Ramadan 2024
Hukum Puasa bagi Pekerja Berat di Bulan Ramadan 2024, Simak Penjelasan Lengkap Buya Yahya
Jadi jika ada seseorang yang bekerja dengan sangat berat sehingga membuatnya kehausan, kelaparan, maka diperbolehkan untuk batalkan puasa lebih dulu.
TRIBUNJATIM.COM - Bekerja adalah sesuatu yang harus dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup.
Hal ini dilakukan oleh banyak orang termasuk umat muslim di bulan Ramadan 2024.
Tak jarang umat muslim bekerja begitu berat.
Berkaitan dengan hal ini, ada hukum puasa bagi pekerja berat.
Hukum ini perlu dipahami oleh para pekerja berat beragama Islam.
Dengan demikian, para pekerja tersebut bisa menjalani bulan Ramadan 2024 dengan benar.
Hukum Puasa bagi Pekerja Berat
Mengutip buku 125 Masalah Puasa, Muhammad Anis Sumaji (2008: 7), puasa adalah aktivitas untuk menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bersifat membatalkannya dengan niat karena Allah SWT.
Begitu juga puasa di bulan Ramadan.
Puasa di bulan Ramadan sendiri bersifat wajib.
Artinya, semua orang beragama Islam yang sudah baligh atau dewasa harus berpuasa kecuali mengalami halangan-halangan tertentu sesuai syariat Islam.
Puasa tersebut dijalankan mulai azan subuh hingga maghrib.
Namun, ada hukum puasa bagi pekerja berat yang berbeda dari biasanya, yaitu boleh membatalkan meskipun azan maghrib belum berkumandang.
Jadi jika ada seseorang yang bekerja dengan sangat berat sehingga membuatnya kehausan, kelaparan, bahkan bisa mengancam nyawanya jika tidak segera makan atau minum, maka diperbolehkan untuk membatalkan puasa terlebih dahulu.
Bagaimanapun juga, orang tersebut tetap harus berniat di malam harinya serta berpuasa sejak azan subuh berkumandang. Jika tidak kuat, maka boleh membatalkannya kemudian.
Selain itu, puasa tersebut dihitung hutang.
Artinya, seorang pekerja berat yang membatalkan puasa tersebut harus menggantinya di luar bulan Ramadan. Jumlah puasa yang diganti harus sesuai dengan yang dibatalkan.
Penceramah Buya Yahya memaparkan hukum bagi pekerja berat yang tidak puasa di bulan Ramadhan 2024.
Dikhususkan orang-orang yang berkutat pada intensitas pekerjaan yang berat, disampaikan Buya Yahya sebaiknya tidak langsung meniatkan diri untuk tidak berpuasa.
Namun, Buya Yahya menguraikan pada saat berpuasa lantas tidak kuat sebelum beduk maghrib, maka boleh dibatalkan.
Saat ini umat muslim telah berada di bulan bulan Ramadhan 1445 Hijriyah bertepatan di bulan Maret dan April 2024.
Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.
Sebagian orang ada yang harus bekerja atau mencari nafkah untuk kebutuhan hidup meskipun sedang berpuasa.
Ada yang bekerja di kantor hingga bekerja berat misalnya kuli bangunan, apakah boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan?
Buya Yahya menuturkan orang yang melakoni jenis pekerjaan berat, tak boleh langsung membatalkan dari pagi atau memastikan diri tidak berpuasa.
"Hukumnya haram, tetap saja bagi tukang becak atau tukang batu, di malam harinya diniatkan, kemudian sahur, dan paginya berpuasa," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Ia menambahkan, jika pada perjalanannya dari pagi hingga siang hari merasa tidak sanggup melanjutkan puasa maka boleh dibatalkan puasanya.
Membatalkan atau sudah berniat tidak puasa dari awal tanpa berusaha puasa, hukumnya haram.
"Kalau batalin dari awal ini namanya ngatur Allah, perbuatan yang kurang ajar kepada Allah SWT, misalnya atasan atau bos bilang hari ini tidak usah bekerja namun tetap dibayar. Mau bagaimana itu kalau sudah tidak puasa, jangan mendahului Allah," imbau Buya Yahya.
Pada saat sudah berupaya puasa namun tetap tidak mampu karena sakit atau misalnya dalam kondisi lemah, maka boleh dibatalkan. Dan kondisi ini tak hanya dapat dialami oleh para pekerja berat, siapapun dapat mengalaminya dan hukumnya boleh batal puasa.
Kemudian bagaimana jika selalu tidak sanggup puasa karena bekerja dalam keadaan yang berat?
Buya Yahya mengatakan, selama tak ada lagi pekerjaan lain yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka lanjutkan bekerja di tempat tersebut.
Namun, Buya Yahya mengimbau agar jika ada peluang alternatif pekerjaan lain maka bisa berhenti dan pindah ke pekerjaan baru.
"Di balik itu semua Allah Mahatahu, tiba-tiba saat Hari Raya banjir rezeki, namun kita tidak banyak yang yakin kepada Allah. Kalau kita dengan Allah, maka Allah dengan kita," ujar Buya Yahya.
Selain bekerja berat, hal-hal lainnya yang dapat mengganggu puasa antara lain keguguran saat puasa.
Pada saat seseorang dalam keadaan hamil berpuasa di bulan Ramadhan. Tetapi tiba-tiba ia keguguran, bagaimanakah status puasanya? Apakah puasanya batal atau tetap dilanjutkan?
Terkait hal ini, Buya Yahya yang juga sebagai pengasuh LPD Al-Bahjah memberikan penjelasan terkait hukum puasa bagi ibu hamil yang tiba-tiba ia mengalami keguguran.
Kata Buya, ibu hamil yang apabila ia sedang berpuasa lalu ia keguguran, maka status puasanya adalah batal.
Begitu pula bagi wanita yang melahirkan disaat ia sedang berpuasa, maka puasanya juga batal.
Hal tersebut disampaikan Buya Yahya dalam buku Fiqih Praktis Puasa yang membahas 9 Hal yang Membatalkan Puasa dan 9 Orang yang Boleh tidak Berpuasa.
"Misal seorang ibu hamil sedang berpuasa tiba-tiba melahirkan di siang hari saat berpuasa, maka puasanya menjadi batal," kata Buya.
"Melahirkan adalah membatalkan puasa, baik itu mengeluarkan bayi atau mengeluarkan bakal bayi yang biasa disebut dengan keguguran," pungkasnya.
Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”
Niat Sholat Tarawih
1. Niat Sholat Tarawih Sendiri
Berikut ini lafadz niat Sholat Tarawih berikut latin dan artinya :
اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA
Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.
2. Niat Sholat Tarawih Berjamaah
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai makmum (mengikut) karena Allah Ta’alaa.
3. Niat Sholat Tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’alaa.
Artikel ini telah tayang di Banjarmasin Post
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
hukum puasa bagi pekerja berat
hukum puasa bagi pekerja berat di bulan Ramadan
pekerja berat
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
TribunEvergreen
Buya Yahya
Ramadan 2024
hukum membatalkan puasa bagi pekerja berat
Bacaan Doa Akhir Ramadan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW, Tulisan Arab Latin dan Terjemahan |
![]() |
---|
Kurang 2 Hari Lebaran, Masih Ada Waktu Bayar Zakat Fitrah, Cek Besarannya untuk Wilayah Jawa Timur |
![]() |
---|
Waktu Itikaf Mulai Jam Berapa? Amalan untuk Meraih Lailatur Qadar, Berikut Penjelasan Ulama Mesir |
![]() |
---|
Sebaiknya Itikaf Mulai Jam Berapa? Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Mendapatkan Lailatul Qadar |
![]() |
---|
Waktu Paling Utama Bayar Zakat Fitrah yang Dianjurkan Nabi Muhammad, Disertai Besaran Zakat Fitrah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.