Jemaah di Tempat Ini Sudah Gelar Salat Tarawih Pertama Meski Belum Bulan Ramadhan: Tidak Boleh Marah
Ada ratusan jemaah yang menggelar salat tarawih pertama pada Rabu (6/3/2024) malam.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Para jemaah di tempat ini sudah gelar salat tarawih pertama meski belum masuk bulan Ramadhan versi pemerintah Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, ada ratusan jemaah yang menggelar salat tarawih pertama pada Rabu (6/3/2024) malam.
Sang imam pun mengajak semua pihak untuk menjaga kerukunan dalam menyikapi perbedaan.
Diketahui salat tarawih pertama tersebut dilakukan ratusan jemaah Masjid Aolia, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu malam.
Sekitar pukul 19.00 WIB, meski hujan rintik, tidak menyurutkan para jemaah untuk mendatangi rumah imam jemaah Masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul.
Perlu diketahui, rumah Mbah Benu berada di kompleks masjid Aolia.
Tidak hanya di rumah Mbah Benu, jemaah juga mendatangi masjid yang tidak jauh dari lokasi.
Ya, sejumlah jemaah menggelar salat tarawih di masjid yang terletak sekitar 20 meter dari rumah Mbah Benu.
Sekitar pukul 19.32 WIB, belasan jemaah menggelar salat tarawih.
Mbah Benu mengatakan, pelaksanaan salat tarawih pada Rabu malam ini didasarkan pada keyakinan dan perjalanan spiritualnya.
"Iya, hari ini salat tarawih pertama," kata Mbah Benu saat ditemui sebelum salat tarawih, Rabu malam.
"Semua sama dengan saya, saya imamnya, masing-masing ada imam, wakilnya saya," kata Mbah Benu.
Dijelaskannya, salat tarawih dilakukan sama seperti umat Islam lainnya.
Untuk penentuan waktu, imbuhnya, dilakukan sesuai dengan perjalanan spiritualnya, dan langsung diberitahu kepada jemaahnya.
Baca juga: Celine Evangelista Pakai Hijab Jelang Ramadhan Tuai Sorotan, Tanya Soal Ciri-ciri Imam yang Baik
Sebagaimana diketahui, jemaah Masjid Aolia sering berbeda dengan pemerintah ataupun organisasi Islam lainnya dalam penentuan hari besar.
Dia mengajak semua pihak untuk menjaga kerukunan dalam menyikapi perbedaan.
Mbah Benu pun mengingatkan semua pihak untuk saling menghormati, dan semua berperilaku baik, serta tidak saling menjelekkan sesama manusia.
"(Salat tarawih) saya dengan witirnya itu 23 (rakaat)," ucap dia.
"Sebaiknya saling hormat menghormati. Sebab ini masalah keyakinan," sambungnya.
Mbah Benu mengeklaim, jemaah masjid Aolia tersebar di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, India, Filipina, hingga China.
"Di Arab juga ada. Tapi silent tidak pernah menjelekkan yang lain.
Kalau dijelekkan tidak boleh marah karena kami sudah tidak ada kamus marah dengan orang lain," kata Mbah Benu, beberapa waktu lalu.

Pada Lebaran tahun 2023, ratusan jemaah Aolia, Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta, sudah gelar salat Idul Fitri atau salat Id duluan.
Salat Id jemaah Aolia tersebut digelar di Komplek Masjid Aolia di Panggang III, Giriharjo, Panggang.
Sejak pagi ratusan jemaah memadati kompleks Masjid Aolia di Jalan Panggang-Purwosari.
Kegiatan salat Id jemaah Aolia tersebut dimulai dari pukul 06.30 WIB.
Kompleks masjid ini merupakan rumah dari pimpinan jemaah Aolia, Mbah Benu.
Sejumlah petugas kepolisian dan Banser ikut menjaga lalu lintas karena masjid ini terletak di pinggir jalan.
Bahkan ada jemaah yang ikut salat Id di pinggir jalan.
Melansir Kompas.com, sejumlah masjid di Panggang, juga menggelar salat Idul Fitri.
Hal itu dibenarkan Kepala Dukuh Warak, Kelurahan Girisekar, Sudarisman.
Dia mengatakan, warga dari RT 001 sampai dengan 005 akan menggelar salat Id hari ini.
"Total di sini (Dusun Warak) ada sekitar 350 orang yang merayakan Idul Fitri duluan."
"Saya juga termasuk yang merayakan lebih awal," ucap Sudarisman.
Menurutnya, selepas magrib pada Rabu (19/4/2023), jemaah Aolia sudah menggelar takbiran.
Jemaah Aolia dipimpin oleh Mbah Benu atau Ibnu Hajar Sholeh Pranolo.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kalurahan untuk pelaksanaan salat Id," ujar Sudarisman.
Koordinasi yang dilakukan meliputi pengamanan untuk pelaksanaan salat Id di Masjid Aolia setempat.
Kendati sudah Lebaran, puasa yang dilakukan tetap 29 hari karena dimulainya juga lebih awal, yakni sedari 22 Maret 2023 lalu.
Dia mengatakan, salat Id digelar di sejumlah masjid.
Yakni Masjid Aolia Temuireng 1 di Kalurahan Girisuko, lalu Masjid Aolia Panggang 3.
Selain itu juga digelar di Masjid Almaunah di Padukuhan Banyumeneng 1.
Juga di Masjid Albarokah di Padukuhan Banyumeneng 2 di Kelurahan Giriharjo.
"Bersamaan salat Id di Warak dan Jeruken, juga digelar di Dusun Temuireng 1 (Girisuko), Panggang 3, Banyumeneng 1 dan 2 di Kalurahan Giriharjo," kata dia.

Selaku Imam Jemaah Masjid Aolia, Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu buka suara.
Menurutnya, Lebaran lebih yang lebih awal itu karena keyakinan dan perjalanan spiritual.
"Sebenarnya itu karena keyakinan. Di Indonesia itu bebas mau hari raya monggo, mau puasa monggo, itu ndak masalah," ucapnya."
"Yang penting jaga persatuan dan kesatuan jangan menyalahkan yang lain," kata Mbah Benu saat ditemui di Komplek Masjid Jemaah Aolia, Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, pada Kamis (20/4/2023).
Dia mengatakan, jemaah Aolia bukan sebuah organisasi.
Sehingga dia tidak begitu hafal berapa lokasi yang melaksanakan salat Idul Fitri hari ini.
Jemaah masjid Aolia sendiri tersebar di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, India, Filipina, hingga Cina.
"Di Arab juga ada. Tapi silent tidak pernah menjelekkan yang lain."
"Kalau dijelekkan tidak boleh marah karena kami sudah tidak ada (di) kamus marah dengan orang lain," kata Mbah Benu.
Mbah Benu pun mengajak semua berperilaku baik, dan tidak saling menjelekkan sesama manusia.
Tadi dalam khotbah Idul Fitri pun dia juga mengungkapkan hal yang sama.
"Jaga kerukunan sesama kita satu rumah tangga, dengan tetangga lain."
"Jangan ada kebencian di antara kita, bersatu kita teguh, kalau bercerai hancur Indonesia," tegas Mbah Benu.
Kapolsek Panggang, AKP Anang Prastawa mengatakan, pihaknya melakukan penjagaan saat jemaah Aolia salat Idul Fitri.
"Untuk wilayah Kapanewon Panggang ada tujuh titik yang menggelar salat Idul Fitri hari ini. Semuanya berjalan lancar," kata Kapolsek Panggang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gunungkidul, Sa'ban Nuroni, juga mengetahui soal jemaah Aolia ini.
Pihaknya pun memaklumi perbedaan tersebut dan tetap berupaya memfasilitasi meski ada perbedaan.
Masyarakat, khususnya umat muslim, diharapkan menghargai perbedaan tersebut.
"Masyarakat kami persilakan melaksanakan salat Id sesuai hari yang diyakini," kata Sa'ban kepada Tribun Jogja.
salat Tarawih
Ramadhan
Masjid Aolia
Gunungkidul
Yogyakarta
KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo
Mbah Benu
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Daftar Kontroversi Ustaz Evie Effendi yang Diduga Pukul dan Ludahi Anak, MUI Anggap Memprihatinkan |
![]() |
---|
Lurah Sidik Rugi Rp 60 Juta karena Dikira Anggota DPR, Pendemo Pukuli Wajah hingga Jarah Mobilnya |
![]() |
---|
Ini Tips Atur Siklus Haid bagi Jemaah Haji dan Umrah, dr Mahida: Pengaturan Hormon |
![]() |
---|
Apes Iryna Pindah Negara Demi Hindari Perang, Malah Meninggal di Tangan Residivis |
![]() |
---|
Baru Sadar, Pedagang Layani Transaksi Rp 350.000 Padahal Penipu Cuma Transfer Rp 350 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.