Diajak Bertemu Kartika Putri, Richard Lee Tolak Mentah-mentah, Trauma 1 Hal: Takut Dilaporkan

TRIBUNJATIM.COM  - Perseteruan Kartika Putri dengan dokter Richard Lee berbuntut panjang.

Ternyata Kartika Putri pernah mengajak Richard Lee bertemu namun ditolak mentah-mentah.

Kartika Putri juga sempat mengirimkan pesan DM kepada istri Richard Lee atas saran dari Habib Usman.

Pesan tersebut disampaikan kepada Reni Effendi untuk mengajak silaturahmi.

Richard Lee justru menolak ajakan tersebut lantaran masih mengalami trauma.

Sebab diketahui saat keduanya bertemu justru Richard Lee dilaporkan ke polisi hingga akhirnya dijemput paksa.

Baca juga: Apa Itu Tabayyun? Sikap Klarifikasi yang Disinggung Richard Lee, Tantang Kartika Putri Minta Maaf

"Saya sedikit takut ya, kemarin tabayyun kan bawa-bawa pengacara, ujung-ujungnya saya dapat somasi, ujung-ujungnya saya dilaporkan," kata Richard Lee saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2024), dikutip dari Tribunnews.

"Saya dijemput, saya dipenjara 1x24 jam. Dia membuat istri saya menangis, dia membuat orangtua saya menangis dan cemas, pasti ada rasa kesakitan dalam diri saya," sambungnya.

Trauma tersebut menjadi hal wajar menurut Richard Lee karena telah merugikan dirinya dan keluarga.

Sehingga butuh waktu bagi Richard Lee untuk bisa terbebas dari rasa trauma tersebut.

"Saya juga takut nih tabayyun seperti apa, dan wajar dong bagi saya untuk trauma dan jaga diri saya. Trauma seperti itu nggak bisa hilang ya," ujar Richard Lee.

Ditegaskan Richard Lee, dirinya masih menyimpan rasa sakit hati atas perlakuan Kartika Putri yang melaporkan dirinya pada 2021 silam.

Dimana Richard Lee ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik.

"Kalian tanya saya sakit hati atau dendam? Saya ngomong sebagai manusia biasa pasti di dalam diri saya ada kesakitan yang terus menerus saya ingat. Ini menjadi suatu kewajaran," ucap Richard Lee.

Dokter kecantikan ini kemudian ingin berdamai Kartika Putri dengan syarat di mana istri dari Habib Usman itu harus menyampaikan permintaan maafkan di hadapan publik.