Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Melihat Masjid Bawah Tanah di Lokasi Tambang Emas Freeport, Jadi Masjid Terdalam, Seperti Dalam Gua

Melihat Masjid Baabul Munawwar, masjid terdalam yang mendapat rekor MURI berada di lokasi tambang emas. Masjid tersebut berlokasi di bawah tanah

Editor: Torik Aqua
TikTok
Masjid bawah tanah di lokasi tambang emas PT Freeport, tampak seperti ibadah di dalam gua 

TRIBUNJATIM.COM - Melihat Masjid Baabul Munawwar, masjid terdalam yang mendapat rekor MURI berada di lokasi tambang emas.

Masjid tersebut berlokasi di bawah tanah di Tembagapura, Timika, Papua.

Tak heran disebut masjid terdalam, sebab Masjid Baabul Munawwar dibangun di kedalaman 1.760 meter di bawah permukaan tanah.

Masjid ini berada di tambang PT Freeport Indonesia sebagai upaya pemenuhan fasilitas ibadah untuk karyawan. 

Baca juga: Pura-pura Bersantai, Maling ini Ambil Ponsel Milik Pria yang Tertidur di Masjid Kampus: Berbaring

Masjid Baabul Munawwar dirancang oleh arsitek Alexander Mone yang merupakan lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) dan Andrew Parhusip lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Adapun potret masjid tersebut viral usai dibagikan oleh akun TikTok @kelincitambang.

Terlihat dalam video yang berdurasi 17 detik, pemilik akun membagikan suasana masjid di dalam perut bumi tersebut. 

Masjid Al Baabul Munawwar yang merupakan milik PT. Freeport Indonesia itu pernah mendapatkan piagam oleh MURI sebagai masjid terdalam di Indonesia. 

Hal tersebut bisa diketahui melalui banner berwarna biru yang terpasang di samping masjid.

Meskipun di kedalaman 1.760 meter, ternyata masjid ini memiliki tempat yang luas untuk beribadah dengan dilengkapi karpet hijau khas masjid pada umumnya. 

Namun tempat salat ini memiliki langit-langit berupa batu yang memberi kesan seperti sedang beribadah di dalam sebuah goa, namun memiliki penerangan yang sangat memadai. 

Agar Tribunners tidak semakin penasaran dengan penampakan Masjid Masjid Al Baabul Munawwar, TribunTrends merangkum dari akun TikTok @kelincitambang, potret masjid bawah tanah di tambang emas Papua.

Masjid tersebut memiliki halaman yang persis seperti sebuah goa, namun memiliki penerangan yang cukup.

Masjid tersebut identik dengan warna hijau dan putih, serta memiliki tulisan "DEEP MILL LEVEL ZONE UNDERGROUND MINE" di bawah nama masjid.

Beralih ke tempat wudhu yang berada di halaman masjid, ada dinding berupa kawat dan bahan material yang melapisinya.

Masjid tersebut juga memiliki karpet hijau dan gambar Kabah pada bagian imam serta terdapat mimbar untuk khatib.

Dari struktur bangunan, Masjid Baabul Munawwar sangat berbeda dengan lainnya. 

Tidak ada kubah atau menara yang menjadi ciri khas sebuah masjid hanya dinding perut bumi dan beberapa lampu gantung sebagai penerangan.

Selain itu, hal yang membedakan Masjid Baabul Munawwar dengan rumah ibadah yang lain yaitu teknologi sirkulasi yang digunakan untuk membuang udara kotor yang ada di dalam ke luar masjid.

Masjid Baabul Munawwar bersebelahan dengan gereja.

Lebih uniknya lagi, ternyata Masjid Al Baabul Munawwar bersebelahan dengan Gereja Oikumene Soteria yang juga terletak di bawah tanah.

Penampakan bagian dalam gereja yang juga mendapatkan MURI sebagai gereja terdalam di Indonesia.

Kedua rumah ibadah itu hanya dipisahkan oleh sebuah ruangan. 

Ruangan tersebut difungsikan sebagai tempat menyucikan diri sebelum menunaikan ibadah.

Pembangunan dua rumah ibadah itu dilakukan untuk memfasilitasi pekerja untuk beribadah. 

Fasilitas tersebut dianggap efesien meningkatkan kinerja pekerka karena tidak perlu keluar areal tambang untuk menunaikan kewajiban sebagai umat beragama.


Gelar Tarawih Kilat, Masjid di Indramayu Diserbu Jamaah

Sementara itu di lain sisi, salah satu masjid di Indramayu viral lantaran gelar sholat tarawih super cepat.

Sholat tarawih di masjid tersebut dilakukan 23 rakaat namun selesai dalam waktu enam menit saja.

Sontak masjid tersebut langsung diburu para jamaah hingga membludak.

Tradisi Tarawih kilat masih lestari di Ponpes Al-Quraniyah di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Tarawih di sana sebanyak 23 rakaat hanya belangsung 6 sampai 7 menit.

Pelaksanaan Tarawih superkilat ini rupanya mampu menyedot animo masyarakat untuk ibadah.

Hal itu terlihat pada pelaksanaan salat Tarawih pada Selasa (12/3/2024) malam.

Masjid yang jadi lokasi salat Tarawih penuh bahkan sampai ke teras masjid.

"Iya, sampai teras masjid," ujar pengurus Pondok Pesantren Alquraniyah, KH Azun Mauzun, kepada Tribuncirebon.com.

Mayoritas yang ikut salat Tarawih kilat ini adalah anak muda.

Meski demikian, orang dewasa pun juga tampak ikut salat Tarawih di masjid ponpes setempat.

Menurut pantauan Tribuncirebon.com, sesuai namanya, Tarawih kilat ini memang berlangsung cepat.

Rukuk, i'tidal, bahkan sujud hanya memerlukan waktu 1 detik saja.

KH Azun Mauzun menjelaskan, digelarnya kembalinya Tarawih super kilat ini di 1445 H tahun ini karena memang sudah menjadi tradisi ponpes yang dipimpinnya tersebut.

Tradisi itu sudah ada sejak tahun 2006, dengan tujuan mengajak kawula muda memperbanyak ibadah di bulan suci .

Selain itu, digelarnya salat Tarawih kilat tahun ini sekaligus merupakan permintaan dari masyarakat.

Pelaksanaan salat Tarawih kilat sudah sangat melekat di masyarakat sehingga banyak yang meminta agar salat Tarawih kilat tetap dipertahankan.

"Jadi tahun ini tarawih kilat kami gelar kembali," ucap dia.


Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved