Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Pengakuan Pemilik Warung Ibu Gaul soal Geng Tai Bully, Tak Pernah Lihat Siswa Berkelahi, Kaget Viral

Pemilik warung, Hermanto mengaku terkejut ketika mendengar adanya kabar perundungan yang terjadi di warungnya sendiri. 

Kolase Kompas.id/Fransiskus Wisnu Wardhana Dany dan Tribun Sumsel
Salah satu tempat nongkrong siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024). Tempat ini diduga warung yang digunakan kelompok Geng Tai melakukan perundungan. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus bullying yang dilakukan oleh kelompok bernama Geng Tai tengah viral di media sosial.

Adapun Geng Tai tersebut diduga merupakan siswa Binus Internasional School Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Dalam video yang beredar, tampak sekelompok remaja laki-laki tengah mengintimidasi seorang remaja laki-laki yang berdiri dengan celana yang dipelorotkan sampai kaki.

Korban juga tampak dicekik, sedangkan sekelompok remaja lainnya bersorak diiringi tawa.

Lokasi video yang disebut sebagai Warung Ibu Gaul tersebut terletak di seberang Binus School Serpong.

Warung tersebut dekat dengan permukiman warga.

Baca juga: Pengakuan Sekolah soal Anak Vincent Rompies Lakukan Bully, Ibu Korban Kuak Kronologi: Tes Masuk Geng

Dikutip dari kompas.tv, warung tersebut terdiri dari dua bagian, yakni di sisi depan digunakan untuk menjajakan makanan dan minuman, sedangkan sisi samping digunakan sebagai tempat nongkrong.

Lokasi video perundungan tersebut tampaknya berada di samping warung.

Tampak adanya tempat menjemur pakaian dan tembok pembatas yang sama persis.

Pemilik warung, Hermanto (31), mengaku terkejut ketika mendengar adanya kabar perundungan yang terjadi di warungnya sendiri. 

Ia tak tahu kapan peristiwa itu direkam.

Ia bilang, beberapa siswa nongkrong di warungnya satu hari menjelang Pemilu atau Selasa (13/2/2024).

Hermanto pun menyebuti tak pernah melihat ada siswa yang berkelahi di Warung Ibu Gaul.

“Kami kaget viral begini. Alumni pada tanya. Memang siswa dan alumni sering nongkrong sepulang sekolah, tetapi enggak pernah berhantam di sini,” ucap Hermanto, Senin (19/2/2024).

Salah satu tempat nongkrong siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024). Tempat ini diduga warung yang digunakan kelompok Geng Tai melakukan perundungan.
Salah satu tempat nongkrong siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024). Tempat ini diduga warung yang digunakan kelompok Geng Tai melakukan perundungan. (Kompas.id/Fransiskus Wisnu Wardhana Dany via Kompas.com)

Ia menjelaskan, siswa dan alumni Binus School Serpong biasa menyambangi warungnya pada pukul 15.30-16.30 WIB atau sepulang sekolah.

Terkadang mereka datang bersama teman-temannya, di lain waktu datang bergerombol hingga belasan orang.

Mereka juga biasanya datang dengan masih mengenakan seragam sekolah.

Hermanto mengakui ada siswa yang merokok, tetapi tidak pernah melihat siswa berkelahi.

“Enggak tampak minum-minum (alkohol) juga. Pasti kami larang. Kalau berantem, saya usir dan bubarkan karena mengganggu,” jelas Hermanto.

Diberitakan sebelumnya, kasus bullying atau perundungan di Binus School Serpong ini mencuat usai akun X @BosPurwa menuliskan adanya dugaan perundungan oleh sebuah geng bernama “Geng Tai” yang diduga melibatkan anak dari artis VR.

Perundungan ini dilakukan terhadap anggota baru geng, di mana korban dipaksa memberikan sesuatu yang diminta oleh senior hingga mendapatkan kekerasan fisik, seperti dipukul, dicekik, hingga disundut rokok.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Ipda Galih Dwi Nuryanto mengatakan bahwa korban dari perundungan ini tengah dirawat di rumah sakit karena menderita memar dan luka bakar.

Baca juga: Sosok Farrel Legolas, Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bully di SMA Elit, Begini Cara Dia Dididik

"Untuk korban terhadap luka yang dialami sudah kami lakukan visum. Di sebagian tubuhnya ada banyak luka memar," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Ipda Galih Dwi Nuryanti pada Senin (19/2/2024).

Selain itu, terdapat juga luka bakar yang disebabkan oleh benda panas.

Namun, Galih belum menjelaskan secara terperinci benda panas yang mengakibatkan luka bakar tersebut.

“Juga ada luka bakar akibat terkena suatu benda yang panas. Saat ini masih kami lakukan proses penyelidikan,” kata Galih.

Saat ini pihak Kepolisian Polres Tangerang Selatan masih melakukan pendalaman terkait kasus perundungan yang viral di media sosial tersebut.

Seperti diketahui, kasus pembullyan di sekolah tersebut diduga melibatkan anak artis Vincent Rompies.

Tak hanya masyarakat umum, sejumlah publik figur turut bereaksi mengecam adanya kasus perundungan yang menyebabkan korban dilarikan ke rumah sakit.

Dugaan perundungan yang melibatkan anak Vincent Rompies ini bermula dari unggahan sebuah akun x @BosPurwa yang menyampaikan ada kasus bullying.

Beredar kabar tak hanya anak artis Vincent Rompies, namun juga dua anak pesohor diduga ikut melakukan aksi bully di Binus School Serpong.
Beredar kabar tak hanya anak artis Vincent Rompies, namun juga dua anak pesohor diduga ikut melakukan aksi bully di Binus School Serpong. (via Tribun Sumsel)

Akun X @BosPurwa pada Minggu (18/2/2024) mengungkap apa sebenarnya GT.

"Di Sekolah Binus Serpong terdapat subkultur/ geng remaja yang dikenal dengan nama GENG TAI (GT)."

"Subkultur ini bergaul di sebuah toko kecil di belakang sekolah bernama WARUNG IBU GAUL (WIG), dimana mereka berkumpul di toko tersebut setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang yang mungkin mengandung unsur kriminal,"

"Seperti kekerasan, merokok di bawah umur, dan vaping. Dalam subkultur ini, senior/kelas 12 disebut agit, mereka mengendalikan semua yang ada di geng," tulis keterangan dalam unggahan.

Geng ini memang sudah ada sejak lama dan setiap ada anggota baru maka akan melakukan kegiatan berbau kekerasan.

Namun sejumlah siswa nekat bergabung karena akan mendapat beberapa akses menarik.

"Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas. Agit tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng ini,"

"Dan imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi, seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat binus,"

Baca juga: Akhir Nasib Siswa SD Korban Bully hingga Kaki Diamputasi Kini Meninggal, Ibu Pilu, Sekolah Dulu Acuh

Namun ternyata, untuk bisa bergabung dalam genk ini tak mudah begitu saja.

Ada beberapa hal yang harus diterima calon anggota baru.

"Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah STATUS di sekolah. Di binus, anak laki-laki diketahui memiliki status hierarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng,"

"Dan mereka juga mengalami tekanan teman sebaya dari para penghasut, yang seringkali berujung pada pemukulan jika mereka tidak mengikuti perintah yang diberikan oleh penghasut."

"NAMUN, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT. Pertama, calon anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung, di mana para orang tsb akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang.

"BEBERAPA CONTOH antara lain meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta, namun yang terpenting bagi mereka,"

"MEREKA HARUS DIHUKUM SECARA FISIK. Mereka juga melecehkan calon anggota baru, untuk menunjukkan apakah mereka layak menyandang gelar anggota geng."

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved