Ramadan 2024
Di Jawa Timur Ada Nyekar, 10 Wilayah Ini Punya Tradisi yang Tak Kalah Unik untuk Sambut Ramadan 2024
Selain nyekar, banyak tradisi lainnya di Jawa Timur dan wilayah lain di seluruh Indonesia dalam menyambut Ramadan 2024.
Hadiah yang diberikan bisa berupa makanan atau sembako.
Makanan yang diberikan terdiri dari berbagai makanan khas Betawi.
Misalnya, soto tangkar, sayur babanci, gabus pucung, dan lain-lain.
10. Tradisi Balimau - Sumatera Barat
Selain malamang, masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat memiliki tradisi lain yang disebut balimau.
Orang-orang berbondong-bondong ke pemandian atau sungai untuk mandi dengan air perasan jeruk nipis sebagai pengganti sabun.
Tujuannya adalah untuk membersihkan tubuh sebelum memasuki bulan Ramadan.
Tradisi ini bisa dikatakan mirip dengan padusan di Boyolali, tidak hanya untuk menyucikan tubuh, tapi juga jiwa.
Masyarakat biasanya menambahkan bumbu-bumbu lain selain jeruk nipis.
11. Tradisi Sambut Ramadhan di Jatim
a. Tradisi Ngosaran di Bangkalan
Tradisi Ngosaran di Bangkalan rutin dilakukan sebelum datangnya bulan Ramadan. Tradisi ini mirip dengan nyekar, yaitu merupakan pembersihan area makam kerabat dan keluarga.
Tradisi Ngosaran dilakukan dengan tujuan keluarga yang hendak ziarah tidak terganggu dengan kondisi makam yang kurang bersih. Tidak hanya itu, tradisi ini menjadi kesempatan untuk bersilaturahmi dengan anggota keluarga lain yang mungkin lama tidak jumpa.
b. Tradisi Unggahan di Blitar
Di Blitar, tradisi Unggahan umumnya digelar sekitar seminggu sebelum Ramadan. Tradisi ini dilakukan sekelompok warga, dengan masing-masing membawa satu hingga dua jenis berkatan atau nasi kotak.
Isian berkatan biasanya adalah nasi, dilengkapi lauk tahu, ayam, mie, serta kue seperti apem. Setelah itu, kelompok warga tersebut akan berkumpul dan mengirim doa untuk para tetua yang telah mendahului.
c. Tradisi Mandi Bersama di Gresik
Ada tradisi unik yang biasa dilakukan masyarakat Gresik untuk menyambut Ramadan. Mereka mandi bersama di Sendang Sono.
Menurut kepercayaan warga setempat, tradisi itu dilakukan sebagai upaya untuk menyucikan diri dari dosa-dosa, agar siap menjalankan ibadah puasa.
Sendang Sono tak hanya digunakan pada saat sebelum Ramadan. Tapi juga saat tradisi Rebo Wekasan. Tepatnya di bulan Safar.
d. Tradisi Buto-butoan di Jember
Tradisi Buto-butoan merupakan percampuran budaya jaranan dan ondel-ondel. Tradisi ini rutin dilakukan sebelum datangnya bulan suci Ramadan oleh masyarakat Jember.
Walau namanya Buto yang dalam bahasa Jawa artinya raksasa, tradisi tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa gembira karena bisa sekali lagi beribadah di bulan Ramadan.
e. Tradisi Nyadran Sonoageng di Nganjuk
Di Desa Nganjuk, masyarakat menyambut bulan Ramadan dengan tradisi Nyadran Sonoageng. Prosesi tradisi Nyadran umumnya dilakukan dengan arak-arakan sesaji jolen, dengan rute balai desa ke makam leluhur.
Selain untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Nyadran dilakukan untuk menolak bala.
f. Tradisi Cuci Karpet di Pasuruan
Merayakan bulan Ramadan dengan makan-makan dan pengajian mungkin sudah biasa. Tapi, pernahkah detikers menjumpai tradisi cuci karpet?
Yap, di Pasuruan, masyarakatnya masih rutin melakukan cuci karpet masjid dan musala di Mata Air Umbulan. Kebiasaan ini dilakukan sebagai langkah untuk memberikan kenyamanan masyarakat Pasuruan yang nantinya akan melakukan salat tarawih di masjid dan musala.
g. Tradisi Gerebeg Apem di Jombang
Terakhir, ada masyarakat Jombang yang rutin menggelar Gerebeg Apem sebagai momen perayaan menyambut bulan suci Ramadan. Apem dalam bahasa Arab punya makna maaf.
Gerebeg Apem dilakukan dengan membuat gunungan kue apem yang diarak-arak di kota. Tradisi ini adalah simbol dan keyakinan masyarakat Jombang agar ibadah di bulan puasa semakin diberkati.
Berikut doa menyambut Ramadan untuk keberkahan
Dikutip dari laman baznas.go.id, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami, Nabi Muhammad SAW mengamalkan doa berikut:
Allahumma sallimni li Ramadhana, wa sallim Ramadhana li, wa sallimhu minni
Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan Hilal) ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di bulan Ramadhan.”
Doa kebaikan lainnya yakni sebagaimana yang dijelaskan dalam Latha-if al-Ma’arif, 148:
Allaahumma sallimnii ilaa romadhoona wa sallim lii romadhoona wa tasallamhu miniii mutaqobbalaa
Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amalan-amalanku di bulan Ramadhan.”
Pada zaman Rasulullah SAW, para sahabat dan ulama pun menyambut kehadiran bulan Ramadan dengan penuh suka cita, dan melepasnya dengan tangisan.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Dorrutun Nasihin yang berbunyi:
Artinya: “Siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
Selain memanjatkan doa-doa kebaikan untuk menyambut Ramadan, ada baiknya seorang Muslim juga mengiringinya dengan berzikir.
Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika melihat tanda datangnya bulan Ramadan.
Diriwayatkan dalam hadist Imam Ahmad, yang berbunyi:
Allahu akbaru, la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhini. Allahumma inni as’aluka khaira hadzas syahri, wa a’udzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.
Artinya: “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang Maha Agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadhan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”
Artikel ini telah tayang Tribun Batam dan Tribun Medan
---
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Ramadan 2024
TribunJatim.com
tradisi sambut Ramadan
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
tradisi nyekar
Bacaan Doa Akhir Ramadan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW, Tulisan Arab Latin dan Terjemahan |
![]() |
---|
Kurang 2 Hari Lebaran, Masih Ada Waktu Bayar Zakat Fitrah, Cek Besarannya untuk Wilayah Jawa Timur |
![]() |
---|
Waktu Itikaf Mulai Jam Berapa? Amalan untuk Meraih Lailatur Qadar, Berikut Penjelasan Ulama Mesir |
![]() |
---|
Sebaiknya Itikaf Mulai Jam Berapa? Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Mendapatkan Lailatul Qadar |
![]() |
---|
Waktu Paling Utama Bayar Zakat Fitrah yang Dianjurkan Nabi Muhammad, Disertai Besaran Zakat Fitrah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.