Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ucapan Presiden Prancis Bikin Gejolak dengan Kylian Mbappe, Macron: Bahas Masa Depan di PSG

Ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron menjadi gejolak tersendiri di hadapan pemain PSG, Kylian Mbappe.

Editor: Torik Aqua
AFP
Pemain PSG, Kylian Mbappe yang diisukan hengkang ke Real Madrid 

TRIBUNJATIM.COM - Ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron menjadi gejolak tersendiri di hadapan pemain PSG, Kylian Mbappe.

Saat itu, Kylian Mbappe menghadiri undangan jamuan makan malam di Istana Kepresidenan Prancis.

Pada jamuan itu, bukan hanya Macron dan Mbappe saja yang hadir, ada pula Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani yang menghadiri acara yang sama.

Megah dan prestise makan malam tersebut seakan tercoreng dengan sebuah aksi dari Presiden Macron.

Baca juga: Kylian Mbappe Ditunggu PSG untuk Laku, Baru Bisa Pindah Lokasi Stadion Baru, Sudah ada Opsi

Macron yang sudah menanti kedatangan Mbappe, langsung menyambut pemain PSG itu saat datang ke Istana Kepresidenan.

Keduanya pun berjabat tangan sebagaimana yang dilakukan orang-orang pada umumnya.

Pada momen inilah, Macron mencoba mencairkan suasana.

Ia melontarkan sebuah kalimat yang sekiranya menjadi sebuah basa-basi saja.

"Kau akan memberi kami semua lebih banyak masalah," ungkap Macron kepada Mbappe dikutip dari Marca.

Ucapan Macron itu menimbulkan gejolak tersendiri.

Pasalnya, Mbappe dan Macron punya sejarah panjang dalam hal karier sang pemain di PSG.

Sekiranya dua musim lalu, Mbappe juga mengadakan pertemuan dengan Macron.

Kala itu Macron dengan terang-terangan mengatakan ingin Kylian Mbappe bertahan di PSG.

Singkatnya, permintaan Macron itu terwujud.

Mbappe bersedia membubuhkan tanda tangan di atas sodoran kontrak baru dari PSG.

Hal itu barangkali tak akan terulang lagi.

Pasalnya pemain 25 tahun ini sudah membulatkan tekad untuk hengkang dari PSG.

Ia mengungkapkan hasratnya untuk pergi kepada Presiden PSG langsung, Nasser Al Khelaifi.

Keinginan Mbappe untuk hengkang bak tercermin pula di atas lapangan hijau.

Namun, bukan dari Mbappe langsung yang menyiratkannya.

Adalah keputusan sang pelatih, Luis Enrique yang seolah memperkuat dugaan tersebut.

Enrique sedang dalam tren tak mempercayai Mbappe untuk membela PSG secara penuh.

Hal itu tercermin saat PSG menghadapi Rennes di lanjutan Liga Prancis yang digelar Minggu (25/2/2024) lalu.

Pada laga tersebut Mbappe hanya bermain sekira satu jam saja.

Mbappe ditarik pada menit ke-65 untuk digantikan oleh Goncalo Ramos.

Padahal pada saat itu posisi Les Parisiens sedang tertinggal dari sang lawan.

Pada akhirnya, Ramos lah yang berhasil menyamakan kedudukan bagi PSG.

Ia sukses menjadi eksekutor penalti Les Parisiens pada menit ke-90'+7.

Pelatih Luis Enrique lantas menjelaskan keputusannya menarik keluar Mbappe pada pertengahan babak kedua.

Menurutnya, pemain berusia 25 tahun itu bermain tak sesuai standar.

Untuk itu, ia mencoba memberikan alternatif lain kepada PSG.

Memasukkan Goncalo Ramos menjadi opsi paling realistis yang dimiliki Les Parisiens.

Selain itu, Enrique ingin PSG terbiasa bermain tanpa Mbappe.

"Ini adalah hal yang simpel sebenarnya," ungkap Enrique dikutip dari L'Equipe.

"Cepat atau lambat, ketika itu terjadi, tim ini harus terbiasa tampil tanpa Kylian Mbappe."

"Ketika saya ingin memainkannya, saya akan melakukannya."

"Sama halnya ketika saya tidak ingin ia bermain, saya bakal melakukannya juga," sambungnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved