Berita Viral
Sosok Pemulung Kini Lulus S3 IPK 3,8, Sadar Pendidikan Penting: dari Lobang Sampah Menuju Senayan
Sosok pemulung yang kini bergelar S3 alias Doktor di Universitas Brawijaya mennjadi sorotan, ada perjuangan yang ia lakukan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemulung mendapat sorotan lantaran kini bergelar doktor di Universitas Brawijaya, Malang.
Pendidikan menjadi penting bagi mantan pemulung satu ini.
Lulusan S3 bidang Administrasi Publik di UB Malang ini lantas menceritakan kisahnya.
A.S. Kobalen seorang yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Bahkan ia pernah merasakan menjadi seorang pemulung.
Kobalen mengaku terlahir dari keluarga kurang mampu.
Ia bahkan sempat jadi pemulung dan tidur di jalanan demi memperoleh ijazah SMA.
Namun, dengan usaha yang pernah dicapai dan tak kenal menyerah, hal itu membuat kehidupannya diangkat ke arah yang lebih baik.
"Jangan menyerah, bahwa orang yang di jalan, merasa belum beruntung, kalau dia rajin, setia pada cita-citanya, tidak menghalalkan segala cara, dia bisa mencapai cita-citanya," kata dia dalam keterangan resminya, Minggu (4/2/2024), seperti dikutip Tribun Jatim dari Surya.co.id
Setelah lulus SMA, tepatnya pada 1987, Kobalen nekat merantau ke Jakarta.
Baca juga: Dulu Diboikot dari TV, Artis Kini Jadi Pemulung dan Dapat Rp 9 M Per Tahun, Publik Tak Jadi Kasihan
Selama kurang lebih tujuh tahun di Jakarta, Kobalen banyak mengabdikan diri untuk dunia pendidikan, yakni mengajar di taman kanak-kanak hingga kelas privat.
Sembari mengajar, Kobalen juga menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IBEK dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi di tahun 1994.
Kemudian, pria yang maju sebagai calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Gerindra ini pernah melanjutkan pendidikannya di luar negeri, yakni di India. Di India, dia memperoleh beasiswa S2 dari perusahaan Texmaco.
Setelah selesai dalam waktu tiga tahun, dia membawa pulang dua gelar master dan dua gelar Diploma, yaitu Gelar PGDBA setara MBA tahun 1997 dari Loyola Institute Of Business Administration (LIBA) dan Gelar PGDSM setara MBSM di India tahun 1997.

Sepulangnya dari India, dia mulai bekerja dan dipercaya menempati berbagai posisi strategis, baik di lembaga, perusahaan, maupun organisasi nasional dan internasional.
Dia pernah bekerja di perusahaan PT Pasific Trade Corindo dengan jabatan Assistant Purchased Manager, PT Mitra Multi mandiri dengan jabatan Assistant Office Manager, PT Washington English Institute dengan jabatan Pricipal & Teacher, dan PT Mutu Gading Tekstil dengan jabatan Operational Manager.
Lalu, dia juga pernah bekerja di PT Aero Charter International sebagai President Director dan PT Natco Aviation services sebagai Administration Director.
Dia mengaku pendidikan penting baginya, hal itu membuat dirinya melanjutkan S3 bidang Administrasi Publik di Universitas Brawijaya (UB).
Baca juga: Pria Asal Batu Hidup 7 Tahun Dalam Gelap di Rumah Tak Layak, Anak Pilih Ikut Ibu, Lapar Ya Minum
Pendidikan S3 di UB, dia menyelesaikannya dengan baik hingga mencapai angka IPK 3,89 pada 2019.
Dia berharap, dengan kemampuannya saat ini, maka bisa membawa dirinya ke bangku DPR, agar bisa membawa suara perwakilan dari pemulung.
"Saya ingin menyampaikan pesan, perwakilan pemulung yang (dulu) tidur di emperan kini ada di pusat. Dari lobang sampah menuju Senayan," jelas dia.
Kobalen mengungkapkan, dirinya juga pernah menjadi asisten dosen di Akademi Pimpinan Perusahaan Indonesia (APPI).
Di saat menjadi asisten dosen, dia juga menyelesaikan program Master Philosofy di Institute Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Bali dengan predikat cumlaude.
Baca juga: Nasib TikTokers Dinikahi Bule Pakistan Sering Ganti Wanita, Kini Kena Penyakit Menular, Kuak Bukti
Dia menceritakan, dirinya pernah menerima berbagai penghargaan bergengsi dari kementerian maupun perguruan tinggi.
Pada tahun 2002, dia memperoleh beberapa penghargaan dari kementerian, seperti The South East Asia As Best Executive Golden Class Award.
Dia juga pernah mendapat The Best Indonesian Interpreneur Award oleh Menteri Menteri Tenaga Kerja RI Jacob Nuwawea, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era pemerintahan Megawati Soekarno Putri.
Berbagai penghargaan lain pernah disabetnya, seperti International Professional Of The Year Award oleh Menteri Riset & Teknology Hatta Rajasa pada 2003, Well Performed Man Of The Year Award, Business Indonesian Award oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
Pada tahun 2010, dia memperoleh penghargaan sebagai salah satu peserta terbaik pada Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI).
Baca juga: CEO Buntuti Pemulung Pungut Sisa Makanan di Tong Sampah, Ternyata Diberi ke Anak, Datangi Kontrakan
Sadar pendidikan juga dijalani oleh seorang kakek berikut ini.
Mbah Moen sosok wisudawan tertua Universitas Terbuka yang akhirnya lulus sebagai sarjana.
Mbah Moen mengambil 26 semester dan akhirnya selesai kuliah pada usia 84 tahun.
Masuk di tahun 2010, Mbah Moen akhirnya lulus dari Universitas Terbuka pada 2023 ini.
Sosok wisudawan tertua di Universitas Terbuka itu berbagi kisahnya semasa kuliah.
Ternyata, sosok Mbah Moen juga tak sembarangan.
Hal itu lantaran Mbah Moen pernah bekerja di Institusi negeri di tanah air.
Bagaimana sebenarnya sosok Mbah Moen?
Mahasiswa yang berhasil menuntaskan pendidikannya adalah Wagimoen.
Walau terkendala usia, biaya, jarak, dan waktu, itu semua tidak menghalangi semangat Wagimoen untuk menyelesaikan studinya dan menjadi salah satu dari 2.064 wisudawan dari Universitas Terbuka (UT) Bogor yang berhasil lulus.
Baca juga: Teuku Ryan Jalani Wisuda S2 Tanpa Ditemani Ria Ricis, Raut Wajah Dibedah Pakar Ekspresi: Lebih Datar
Pada tanggal 28 November 2023 merupakan hari yang spesial bagi Wagimoen.
Hal itu dikarenakan dirinya berhasil menjadi lulusan di usia 84 tahun dan mendapat predikat menjadi wisudawan usia tertua yang diumumkan langsung oleh Prof. Gorky Sembiring selaku pemandu acara sesi Wisudawan Inspiratif.
Adapun Upacara Wisuda UT Pusat Periode I Tahun Akademik 2023/2024 yang diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) di Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Kisah menariknya lagi, Wagimoen yang akrab dipanggil Mbah Moen ini berhasil menamatkan kuliahnya di UT Bogor setelah menempuh sekitar 26 semester.

26 semester itu bukan merupakan perjuangan singkat, tetapi Mbah Moen melalui kondisi yang sangat panjang.
Bahkan, beliau juga menjadi wisudawan tertua sepanjang sejarah kelulusan UT di acara wisuda UT Pusat.
Mbah Moen, diketahui, mengalahkan tiga wisudawan tertua pada periode wisuda-wisuda sebelumnya, yaitu Mooryati Soedibyo yang lulus UT di usia 59 tahun, Safriyansah di usia 79 tahun, dan Yustina di usia 81 tahun.
Mbah Moen merupakan sosok pejuang tangguh yang terus bersemangat kuliah di antara segala keterbatasan.
Baca juga: Jadi Ayah di Usia 22 Tahun, Mahasiswa Wisuda Sambil Gendong Bayinya 3 Bulan, Terungkap Alasan Haru
Beliau yang sudah berusia 71 tahun mencoba untuk mendaftar dan masuk kuliah pada tahun 2010.
Saat awal masuk kuliah, kondisi fisik Mbah Moen masih cukup energik, meski cara berjalannya sudah sedikit tertatih-tatih.
Tiga tahun berjalan, pada 2013, Mbah Moen mengalami penurunan pendengaran dan hingga kini harus menggunakan alat bantu dengar.
Tantangan lain yang harus dilalui Mbah Moen ketika mengikuti perkuliahan di UT adalah mengikuti kegiatan belajar secara online.
Namun, dengan kondisi beliau yang cukup berbeda, Mbah Moen diberikan perhatian secara khusus oleh UT Bogor agar dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
Baca juga: Putus 8 Tahun Lalu, Wanita Aceh Ketemu Lagi Mantan Langsung Dinikahi, Lamaran Pakai Kebaya Wisuda
Tidak jarang, beliau juga harus bolak-balik ke kantor UT Bogor untuk melaksanakan ujian di ruang khusus.
Perjuangan yang dilalui Mbah Moen tidak hanya berhenti sampai di situ saja.
Saat Pandemi Covid-19 melanda, Mbah Moen harus mengerjakan ujian dengan metode take home exam (THE), dimana soal-soal ujian tersebut dikerjakan di rumah masing-masing melalui akses internet dan terdapat batas waktu untuk pengerjaan untuk di unggah ke aplikasi.
Berbeda dengan mahasiswa yang lain, Mbah Moen justru diberi bantuan agar datang ke Posko Ujian UT Bogor.
Hal itu dikarenakan, beliau tidak bisa menggunakan komputer, sehingga petugas posko ujian akan memandu dari awal mengunduh naskah ujian hingga selesai mengunggah jawaban ujiannya di aplikasi.

Mbah Moen yang merupakan pensiunan staf Angkatan Darat (AD) dan tinggal sendiri setelah istrinya wafat pada 2007 ini terlihat gigih dan pantang menyerah.
Sebab, kuliah online dengan segala macam tugas, beliau dapat melaluinya dengan sungguh-sungguh.
Sepeninggal istrinya, Mbah Moen masih sempat menjadi sopir angkutan umum sambil berkuliah di UT Bogor dan hebatnya beliau juga masih mengunjungi makam istrinya hampir setiap hari saat kondisinya masih sehat.
Tak hanya itu, saat Mbah Moen harus menjalankan ujian, beliau terlihat menjunjung tinggi integritas akademik dengan sama sekali tidak menyontek.
Baca juga: Pilu Ibu di Surabaya, Pagi Anak Kedua Wisuda, Sore 2 Balitanya Tenggelam, Terus Mengigau Buaya Putih
Bahkan, beliau terlihat selalu mengerjakan ujian sendiri dengan penuh rasa percaya diri tanpa pernah mengeluh bila mendapat lokasi ujian yang jauh.
Sambil bekerja, beliau pun terlihat semangat dalam membagi waktunya untuk belajar hingga pada akhir tahun 2023, Mbah Moen resmi menyandang gelar sebagai Sarjana Administrasi Negara.
Hingga pada 25 September 2023, SK Kelulusan dari Rektor UT menyatakan bahwa Mbah Moen berhasil lulus.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pemulung
Lulusan S3 bidang Administrasi Publik di UB Malang
A.S. Kobalen
tidur di jalanan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IBEK
Pendidikan S3 di UB
keluarga kurang mampu
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Sosok Pasha Ungu Minta Tak Ada Lagi Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sengaja atau Tidak, Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Mardi Dagang Siomay Sambil Was-was di Lokasi Demo Bisa Dapat Rp 500.000, Apes Kalau Rusuh: Saya Lari |
![]() |
---|
Sosok Jerome Polin Ajak Tolak Tawaran Jadi Buzzer Rp150 Juta, Singgung Uang Rakyat dan Gaji Guru |
![]() |
---|
Warga Arak Sepasang Kekasih Jalan 2 Km, Pergoki Wanita Bawa Anaknya di Rumah Pria Lajang Usia 39 |
![]() |
---|
Muncul Slogan ACAB dan Kode 1312 di Media Sosial Pasca Demo 28 Agustus, Apa Maknanya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.