Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2024

Bolehkah Membaca Niat Puasa Qadha Ramadan setelah Subuh? Yuk Simak Hukum dan Penjelasannya!

Bolehkah niat puasa qadha dibaca setelah subuh? Jawabannya, niat puasa qadha harus dilakukan pada malam hari karena sifat puasa ini adalah wajib.

Editor: Elma Gloria Stevani
Unsplash
Sama seperti puasa Ramadan, puasa qadha juga harus diawali dengan membaca niat. 

Khusus untuk puasa wajib seperti Ramadan, qadha, dan puasa nazar, ulama menyepakati bahwa niat dibaca pada malam hari.

Lantas, bolehkah membaca niat puasa Ramadan setelah Subuh atau siang hari?

Berikut hukumnya berdasar sabda Rasulullah SAW.

Niat puasa Ramadan menjadi pondasi utama seorang muslim untuk menjalankan ibadah.

Dianjurkan, niat puasa Ramadan dibaca untuk satu bulan penuh, agar menghindari kelupaan atau terlambat bangun.

Namun, jika niat puasa Ramadan dibaca secara harian, baiknya dibaca saat malam hari.

 

Dalil wajibnya berniat adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907)

Jika niat puasa wajib baru dimulai setelah terbit fajar Subuh, maka puasanya tidaklah sah.

Dalilnya adalah hadits dari Hafshah—Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha–, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

“Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum subuh, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. An-Nasai, no. 2333; Ibnu Majah, no. 1700; dan Abu Daud, no. 2454. Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini).

Sedangkan untuk puasa sunnah, boleh berniat di pagi hari asalkan sebelum waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat).

Sumber: Surya
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved