Mengenal Perayaan Cap Go Meh 2024 Sejarah dan Tradisinya, Ada Tarian Naga dan Hidangan Khas Tionghoa
Cap Go Meh dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti pawai, pesta kembang api, tarian naga, dan berbagai hidangan khas Tionghoa.
TRIBUNJATIM.COM - Mengenal perayaan Cap Go Meh tahun 2024, sejarah dan tradisinya.
Untuk perayaan Cap Go Meh di Surabaya sendiri digelar Minggu kemarin.
Pemkot Surabaya bersama Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya menggelar Perayaan Imlek Malam Cap Go Meh 2024 di Balai Kota Surabaya, Minggu (25/2/2024) malam.
Kali pertama digelar di Balai Kota Surabaya, acara ini membagikan 10 ribu porsi makanan gratis.
Perayaan ini menjadi bentuk komitmen Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bahwa Balai Kota Surabaya merupakan rumah toleransi. Semua agama dan budaya bisa merayakan momen penting di Balai Kota Surabaya.
Pemkot Surabaya bersama Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya turut menyediakan 10.000 porsi Lontong Cap Go Meh.
Dimasak 50 pelaku UMKM Surabaya, makanan ini dibagikan gratis kepada warga.
Baca juga: Kemeriahan Imlek Kental di JW Marriott Hotel Surabaya, Makan Malam Diiringi Tarian Pendekar China
Apa Itu Cap Go Meh?
Cap Go Meh adalah perayaan Tionghoa yang dirayakan pada hari ke-15 dari Tahun Baru Imlek, yang sekaligus merupakan hari terakhir dari perayaan tahun baru.
Di beberapa tempat, Cap Go Meh juga dikenal sebagai Festival Yuan Xiao. Cap Go Meh dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti pawai, pesta kembang api, tarian naga, dan berbagai hidangan khas Tionghoa.
Cap Go Meh adalah hari di mana keluarga dan teman-teman berkumpul untuk merayakan dan mengakhiri perayaan Tahun Baru Imlek dengan sukacita.
Tradisi ini tersebar luas di berbagai komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Lantas kapan perayaan Cap Go Meh 2024?
Pada tahun 2024 ini, Cap Go Meh jatuh pada hari Sabtu tanggal 24 Februari 2024.
Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili digelar pada 10 Februari 2024.
Jika perayaan Cap Go Meh dilaksanakan pada hari ke-15 pada bulan pertama, dengan demikian Cap Go Meh jatuh pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Sejarah Cap Go Meh
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Cap Go Meh berkaitan erat dengan perayaan Tahun Baru Imlek dan memiliki akar yang dalam dalam budaya Tionghoa.
Istilah "Cap Go Meh" berasal dari bahasa Hokkien yang berarti "hari ke-15" dalam kalender Tionghoa, yang merupakan hari terakhir dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Perayaan Cap Go Meh bermula dari legenda kuno tentang asal-usulnya. Menurut legenda, pada zaman dahulu, kelompok orang Tionghoa yang tinggal di pedalaman berlindung di gunung selama perayaan Tahun Baru Imlek untuk menghindari serangan dari musuh-musuh mereka.
Ketika bahaya sudah berlalu pada hari ke-15, mereka keluar dari persembunyian mereka untuk merayakan kebebasan mereka.
Selama perayaan Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa biasanya mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan keluarga dan komunitas mereka.
Baca juga: Dulu Bergelar Insinyur Pria Banting Setir Jadi Petani, Kini Malah Keliling Dunia: Belajar Kesabaran
Ini termasuk pawai dengan lentera, pesta kembang api, pertunjukan tarian naga, dan berbagai jenis makanan tradisional.
Perayaan ini juga memiliki nilai religius yang kuat, di mana banyak orang Tionghoa pergi ke klenteng atau kuil untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada dewa-dewa mereka. Mereka berharap untuk mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan dalam tahun yang baru.
Seiring dengan perjalanan waktu dan migrasi komunitas Tionghoa di seluruh dunia, perayaan Cap Go Meh telah menjadi bagian dari tradisi yang diadopsi dan dirayakan oleh berbagai budaya dan komunitas.
Meskipun memiliki akar dalam budaya Tionghoa, Cap Go Meh telah menjadi perayaan yang meriah dan dihargai oleh banyak orang di seluruh dunia.
Tradisi Cap Go Meh
Kegiatan tradisional yang biasanya dilakukan selama perayaan Cap Go Meh mencakup beragam acara yang meriah dan berwarna-warni.
Berikut adalah beberapa kegiatan tradisi yang sering dilakukan selama Cap Go Meh:
1. Pawai Lentera: Salah satu atraksi utama Cap Go Meh adalah pawai lentera. Masyarakat Tionghoa menghiasi jalan-jalan dengan lentera meriah yang berwarna-warni dan sering kali dibentuk menjadi berbagai bentuk simbolik seperti binatang zodiak Tionghoa atau karakter mitologis.
2. Pesta Kembang Api: Pesta kembang api adalah bagian penting dari perayaan Cap Go Meh. Masyarakat berkumpul untuk menonton pertunjukan kembang api yang spektakuler, yang dianggap membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
3. Tarian Naga: Pertunjukan tarian naga adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh. Tarian naga diadakan di jalanan dengan pengaturan musik yang gemuruh, di mana para penari naga yang mengenakan kostum panjang dan berwarna-warni menari bersama dengan musik yang menggetarkan.
4. Pertunjukan Barongsai: Selain tarian naga, pertunjukan barongsai juga menjadi atraksi yang sangat dinanti dalam Cap Go Meh. Barongsai adalah pertunjukan boneka singa yang dipercayai membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
5. Pesta Makan: Cap Go Meh juga merupakan kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman sambil menikmati hidangan khas Tionghoa. Hidangan-hidangan spesial seperti bakpao, dim sum, mi, dan hidangan lainnya sering menjadi bagian dari pesta makan yang meriah.
6. Doa dan Persembahan: Banyak orang Tionghoa juga pergi ke klenteng atau kuil untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada dewa-dewa mereka. Mereka berharap untuk mendapatkan keberuntungan, kesehatan, dan kesuksesan dalam tahun yang baru.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
TribunJatim.com
Cap Go Meh
Tionghoa
Tribun Jatim
China
Tahun Baru Imlek 2024
TribunEvergreen
bahasa Hokkien
jatim.tribunnews.com
Arena Sabung Ayam di Gedeg Mojokerto Dibakar, 5 Orang yang Diamankan di TKP masih Diperiksa |
![]() |
---|
Pelajar dan Forum Kali Brantas Bersihkan Kali Tulungrejo Kediri, Temukan Banyak Sampah Plastik |
![]() |
---|
Tiga Pemuda Terlantar di Bondowoso usai Ditipu Janji Usaha Angkringan |
![]() |
---|
Alasan Kakanwil Kemenag Lempar Tiang Mikrofon setelah Acara Pelantikan, Zamroni Aziz: Mau Bersalaman |
![]() |
---|
Sejam Dapat Rp 220.000, Preman yang Palak Pedagang di Pasar Kini Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.