Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Kasus DBD di Tulungagung Belum Capai Puncak, Dinkes Catat Ada 6 Pasien Meninggal

Kasus DBD di Tulungagung belum mencapai puncak, Dinkes Tulungagung mencatat, sudah ada 6 pasien demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Fogging menjadi salah satu upaya memberantas nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD), Kamis (21/3/2024). 

Masyarakat juga tidak pernah secara rutin melakukan gerakan PSN di lingkungannya.

"PSN biasanya dilakukan jika sudah ada kasus DBD. Kalau gak ada kasus, PSN berhenti," keluh Desi Lusiana Wardani.

Secara umum angka bebas jentik Kabupaten Tulungagung mencapai 94 persen.

Meski sudah tergolong tinggi, Desi mengingatkan masih ada 6 persen yang belum bebas jentik.

Sisa 6 persen inilah yang masih berpeluang menyebabkan muncul kasus DBD baru.

"Yang enam persen ini yang menjadi sumber kasus baru. Selalu ada korelasi dengan ABJ," tegasnya.

Biasanya warga juga ramai-ramai minta fogging (pengasapan) jika terjadi kasus DBD.

Dinkes memberi syarat, fogging hanya dilakukan jika sudah melakukan gerakan PSN secara meluas.

Alasannya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sehingga perlu PSN untuk memastikan tidak ada lagi tempat bertelur nyamuk, dan mematikan jentik nyamuk.

"Percuma kita fogging kalau belum ada PSN, sayang foggingnya," pungkas Desi.

DBD disebabkan virus yang disebarkan nyamuk aedes aegypti.

Nyamuk ini bertelur di genangan air yang tidak beralaskan tanah.

Masa dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa 7-10 hari.

Karena itu, disarankan melakukan PSN setiap minggu, untuk membasmi telur dan jentik nyamuk.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved