibran Rakabuming di debat cawapres pada Minggu (21/1/2024). 

Gibran menyayangkan sikap kubu AMIN yang menggaungkan LFP atau (Lithium Iron Phosphate) sebagai pengganti nikel yang lebih murah dan ramah lingkungan. 

Mobil Listrik Tesla saat dipamerkan di Graha Pena, Jumat (12/5/2017).
Mobil Listrik Tesla saat dipamerkan di Graha Pena, Jumat (12/5/2017). (TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI)

Gibran membantah bahwa Tesla telah mengganti bahan bakunya dari nikel ke LFP. 

"Yang sering ngomong Lithium Ferro-Phosphate (LFP) itu timsesnya tapi Cawapresnya (Cak Imin) gak paham, Tesla gak pakai nikel ini kan kebohongan publik, mohon maaf Tesla itu pakai nikel pak," kata Gibran kepada Cak Imin.

Dia bertanya apakah paslon nomor 1 antinikel.

"Paslon nomor 1 dan timsesnya sering gaungkan LFP, lithium ferro phosphate. Saya enggak tahu ini pasangan nomor 1 ini antinikel apa gimana?" tanya Gibran.

Baca juga: Ironi Petani di Jember Dilanda Kekeringan saat Musim Tanam, Andalkan Mesin Pompa untuk Pengairan

Gibran menyinggung Co Captain Timnas AMIN Tom Lembong yang menggaungkan LFP. 

Thomas atau Tom Lembong menjabarkan secara lengkap hal yang menjadi dasar AMIN jika memimpin, akan memperbaiki kebijakan pertambangan nIkel tersebut.

Kebijakan ekplorasi nikel besar-besaran di Indonesia saat ini menurutnya sangat mengkhawatirkan.

"Harga nikel global di seluruh dunia sudah turun kurang lebih 30 persen dalam 12 bulan terakhir, dan diprediksi tahun depan ada surplus stok nikel di dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Jadi dengan begitu gencarnya pembangunan smelter di indonesia, kita membanjiri dunia dengan nikel, harga jatuh terjadi kondisi oversupply," ujar Tom Lembong.

Karena begitu besarnya pasokan nikel RI membanjiri dunia dan berkembang pesatnya produksi baterai kendaraan listrik, lanjut Tom, Pemerintah pede bisa mendominasi pasar dunia.

"Akhirnya mereka ketakutan dan kehilangan kepercayaan. mereka cari opsi lain, formulasi bahan baterai yang tidak menggunakan nikel," tambahnya.

Hal itu menurut Tom sangat mengkhawatirkan. Sebab Salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia, Tesla, kini katanya sudah tidak lagi menggunakan nikel sebagai bahan baku baterai lithium yang digunakan, tapi LFP.

Baca juga: Lewat Nobar Debat Cawapres, Relawan Jatim Beragam Makin Solid Menangkan Ganjar-Mahfud

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved