Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hikmah Ramadan

Ramadan dan Penguatan Ketahanan Keluarga di Era Digital

Pada bulan Februari 2024 lalu Badan Pusat Statistik kembali merilis data kependudukan Indonesia tahun 2023, termasuk angka kasus perceraian.

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
Prof. Dr. Hj. Muslihati, S.Ag., M.Pd selaku Sekretaris Komisi Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Remaja MUI Jawa Timur 

Oleh

Prof. Dr. Hj. Muslihati, S.Ag., M.Pd

Sekretaris Komisi Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Remaja MUI Jawa Timur dan Guru Besar Bimbingan dan Konseling FIP Universitas Negeri Malang

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pada bulan Februari 2024 lalu Badan Pusat Statistik kembali merilis data kependudukan Indonesia tahun 2023, termasuk angka kasus perceraian yang tercatat sebesar 463.545 kasus.

Meskipun terdapat penurunan sebesar 10.2 persen dibanding tahun 2022, angka perceraian tahun 2023 tetap menyuarakan warning bahwa ketahanan keluarga di Indonesia sangat mengkhawatirkan.

Apalagi jika melihat penyebab utama perceraian adalah pertengkaran, perselisihan, perselingkuhan, problem ekonomi dan pengabaian pasangan karena kesibukan atau penyebab lainnya.

Gegap gempita dunia digital berpotensi mengusik ketahanan keluarga, khususnya bagi pasangan muda. Banyak konflik keluarga dipicu oleh kebiasaan bermedia digital yang kurang jujur antar pasangan, gaya hidup konsumtif yang tidak sesuai kondisi ekonomi hingga jebakan pinjaman online tanpa persetujuan pasangan bisa mengakibatkan kisruh rumah tangga hingga berujung pada perceraian.

Baca juga: Hukum Tidur Sepanjang Hari saat Puasa Ramadan 2024, Apakah Tetap Sah? Berikut Penjelasannya

Jika pasangan telah memiliki anak dari perkawinannya maka kondisi semacam ini tentu sangat berisiko pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Kerentanan keluarga memang memiliki dampak domino yang panjang, termasuk bagi bangsa dan negara.

Urgensi Ketahanan Keluarga

Ketahanan keluarga merupakan kemampuan menghadapi dan mengelola masalah dalam situasi sulit agar fungsi keluarga tetap berjalan dengan harmonis, untuk mencapai kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin anggotanya.

Singkatnya, seberapa kuat keluarga dalam menghadapi masalah yang dihadapi menjadi gambaran ketahanan keluarga tersebut. Mengingat keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, maka ketahanan keluarga berpean penting dalam mendukung ketahanan nasional.

Keluarga yang kuat dan berkualitas akan menjadi ruang edukasi dan pewarisan nilai-nilai pada anak dan seluruh anggota keluarga. Tidak dapat dipungkiri bahwa pembentukan pribadi Indonesia yang mampuni dan berdaya saing sangat bergantung pada kualitas ketahanan keluarga.

Mewujudkan ketahanan keluarga merupakan tanggung jawab pasangan sebagai wujud dari komitmen cinta yang telah diikat melalui pernikahan. Pemerintah memang perlu memberikan intervensi yang proporsional untuk menopang ketahanan keluarga melalui berbagai kebijakan dan program yang supportif.

Namun demikian, diperlukan kesadaran kolektif masyarakat untuk mewujudkan ketahanan keluarga secara internal karena hakikatnya, keluarga memiliki values dan nilai-nilai khusus yang diyakini dan menjadi pemandu mencapai tujuan pernikahan.  

Pilar Penting Ketahanan Keluarga

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved