Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Beirta Viral

Padahal Iwan Sudah Tewas Dibunuh, Serda Adan Masih Minta Uang ke Keluarga Korban, Total Rp240 Juta

Serda Adan masih meminta uang ke keluarga korban kendati Iwan sudah tewas dibunuhnya. Keluarga korban pun melakukan transfer hingga Rp240 juta.

Editor: Olga Mardianita
Tribun Sumsel
Kelakuan Serda Adan yang masih masih meminta uang ke keluarga kendati Iwan sudah tewas dibunuh. Total uang yang diberikan keluarga ke Serda Adan mencapai Rp240 juta. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap bahwa Serda Adan masih meminta uang ke keluarga Iwan meski sudah tewas dibunuh.

Uang yang dikirimkan keluarga pun mencapai Rp240 juta.

Untuk diketahui sebelumnya, oknum Polisi Militer Pangkalan TNI AL, Serda Adan Aryan Masal, membunuh Iwan dan menyembunyikannya selama 1,5 tahun.

Iwan sendiri merupakan calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut (AL) asal Nias, Sumatera Utara.

Keluarga Iwan pun tidak mengetahuinya. 

Selama ini, mereka mengira Iwan berhasil menjadi anggota TNI berkat bantuan Serda Adan.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Dikira Anaknya Sudah Jadi TNI, Keluarga Nangis Tahu Iwan Dibunuh Sejak 2022: Pelaku Kami Anggap Anak

Kasus pembunuhan terhadap Iwan bermula saat keluarga korban mendatangi Serda Adan untuk meminta tolong supaya membantu korban mendaftar sebagai casis TNI.

Diketahui, Iwan sempat gagal tes Bintara AL.

Serda Adan lantas meminta uang Rp200 juta dan berjanji akan meluluskan Iwan menjadi Bintara TNI AL di Padang.

Pada 16 Desember 2022, Serda Adan membawa Iwan ke Padang dengan alasan akan mengikuti tes Bintara AL.

Saat itulah keluarga bertemu Iwan untuk terakhir kalinya.

Sepekan setelahnya, Serda Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam tentara bertuliskan namanya.

Tak hanya itu, dalam foto tersebut tampak Iwan telah digundul.

Kendati begitu, dengan fotp tersebut keluarga Iwan yakin korban telah lulus Bintara TNI AL.

"Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami," ungkap keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35), Sabtu, seperti diikutip dari Tribunnews.com.

"Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak," sambungnya.

Siasat Serda Adan Bunuh Iwan Sutrisman Eks Casis Bintara, Bohongi Keluarga Korban Demi Dapatkan Uang
Siasat Serda Adan Bunuh Iwan Sutrisman Eks Casis Bintara, Bohongi Keluarga Korban Demi Dapatkan Uang (Tribun News)

Sejak saat itu, pihak keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi langsung dengan Iwan.

Serda Adan bahkan menyakinkan keluarga Iwan bahwa korban tengah menempuh pendidikan TNI AL sehingga tidak bisa dihubungi.

Meski demikian, Serda Adan terus meminta uang kepada keluarga Iwan dengan dalih untuk kebutuhan korban.

Termasuk dua burung murai batu yang diminta Serda Adan pada keluarga Iwan di bulan April 2023.

Saat itu, Serda Ardan mengaku burung murai batu merupakan permintaan khusus dari pamannya yang ia sebut telah membantu Iwan menjadi prajurit TNI AL.

Kendati demikian, pihak keluarga korban pun akhirnya membeli dua burung murai batu seharga Rp14 juta.

Sementara pada Oktober 2023, Serda Adan berbohong kepada keluarga Iwan, mengatakan korban akan dilantik sebagai prajurit TNI AL.

Serda Adan kemudian meminta uang lagi sebesar Rp3,7 juta untuk membeli tiket pesawat supaya bisa mengikuti pelantikan.

Tetapi, di hari pelantikan yang disampaikan Serda Adan, ia menghubungi keluarga Iwan dan mengatakan pelantikan ditunda.

Serda menjelaskan kepada keluarga korban bahwa Iwan terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir dan pelantikan ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.

Berdasarkan catatan yang beredar, total 45 kali Serda Adan meminta transfer dari keluarga Iwan.

Transaksi transfer tersebut sudah berlangsung sejak Juli 2022.

Baca juga: Arti Mimpi Paman Terjawab, 1,5 Tahun Iwan Dikira Dinas Tak Tahunya Dibuang ke Jurang, ‘Selamatkan’

Diduga, uang itu dikirim secara bertahap oleh keluarga Iwan kepada Serda Adan demi korban bisa menjadi prajurit TNI AL.

Jumlah uang dan nilai barang yang diminta Serda Adan dari keluarga Iwan diketahui mencapai Rp240 juta. Berikut rinciannya:

1. 19/07/2022 : 2.000.000
2. 22/07/2022 : 6.000.000
3. 26/07/2022 : 4.000.000
4. 28/07/2022 : 5.000.000
5. 31/07/2022 : 5.000.000
6. 01/08/2022 : 5.000.000
7. 03/08/2022 : 10.000.000
8. 04/08/2022 : 5.000.000
9. 08/08/2022 : 5.000.000
10. 10/08/2022 : 6.000.000
11. 11/08/2022 : 1.000.000
12. 12/08/2022 : 1.000.000
13. 12/08/2022 : 5.000.000
14. 12/08/2022 : 3.000.000
15. 13/08/2022 : 10.000.000
16. 13/08/2022 : 5.000.000
17. 14/08/2022 : 5.000.000
18. 14/08/2022 : 3.000.000
19. 15/08/2022 : 2.000.000
20 18/08/2022 : 10.000.000
21. 18/08/2022 : 10.000.000
22. 19/08/2022 : 5.000.000
23. 20/08/2022 : 8.000.000
24. 22/08/2022 : 2.000.000
25. 22/08/2022 : 5.000.000
26. 24/08/2022 : 10.000.000
27. 04/09/2022 : 5.000.000
28. 10/09/2022 : 1.000.000
29. 27/09/2022 : 8.000.000
30. 29/09/2022 : 2.000.000
31. 08/10/2022 : 3.000.000
32. 11/10/2022 : 300.000
33. 18/10/2022 : 3.500.000
34. 25/11/2022 : 1.500.000
35. 03/12/2022 : 6.200.000
36. 26/12/2022 : 3.250.000
37. 29/12/2022 : 10.000.000
38. 30/12/2022 : 2.000.000
39. 04/01/2023 : 5.000.000
40. 20/03/2023 : 5.000.000
41. 12/05/2023 : 5.000.000
42. 15/05/2023 : 1.200.000
43. 03/10/2023 : 3.500.000
44. 03/10/2023 : 200.000
45. 15/08/2022 : 14.000.000

Dua pelaku pembunuhan Iwan Telaumbanua yakni Serda Adan Aryan
Dua pelaku pembunuhan Iwan Telaumbanua yakni Serda Adan Aryan (istimewa)

Awal Mula Kasus Terbongkar

Kecurigaan keluarga berawal dari korban yang tidak pernah berkomunikasi dengannya.

Sementara, Serda Adan saat itu selalu meminta uang ke keluarga Iwan hingga mencapai ratusan juta.

Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.

Adan malah meminta uang Rp 1.450.000 untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.

Sejak saat itu, keluarga menaruh curiga pada semua proses yang sejak awal mencurigakan. Mereka memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024).

Kendati begitu, keluarga kemudian memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024). Adan pun diperiksa dan dipertemukan dengan keluarga Iwan.

Namun, saat dipertemukan dengan Adan, dia tidak mengakui membawa Iwan ke Padang dan menyebut tidak pernah menerima uang dari keluarga Iwan.

Hingga akhirnya kasus ini terungkap pada Kamis (28/3/2024) malam, saat seorang perwira berseragam dari Lanal Nias dan tiga tentara tanpa seragam mendatangi rumah Iwan.

Lanal Nias memberitahukan kepada keluarga kalau Adan membuat pengakuan mengejutkan.

Adan mengaku telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.

"Kami sekeluarga sangat terkejut dan menangis histeris mendengar informasi itu. Kami tidak menyangka dia yang kami anggap sebagai anak tega melakukan itu," kata Yanikasi.

Dalam konferensi pers di Nias, Komandan Lanal Nias Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah mengatakan, Adan dan seorang rekannya warga sipil telah membunuh Iwan dengan cara ditusuk.

"Serda AAM (Adan) mengaku telah menghilangkan nyawa Iwan bersama warga sipil berinisal MAA pada 24 Desember 2022. Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar," kata Wishnu.

Dikira Pendidikan

Yanikasi Telaumbanua (35), keluarga Iwan, menjelaskan, awalnya, Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, pada Desember 2022.

Namun, ia dinyatakan tidak memenuhi syarat alias tidak lulus.

Keluarga Iwan kemudian menjumpai Serda Adan yang sebelumnya sudah saling kenal.

Ketika itu, Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias. Adan meminta Rp 200 juta agar Iwan bisa lulus Bintara.

Keluarga Iwan akhirnya menyanggupi meski harus menjual ladang mereka.

Diketahui bahwa ayah Iwan merupakan guru honorer di sekolah negeri dan ibunya seorang petani.

"Mereka ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit. Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara," kata Yanikasi, Sabtu (30/3/2024).

Dimiinta Uang Hingga Rp 200 Juta

Adan lalu menjemput Iwan dari rumahnya dan menyebut akan membawanya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, 16 Desember 2022.

Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.

Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL.

Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul.

"Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami. Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak," tuturnya.

Baca juga: Uang Kertas Pecahan Rp 1.0 Viral, Bank Indonesia Beri Klarifikasi, Sudah Beberapa Kali Muncul

Setelah Iwan disebut Adam mengikuti pendidikan TNI AL, keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi secara langsung.

Adan beralasan selama pendidikan, siswa tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan keluarga Iwan memaklumi.

Adan berulang kali meminta uang dan barang kepada keluarga Iwan hingga nilainya mencapai Rp 200 juta.

Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.

Adan malah meminta uang Rp 1.450.000 untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.

Di situ keluarga mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong. Dia meminta agar diselamatkan.

"Kami mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong. Dia meminta agar diselamatkan," kata Yanikasi.

Sejak saat itu, keluarga menaruh curiga pada semua proses yang sejak awal mencurigakan. Mereka memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024).

Adan pun diperiksa dan dipertemukan dengan keluarga Iwan.

Dari pertemuan keluarga Iwan dengan pihak Lanal Nias, TNI mulai melakukan pencarian Iwan.

Hingga akhirnya Serda AAM (Adan) mengaku telah menghilangkan nyawa Iwan bersama warga sipil berinisal MAA pada 24 Desember 2022.

Korban Dibunuh

Korban, Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar.

Pada Kamis (28/3/2024) malam, seorang perwira berseragam dari Lanal Nias dan tiga tentara tanpa seragam mendatangi rumah Iwan.

Awalnya pelaku tidak mengakui perbuatannya, setelah diselidiki ternyata pelaku membunuh korban 8 hari setelah mereka berangkat dari Nias ke Padang pada 16 Desember 2022.

"Berangkat ke Padang tanggal 16 Desember 2022 dan pembunuhan tanggal 24 Desember 2022,"ungkapnya.

Pelaku Ditetapkan Ditahan

Serda Adan saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Hal ini diungkap Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias menyatakan sudah menetapkan status tersangka terhadap Serda Adan Aryan Marsal, pembunuh calon siswa (Casis) Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua.

Adan ditetapkan sebagai tersangka sejak tanggal 28 Maret lalu oleh Denpom setelah pembunuhan yang dilakukannya terbongkar.

Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias Mayor Laut Afrizal mengatakan, setelah ditetapkan tersangka, Serda Adan dikirim ke Lantamal II Padang.

Katanya, proses hukum dan penyelidikan dilanjutkan oleh Lantamal II Padang karena lokasi kejadian juga berlangsung disana.

"Karena kejadian di Padang, kami koordinasi dengan pimpinan sehingga hari Kamis 28 Maret kami berangkatkan ke Padang menggunakan pesawat Susi Air dikawal anggota Denpom Lanal Nias. Sekarang kasusnya ditangani Pom Lantamal II Padang dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,"kata Dandenpom Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias Mayor Laut Afrizal, Sabtu (30/3/2024).

Baca juga: Sosok Penjual Nasi Goreng Viral Bukber Sambil Dagang, Terharu Diborong Teman, Awalnya Minder

Pelaku Lain

Sementara pelaku lain yang turut membantu Serda Adan pun akhirnya berhasil diringkus.

Pria tersebut bernama M Alfin Andrian (22) yang ikut membunuh Iwan Sutrisman Telaumbanua.

Adapun pelaku berperan menusuk perut korban Iwan Sutrisman Telaumbanu, sebelum melemparkannya ke dalam jurang.

Warga sipil tersebut sudah ditangkap di Pandan Ujung, Kelurahan Pasar Pandan Air Mati, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Jumat (29/3/2024).

Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Pom Lamtamal II Padang, Tim Macan Bara Satreskrim Polres Sawahlunto dan Satreskrim Polres Solok Kota.

----

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved