Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2024

Hukum Lupa Baca Niat Puasa karena Sahur Mepet hingga Bangun Kesiangan, Puasa Tetap Sah atau Tidak?

Beberapa orang kerap lupa membaca niat puasa karena berbagai alasan. Lantas, apakah puasa tetap sah atau tidak jika lupa niat?

Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Ilustrasi membaca niat puasa Ramadan. Beberapa orang kerap lupa membaca niat puasa karena berbagai alasan. Lantas, apakah puasa tetap sah atau tidak jika lupa niat? 

TRIBUNJATIM.COM - Satu di antara bagian penting dalam puasa Ramadan ialah niat.

Di mana, niat puasa Ramadhan ini dianjurkan untuk dibaca pada malam hari atau sebelum terbitnya fajar.

Kendati demikian, beberapa orang kerap lupa membaca niat puasa karena berbagai alasan.

Seperti waktu sahur mepet, bangun kesiangan sehingga tidak sahur, dan lain sebagainya.

Lantas, apakah puasa tetap sah bila seseorang lupa membaca niat saat sahur?

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, seseorang yang lupa membaca niat puasa Ramadhan saat sahur puasanya masih tetap sah.

Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa Ramadan Allahumma Lakasumtu Wabika Amantu, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Menurutnya, niat puasa tidak perlu diucapkan dan cukup diamalkan dalam hati.

"Jelas tetap sah, karena orang saat makan sahur kan untuk puasa. Jadi sebenarnya tidak kita lafazkan pun niat kita, Allah sudah tahu bahwa dengan kita makan sahur berarti kita akan berpuasa," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

"Meskipun ada juga orang yang makan sahur tapi dia memang tidak akan berpuasa dan hanya sekedar ikut makan sahur saja. Tapi Tuhan kan maha tahu," imbuhnya.

Adanya perbedaan pandangan

Anwar mengungkapkan, ada empat mazhab yang mengatur terkait hukum tidak membaca niat puasa di bulan Ramadan.

"Dari empat mazhab yang ada, tiga mazhab boleh dikatakan mempunyai pendapat yang sama yaitu mazhab Syafii, Hambali, dan Hanafi," ungkapnya.

Dalam pandangan mereka, niat merupakan salah satu rukun puasa Ramadan yang wajib dilaksanakan.

Rukun puasa adalah hal yang wajib dilakukan di saat melakukan suatu pekerjaan.

Adapun bila salah satu tidak terpenuhi, maka puasa dianggap tidak sah atau batal.

Ilustrasi niat puasa.
Ilustrasi niat puasa. (freepik/wayhomestudio)

Mereka berpendapat niat puasa wajib dilakukan setiap malam yaitu antara shalat maghrib sampai sebelum shalat subuh.

Sementara dalam mazhab Maliki, kata Anwar, niat untuk puasa Ramadan itu cukup dilakukan sekali saja yaitu di awal puasa.

Kendati demikian, ia menegaskan perbedaan merupakan hal yang biasa, dan ia berharap agar perbedaan tersebut tidak memecah belah umat Islam.

"Namun, perbedaan ini tidak perlu dipertajam. Silakan saja masing-masing akan mengikuti yang mana, karena masalah ini memang masuk ke dalam majalul ikhtilaf yaitu adanya kemungkinan untuk berbeda pendapat," jelas dia.

Oleh karena itu, Anwar mengatakan, sikap yang harus diutamakan dalam menghadapi masalah ini adalah sikap bertoleransi antar muslim.

Baca juga: Arti Kata Puasa Sapi dan Puasa Jeruk, Bahasa Gaul Candaan di Bulan Ramadan, Sama dengan Mokel?

Bacaan niat puasa Ramadan

Dilansir dari Kompas.com, Senin (11/3/2024), berikut bacaan niat puasa Ramadan:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya:

"Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala."

Bacaan niat puasa tersebut wajib dibaca setiap hari selama Ramadan, sesuai mazhab Imam Syafii.

Sementara itu, berikut bacaan niat puasa untuk satu bulan penuh sesuai mazhab Maliki.

Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya:

"Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved