Hikmah Ramadan
Lima Pencegah Cemas dan Sedih
Mari berpusa dengan hati damai dan tenang. Alquran memberi panduan hidup bebas dari cemas dan sedih. Jika ingin hidup tenteram, ikuti panduan Alquran.
"Sesunguhnya orang-orang yang berkata: 'Tuhan kami Allah' kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka seraya berkata: 'Jangan kamu merasa takut dan jangan merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya kamu peroleh apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu minta.'" (QS Fusilat/41:30-31)
Agar orang bisa istiqamah, perlu latihan disertai niat yang kuat. Tidak mudah orang bisa teguh pendirian karena godaan kehidupan amat besar.
Juga tidak mudah orang bisa melakukan kebiasaan baik yang berkelanjutan. Kontinuitas itu menunjukkan kesungguhan.
Hanya orang yang bersungguh-sungguh yang sanggup melakukan suatu kebaikan secara terus menerus. Tidak hanya sekali-sekali. Perlu tekad dan perencanaan. Bukan sekadar asal ingat dan asal mau.
3. Menjadi Inisiator Perbaikan (Islah)
Dunia ini berkembang karena ada gagasan dan inisiatif. Tanpa ada gagasan dan inisiatif, dunia akan statis, dunia akan berhenti.
Karena itu, penggerak perbaikan (inisiator), orang yang membuat nilai tambah, hidupnya akan bebas dari cemas dan sedih.
Dia selalu berpikir positif dan meyakini tidak ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan. Hidup ini tidak ada jalan buntu. Selalu ada jalan keluar.
"Maka siapa yang beriman dan melakukan perbaikan, maka bagi mereka tidak ada rasa cemas dan tidak ada rasa sedih." (QS.Al An’am/6: 48)
Mereka selalu menciptakan perdamaian dan mencarikan jalan keluar atas problem yang terjadi. Karena selalu berpikir positif, maka dia tidak pernah menghadapi sesuatu dengan pesimistis. Mereka selalu optimistis bahwa masalah yang dihadapi akan bisa diselesaikan. Maka wajar jika mereka tidak merasa cemas dan sedih dalam hidup.
4. Ikhlas
Inilah roh dari semua perbuatan baik. Jika tidak ada ikhlas, seperti benda tidak ada roh, benda itu mati. Sama sekali tidak menarik. Bahkan bisa bau tidak sedap. Ini belaku dalam segala perbuatan.
"Dan mereka tidak diperintah keculi untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketataan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus." (QS al Bayynah/98:5)
Ikhlas artinya tidak bercampur. Niat yang ikhlas artinya niatnya tidak bercampur dengan kepentingan lain. Seperti disertai hawa nafsu, ambisi tertentu atau kepentingan yang tersembunyi. Tidak semata-mata murni untuk mengabdi kepada Allah.
Tanda Ikhlas:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.