Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2024

Kapan Ramadan 2024? Cek Prediksi BMKG, Dilengkapi Doa Jelang Ramadan: Allahumma Balighna Ramadhan

Inilah bacaan doa jelang Ramadan yang dibaca Nabi Muhammad SAW, Ramadan 2024 kurang 11 hari lagi?

Editor: Hefty Suud
Muslim and Quran via Sonora
Ilustrasi doa jelang Ramadan. - Berikut informasi terbaru mengenai kapan awal puasa Ramadan 2024 Muhammadiyah dan Pemerintah. 

TRIBUNJATIM.COM - Ramadan 2024 diprediksi kurang 11 hari lagi.

Diketahui, PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024.

Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) masih akan melakukan sidang isbat pada Minggu, 10 Maret 2024.

Di samping itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memprediksi awal puasa Ramadan 2024 antara pemerintah dan Muhammadiyah akan berbeda.

Jelang Ramadan 1445 H/2024, berikut tersaji bacaan doa jelang Ramadan yang dibaca Nabi Muhammad SAW (Rasullullah).

Kapan Ramadan 2024?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memprediksi awal puasa Ramadan 2024 antara pemerintah dan Muhammadiyah akan berbeda.

Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan Widiyanto menjelaskan, keterlihatan hilal pada Minggu (10/3/2024), bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H, masih sangat kecil.

"Dari peta ketinggian hilal dapat dilihat bahwa keterlihatan hilal pada tanggal 10 Maret 2024 sangat kecil sekali dikarenakan ketinggiannya masih di bawah nol derajat," ujar Himawan, Jumat (23/2/2024), dikutip dari kompas.tv.

Merujuk laporan yang disusun BMKG, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024 berkisar antara minus 0,33 derajat di Jayapura, Papua sampai 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.

Tinggi hilal merupakan besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di horizon atau ufuk.

Jika tandanya positif, berarti hilal berada di atas horizon saat Matahari terbenam.

Sementara itu, elongasi hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024 berkisar antara 1,64 derajat di Denpasar, Bali sampai 2,08 derajat di Jayapura.

Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dengan pusat piringan Matahari yang diamati oleh pengamat di permukaan Bumi.

Tinggi dan elongasi tersebut, menurut Himawan, belum memenuhi kriteria baru sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved