Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Beda Pilihan Capres, Menantu Diusir Mertua dari Rumah, Istri Cuma Diam Saja saat Suami Diomeli Ibu

Menantu diduga diusir dari rumah karena mencoblos pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada pemungutan suara Pilpres 2024.

|
TikTok via Tribun Jakarta
Menantu diduga diusir dari rumah karena beda pilihan capres di Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024) kemarin. 

Ternyata ia tengah mengajarkan muridnya yang akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2024.

Melansir dari Tribun Jabar, Jumat (9/2/2024), Sang guru itu memberikan sejumlah pengajaran agar muridnya itu memilih capres secara bijak.

SOSOK Pak Guru Ajari Murid Bijak Pilih Capres, Ingatkan Tugas Presiden, Bahas Gemoy hingga Penguin
SOSOK Pak Guru Ajari Murid Bijak Pilih Capres, Ingatkan Tugas Presiden, Bahas Gemoy hingga Penguin (Instagram)

Ia meminta muridnya yang pemilih pemula itu agar tidak memilih pemimpin berdasarkan hal-hal tidak ada kaitannya dengan tugas sebagai presiden.

“Jangan pilih capres berdasarkan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan tugas sebagai Presiden,” ungkapnya kepada para muridnya.

Lebih lanjut pak guru itu memberikan contoh seperti memilih Anies Baswedan karena didukung fans Kpop.

Ia juga mencontohkan memilih Prabowo karena kegemoyan.

“Jangan memilih Prabowo karena kegemoyannya, gak ada kaitannya dengan tugas Presiden,” ujarnya.

Begitu juga ia mencontohkan memilih Ganjar Pranowo karena ada tim pinguin.

Mendapat arahan tersebut ternyata membuat para muridnya pun terhibur.

Kemudian pak guru itu menegaskan agar para muridnya memilih capres karena kompetensinya.

Lanjut ia mengungkap dirinya menyayangkan jika muridnya itu sebagai generasi Z memilih pemimpin semata-mata karena viralnya.

“Jadi bapak menyayangkan kalau di antara kalian sebagai generasi Z, jangan pilih karena semata-mata viralnya dan ikut-ikutan, gimmick-gimmicknya,” ujarnya.

Baca juga: Alasan Anak di Palembang Pukuli Ayah dan Ibu usai Nonton Debat Capres 2024, Ibu Gercep Lapor Polisi

Ia tak menyalahkan jika dalam kontestasi politik pun ada gimmick.

Namun, ia menegaskan agar muridnya itu bijak dan tidak menjadikan alasan gimmick tersebut untuk memilih.

Dengan tegas, pak guru mengajak muridnya itu agar memilih berdasarkan rasionalitas.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved