Berita Viral
Tak Diakui Orangtua karena Difabel, Penjual Gorengan Haru Dapat Uang Donasi, Berjuang Nafkahi Nenek
Kisah anak tak diakui orangtua karena difabel sempat viral di media sosial. Anak itu bernama Jodi. Sehari-hari ia berjualan gorengan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Betapa dirinya terpukul dan merasa terpuruk saat sang ibu meninggal dunia.
"Saya berada di titik terendah dalam hidup ketika saya harus mengucapkan selamat tinggal pada surga saya," tulisnya dalam caption.
Pemuda tersebut bernama Raja Mohd Taufiq Raja ini menceritakan kisah di balik kepergian sang ibu.
Taufiq ini mendapat tugas membaca talkin sesuai permintaan terakhir sang ibu.
Alamarhumah ibu, Sarifah Saibani, menyampaikan permintaan terakhirnya ini sekitar lima tahun sebelum berpulang pada 2 Februari 2024 lalu.
"Video itu direkam oleh teman saa yang datang saat pemakaman ibu saya. Saya membaca talkin tersebut," ujar Taufiq.
Baca juga: Hidup Pilu Para Sebatang Kara Meninggal di Jalan Jasad Ditelantarkan di RS, Tak Terurus oleh Negara
Ini juga menjadi kali pertama Taufiq membacakan talkin.
"Seumur Hidup baru kali ini saya membaca talkin. Saya bukan santri pondok atau tahfiz. Jadi saya tunjukkan teksnya kepada imam terlebih dulu sebelum meminta izin membaca talkin," lanjutnya, seperti TribunTrends kutip dari mStar, Kamis (28/3/2024).
Ketika sang ibu masih hidup, Taufiq juga diminta untuk mengurus jenazahnya.
"Sebenarnya saya melakukan ini atas permintaan ibu ketika masih hidup. Saat sedang ngobrol dengan ibu, beliau memerintahkan agar anak-anak merawat jenazah dan membacakan talkin untuknya," ujar pemuda berusia 30 tahun ini.
Baca juga: Baru Kerja Setahun, ART dan Pacar Culik Anak Majikan Demi Rp50 Juta, Korban Ditelantarkan di Gang
Taufiq sendiri mengaku sulit percaya bahwa sang ibu tidak lagi bersamanya untuk selamanya.
"Ketika ibu saya meninggal di depan saya dan kakak, saya tidak tahan lagi. Saya mulai menyadari bahwa saya sebenarnya tidak punya kekuatan untuk menjadi imam pemakaman."
"Saya melihat (jenazah ibu) dekat bagian depan peti mati, saat itu saya mulai merasa 'tersesat'. Saya tidak bisa menjelaskan rasanya," papar Taufiq.
"Sampai aku menyebut nama ibu saat membaca talkin, aku menangis. Aku baru menyadari bahwa ibu telah tiada. Aku membayangkan tidak akan bisa melihatnya lagi," ujar bungsu dari tiga bersaudara ini.
Ibunda Taufiq sendiri meninggal dunia di usia 60 tahun dan dimakamkan di desanya di Sabak Bernam, Selangor.
Sang ibu diketahui mengidap strok dua tahun lalu setelah ayahnya meninggal pada Juni 2022.
"Setelah bapak meninggal, ibu saya kena stroke separuh badan. Jadi saya dan kakak merawat ibu di rumah. Kondisinya pun semakin baik setelah itu. Hanya saja pada Desember tahun lalu, ibu tiba-tiba sakit lagi karena kolesterolnya 'naik' ke otak," bebernya.
Demi merawat ibu di rumah sakit, Taufiq bahkan sampai hampir resign dari pekerjaannya kala itu.
"Ibu mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kuala Lumpur sebelum meninggal. Saat itu ibu terbaring di tempat tidur sehingga saya harus merawatnya sepenuhnya. Saya hampir berhenti dari pekerjaan saat itu," ujar Taufiq.
Banyak momen bersama sang ibu membuat Taufiq begitu terpukul.
Terlebih setelah sang ibu pensiun, almarhumah tinggal bersama Taufiq.
"Saya biasa mengajak ibu sarapan sebelum berangkat kerja. Kami biasanya makan sepiring berdua. Pada bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini, saya merasa sangat berbeda. Saya baru pertama kali puasa dan akan merayakan Idul Fitri tanpa ibu," kenang Taufiq.
Sejak sang ibu berpulang, Taufiq masih berusaha untuk bangkit.
Ia kini bahkan hanya bisa tidur selama satu jam setiap harinya.
"Saat ibuku di sana, aku masih bisa menggendong dan melihatnya. Tapi sekarang semua sudah hilang. Sejak ibu tiada, saya hanya bisa tidur satu jam setiap harinya. Jadi memang utuh waktu bagi saya untuk terbiasa dengan keadaan ini," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anak tak diakui orangtua karena difabel
viral di media sosial
penjual gorengan
Jodi
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kota Jambi
19 Tahun Jadi Nakes, Jumiriah Kecewa Tak Diusulkan PPPK Paruh Waktu, Gaji Rp180 Ribu Sebulan |
![]() |
---|
Tangis Adik karena Kakak Hilang 2 Tahun Lalu Sisa Kerangka di Pohon Aren, Tahu dari Gelang |
![]() |
---|
Peran Oknun TNI Cari Orang untuk Culik Kacab Bank BUMN, Beri Imbalan Penculik Rp45 Juta |
![]() |
---|
UU Anti-Flexing Usulan Ahmad Dhani Dikritik Lita Gading, Dibandingkan UU Perampasan Aset: Mikir! |
![]() |
---|
BKD Sebut Jabatan Baru ASN Korban Surat Pengunduran Diri Palsu Setara, Pegawai Temukan 3 Kejanggalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.