Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cek Fakta

CEK FAKTA: Penjelasan KPU dan KPPS soal Surat Suara Tercoblos Paslon 2 di Tuban, Sebut Human Error

Sejumlah kabar surat suara sudah tercoblos paslon 02 saat Pilpres 2024 ramai beredar. Di antaranya terjadi di Tuban, Jawa Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
CEK FAKTA: Penjelasan KPU dan KPPS soal Surat Suara Tercoblos Paslon 2 di Tuban, Sebut Human Error 

TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah kabar surat suara sudah tercoblos paslon 02 saat Pilpres 2024 ramai beredar.

Di antaranya terjadi di Tuban, Jawa Timur.

Dalam sebuah video yang viral, tampak surat suara pemilihan presiden-wakil presiden sudah tercoblos pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dugaan kecurangan itu terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) 8, Desa Banjarejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban pada Rabu (14/2/2024).

Video tersebut dibagikan oleh akun Twitter ini dan ini.

Salah satu akun menuliskan keterangan demikian:

Salah satu bukti kecurangan Pemilu 2024 di TPS 08 Desa Banjarejo - Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jatim. #PelanggaranPemilu #PrabowoGibranCurang #Pilpres2024 #KPK #asalbukan02 #asalbukangibran, melansir dari Kompas.com.

Penelusuran Tim Cek Fakta, dilansir Kompas.com dari Radar Tuban, pada Kamis (15/2/2024), Ketua Komisi Pemilihan Umum  (KPU) Kabupaten Tuban, Fatkul Iksan, membenarkan soal surat suara capres-cawapres yang sudah tercoblos.

Pernyataan itu disampaikan setelah melakukan klarifikasi ke petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS 08 Desa Banjarejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.

"Benar, dan saat itu juga sudah dilaporkan ke kami. Sebagaimana prosedur dalam proses pemilihan, ketika ada surat suara rusak agar dilaporkan dan diganti. Setelah itu, (surat suara rusak) langsung diganti," kata Fatkul Iksan.

Baca juga: HOAKS: SBY akan Turun Demo jika KPU Paksakan Kemenangan Prabowo-Gibran, Pernyataan Asli Terungkap

Lalu dikutip dari iNews.id, Ketua KPPS di TPS 8 Desa Banjarejo, Kasiyati menjelaskan, kejadian tersebut terjadi karena human error.

Video yang beredar direkam oleh warga bernama Tamaji.

Tamaji menunjukkan surat suara yang sudah tercoblos paslon capres-cawapres nomor urut 02 dan menyampaikan bahwa telah terjadi kecurangan.

Kasiyati menyebutkan, sebelum Tamaji masuk bilik suara, ada satu surat suara pilpres yang tertinggal di bilik suara.

Surat suara tersebut milik Suyatmi, warga yang sebelumnya mencoblos di bilik tersebut.

Lantas, surat suara yang tertinggal itu ditemukan Tamaji dan diviralkan.

Baca juga: HOAKS: Prabowo Meninggal Dunia setelah Pencoblosan karena Ginjal Bocor, Fakta Sebenarnya Terkuak

“Pertama daftar lalu mengantre, setelah itu Pak Tamaji saya panggil, saya kasih lima surat suara, setelah ke bilik suara beberapa detik dia keluar bawa surat suara yang sudah tercoblos, kalau begitu saya tarik, saya ganti yang baru, belum konfirmasi dia sudah memviralkan,” ujar Kasiyati.

Setelah video viral, sejumlah pihak mendatangi TPS 08, Desa Banjarjo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, termasuk Jaringan Relawan Nasional (jarnas) Anis Baswedan Tuban.

Sekretaris Jarnas Anies Baswedan Tuban, Edi Sukirno mengatakan, kejadian itu sudah terkonfirmasi akibat human error. Sebab, surat suara tersebut milik warga yang tertinggal di bilik suara

“Ini kita menindaklanjuti video yang sudah viral, daripada nanti tidak jelas, saya harus ke TPS yang bersangkutan, ternyata alhamdulillah sudah terkonfirmasi bahwa itu human error, ada surat suara yang tertinggal di bilik suara,” ungkap Edi.

Berita Terbaru

Sebanyak 13 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Sleman menggelar pemungutan suara ulang (PSU) dan pemungutan suara lanjutan (PSL) pada Sabtu (24/2/2024).

Tingkat partisipasi masyarakat menggunakan hak suaranya, di coblosan ulang ini, relatif menurun dibanding pemungutan suara sebelumnya pada Rabu (14/2/2024).

Ada sejumlah daftar pemilih tetap di tiap TPS yang tidak mencoblos ulang. 

"Penyebabnya, karena sebagian masih kerja di hari Sabtu terutama sektor swasta. Jadi mereka lebih memilih bekerja," kata Ketua Bawaslu Sleman , Arjuna Al Ichsan Siregar, Sabtu. 

Menurut dia, jalannya PSU maupun PSL di Sleman pada hari ini relatif lancar.

Semua terfasilitasi untuk memilih.

Meskipun, tingkat partisipasi warga rata-rata diangka 60-70 persen.

Ia mencontohkan di TPS 12 Tegaltirto, Berbah dari 199 warga di daftar pemilih tetap (DPT) yang menggunakan hak suaranya hanya 122.

Ada 77 pemilih yang tidak hadir atau tidak menggunakan hak suaranya.

Presentase kehadiran pemilih di angka 61,63 persen. 

Berikutnya di TPS 126 Tridadi, Sleman .

DPT berjumlah 266 orang dan yang datang ke TPS untuk menggunakan hak suara 190 orang.

Ada 76 pemilih yang tidak hadir. 

"Jika dibanding pemilu yang lalu sebelum PSU, pemilihnya ada 216 orang. Nah, sekarang 190. Jadi ada selisih 26 orang. Tingkat partisipasi dibanding DPT sekitar 71,4 persen," kata dia. 

Kemudian di TPS 2 Tirtomartani, yang menggunakan hak suara di PSU berjumlah 147.

Terdapat 58 pemilih  tidak hadir dari 205 daftar pemilih tetap.

Presentase partisipasi pemilih di TPS ini sekitar 71,7 persen jika dibandingkan dengan DPT.

Baca juga: HOAKS: Prabowo Subianto Akui Kecurangan di Pemilu 2024, Video Asli Sang Capres Terungkap

Berikutnya, di TPS 126 Caturtunggal, pengguna hak suara yang mencoblos ulang hanya 157 dari jumlah 278 yang tercatat di DPT. 

"Ada sekitar 121 surat suara yang tidak digunakan. Nah ini kalau diprosentase pengguna hak suara dibandingkan DPT sekitar 56,4 persen," katanya. 

Kendati demikian, kata Arjuna, ada juga TPS yang menggelar PSU justru tingkat partisipasinya meningkat.

Ini terjadi di TPS 29 Tegaltirto, Berbah.

Jumlah warga yang memilih menurutnya lebih tinggi dibandingkan pemungutan suara sebelumnya.

Bawaslu Sleman , telah melakukan pengawasan sejak pra pemungutan hingga hari pemungutan suara ulang ini.

Hasilnya memang tidak ditemukan adanya praktik politik uang. 

"Politik uang tidak ada. Tidak kami temukan. Laporan ke Posko aduan juga tidak ada," kata dia. 

Baca juga: CEK FAKTA: Demo Tuntut Gibran Rakabuming Mundur dari Wali Kota Solo, Kondisinya Disebut Mencekam

Tribunjogja.com mencoba meminta konfirmasi kepada Ketua KPU Sleman , Ahmad Baehaqi soal pelaksanaan PSU maupun PSL di Kabupaten Sleman hari ini.

Namun, hingga berita ini ditulis, belum merespon.

Tribunjogja.com lalu melakukan konfirmasi ke Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, KPU Sleman , Aan Mukhlisoh.

Menurut dia, PSU dan PSL di Sleman hari ini digelar serentak di 13 TPS di Kabupaten Sleman .

Semua komisioner KPU Sleman pun melakukan pemantauan. 

"Semua melakukan pemantauan," kata dia

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved