Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2024

Kapan Puasa Ramadan 2024? Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Diprediksi Berbeda, Simak Doa Awal Puasa

Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah diperkirakan akan berbeda dalam menjalani awal Ramadan 1445 H. Tanda permulaan ibadah puasa 2024 diprediksi berbeda.

Editor: Torik Aqua
tribunjatim.com/M Taufik
Ilustrasi rukyatul hilal - Penentuan awal puasa Ramadan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah diprediksi bakal berbeda 

TRIBUNJATIM.COM - Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah diperkirakan akan berbeda dalam menjalani awal Ramadan 1445 H.

Tanda permulaan ibadah puasa 2024 diprediksi berbeda.

Diketahui, metode penentuan awal puasa Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah juga berbeda.

Umat Islam akan menjalani ibadah puasa Ramadan 1445 H pada Maret 2024.

Baca juga: Hitung Mundur 1 Ramadan 1445 H/2024, Puasa Tanggal 11 atau 12 Maret? Lihat Jadwal Sidang Isbat

Penetapan awal Ramadhan 1445 H salah satunya dilakukan melalui sidang isbat yang digelar di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menyampaikan bahwa Tim Hisab dan Rukyat Kemenag akan dilibatkan dalam sidang isbat.

Sidang tersebut juga diikuti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); dan undangan lainnya.

"Kami juga mengundang pimpinan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," ujar Adib, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/2/2024).

Simak kapan awal Ramadhan 1445 H menurut NU dan Muhammadiyah lewat artikel berikut ini. 

Perkiraan awal Ramadhan 1445 H menurut NU
Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (PBNU) KH Sirril Wafa menyatakan, pihaknya telah melakukan perhitungan awal Ramadhan 1445 H dengan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.

Berdasarkan hal tersebut, hilal puasa tidak mungkin dapat dirukyat atau dilihat pada 29 Sya'ban 1445 H atau Minggu (10/3/2024).

Karena alasan itulah Lembaga Falakiyah PBNU memperkirakan awal Ramadhan 1445 jatuh pada Selasa (12/3/2024).

"Jadi langkah ikmal/istikmal Sya'ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024," jelas Sirril, dikutip dari NU Online.

Berdasarkan pengamatan Lembaga Falakiyah PBNU, hilal 29 pada Sya'ban 1445 H atau pada Minggu (10/3/2024), hilal masih berada pada ketinggian 0 derajat 11 menit 24 detik dengan ijtima atau konjungsi terjadi pada Minggu pukul 16.00 WIB.

Sirril menerangkan, letak matahari terbenam, berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sementara letak hilal berada pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat.

Kemudian, posisi hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan dengan posisi matahari dalam keadaan miring ke selatan pada elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.

Baca juga: Awal Puasa Ramadhan 2024 Diprediksi Berbeda, BMKG Ungkap Potensi Keterlihatan Hilal

Perkiraan awal Ramadhan 1445 H menurut Muhammadiyah
Berbeda dengan NU, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin (11/3/2024).

Hal tersebut diumumkan melalui surat keputusan Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Zulhijah 1445 Hijriah yang dikeluarkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/1/2024), Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas mengatakan, penetapan awal Ramadhan 1445 H pada Senin (11/3/2024) oleh Muhammadiyah didasarkan pada hasil perhitungan hisab hakiki wujudul hilal.

Ia menjelaskan, ketika matahari terbenam pada Minggu (10/3/2024), posisi bulan berada di ufuk wilayah Indonesia kecuali bagian Indonesia timur, seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Kemudian, ketika Matahari terbenam di Yogyakarta pada 10 Maret 2024, Bulan berada pada ketinggian -07 derajat di posisi 48 lintang selatan dan 110,21 bujur timur.

Muhammadiyah juga telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Sementara Idul Adha akan dirayakan pada Senin (17/6/2024) yang bertepatan dengan 10 Zulhijah 1445 H.

Bacaan doa awal Ramadan

Kurang beberapa hari lagi umat Muslim di seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa Ramadan.

Bulan Ramadan merupakan bulan yang suci dan penuh keistimewaan.

Sebab pada bulan ini umat muslim dianjurkan untuk berpuasa serta memperbanyak amalan-amalan saleh lainnya.

Selain berpuasa, salah satu amalan yang bisa dilakukan umat muslim saat awal puasa tiba adalah dengan mengamalkan satu doa yang juga dianjurkan oleh Rasulallah SAW.

Sebagimana yang tertulis dalam sebuah buku berjudul: "Pintar Doa dan Zikir Rasulullah" karya Abdullah Zaedan, bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keutamaan dan kemuliaan.

Berikut doa yang bisa diamalkan pada awal puasa Ramadan 1445H/2024, sesuai sunnah Rasulallah SAW lengkap amalan lainnya, dikutip dari Tribun Sumsel.

Baca juga: Kumpulan Doa Saat Memasuki Bulan Ramadan 2024: Ada Niat Puasa, Berbuka Puasa hingga Akhir Ramadhan

Bacaan doa awal puasa Ramadan 1445H/2024

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِي فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ، وَقِيَامِي فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ، وَنَبِّهْنِي فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ، وَهَبْ لِي جُرْمِي فِيْهِ يَا اِلَهَ الْعَالَمِيْنَ، وَاعْفُ عَنِّي يَا عَافِياً عَنْ الْمُجْرِمِيْنَ

Allâhummaj’al shiyâmî fîhi shiyâmash shâimîn, wa qiyâmî fîhi qiyâmal qâimîn, wa nabbihnî fîhi ‘an nawmatil ghâfilîn, wa hablî jurmî fîhi yâ Ilâhal ‘âlamîn, wa’fu ‘annî yâ ‘âfiyan ‘anil mujrimîn.

Artinya:

“Yaa Allah! Jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa. dan ibadah malamku sebagai ibadah orang-orang yang benar-benar melakukan ibadah malam. dan jauhkan aku dari tidurnya orang-orang yang lalai. Hapuskanlah dosaku, wahai Tuhan sekalian alam, dan ampunilah aku, Wahai pengampun para pembuat dosa.”

Amalan Sunnah di Bulan Ramadan

1. Perbanyak Sedekah

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

Artinya:

Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadhan." (HR Tirmidzi, dari Abu Hurairah)

2. Ibadah Malam (Qiyamul Lail)

Dapat berupa sholat Tahajud, tadarus Al-Qur'an, berdizikir, hingga berdoa.

Sesuai hadits riwayat Ibnu Abbas, Rasul SAW berkata:

"Barang siapa bangun (mengerjakan qiyamul lail) di bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni oleh Allah SWT." (HR Bukhari & Muslim)

3. Membaca Al-Qur'an

Nabi SAW menuturkan, "Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan sama dengan sepuluh pahala. Aku tidak memaksudkan Alif, Lam, Mim satu huruf. melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR Darimi & Tirmidzi)

Ilustrasi Ramadan 2024.
Ilustrasi Ramadan 2024. (freepik.com)

4. Mendirikan Sholat Tarawih

"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau" (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya)

5. I'tikaf di Masjid

Dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, "Rasul SAW dahulu setiap bulan puasa beri'tikaf selama sepuluh hari, dan pada tahun di mana beliau meninggal, beliau beri'tikaf di bulan Ramadhan selama dua puluh hari." (HR Bukhari & Abu Daud)

6. Mengakhirkan Sahur

Anas bin Malik meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, "Suatu hari kami pernah sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian (tidak lama setelah itu) beliau bangun untuk menunaikah sholat (Subuh)." Lalu aku bertanya,

"Berapa jarak antara sahur dan adzan?' Beliau menjawab, "Sebanyak lima puluh ayat." (HR Bukhari & Muslim)

7. Menyegerakan Berbuka Puasa

Rasulullah SAW bersabda, "Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa." (HR Bukhari & Muslim, dari Sahl bin Sa'ad)

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Kompas.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved