Berita Tulungagung
Emak-emak di Tulungagung Rela Berdesakan Demi Beli Beras SPHP Bulog, Warga: Rasa Enak Harga Murah
Stok beras SPHP dari Bulog diserbu oleh ibu-ibu saat gerakan pangan murah di Balai Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Selasa (6/2/2024).
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Stok beras SPHP dari Bulog diserbu oleh emak-emak saat gerakan pangan murah di Balai Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Selasa (6/2/2024).
Bahkan sebelum mobil boks Bulog yang membawa stok beras ini dibuka, para perempuan sudah antre bergerombol.
Saat petugas Bulog mulai melayani pembelian, mereka saling berdesakan berebut lebih dulu dilayani.
Meski sudah diatur oleh anggota Satpol PP, Linmas, Polisi dan TNI, para ibu ini menolak antre dalam satu barisan.
Beras SPHP Bulog dijual Rp 52.000 per 5 kg, dengan pembelian maksimal 2 karung.
Namun karena hampir habis, pembelian dibatasi 1 karung agar semua orang kebagian.
Menurut Siti Afifah, salah satu warga yang mengantre, beras SPHP Bulog kualiatasnya bagus dan murah.
“Rasanya enak, berasnya juga pulen. Yang penting harganya murah,” ucapnya setelah membeli 2 karung beras seharga Rp 104.000.
Siti mengaku selalu membeli beras SPHP setiap kali ada gerakan pangan murah.
Baca juga: Pedagang Pasar Ngaku Ada Parpol Hendak Borong 100 Sak Beras SPHP di Malang, Diduga untuk Kampanye
Beras ini dianggap menjadi solusi di tengah melonjaknya harga beras di pasaran.
Menurutnya beras premium saat ini ada yang Rp 65.000 per 5 kg, ada yang sampai Rp 80.000 per 5 kg.
“Dimana ada pasar murah, saya selalu beli. Karena itu tadi, rasanya enak dan harganya murah,” katanya.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, mengatakan beras menjadi salah satu komoditi yang sangat menentukan inflasi.
Jika harga beras naik, maka inflasi juga akan ikut terkerek naik.
Karena itu Pemkab Tulungagung akan terus menggelontorkan beras murah melalui Dinas Ketahanan Pangan.
“Ada stok 94.000 kg di Dinas Ketahanan pangan, akan disalurkan sampai Juni nanti. Diharapkan itu bisa memenuhi kebutuhan beras masyarakat,” ujar Heru.
Pemkab Tulungagung mengagendakan 6 kali gerakan pangan murah.
Kegiatan ini diusulkan dilaksanakan di balai desa, dengan maksud mendekatkan ke masyarakat.
Selain itu Pj Bupati juga berharap kegiatan serupa dari Badan Ketahanan Pangan Nasional.
“Jadi diharapkan semakin banyak kegiatan gerakan pangan murah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangannya,” tegas Heru.
Lanjut Heru, secara umum 3 bulan pertama memang mengalami perlambatan ekonomi.
Gerakan pangan murah ini untuk membantu menstabilkan ekonomi.
Selain itu ada bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu sehingga tidak ada warga yang kesulitan pangan.
“Beras medium di gerakan pangan murah dijual Rp 10.400 dengan Harga Eceran Tertinggi Rp 10.900. Jadi sangat terjangkau masyarakat,” katanya.
Saat ini inflasi Kabupaten Tulungagung turun dari 2,62 persen ke 2,42 persen.
Penurunan ini salah satunya karena pengendalian harga kebutuhan pangan seperti beras
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.