Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Artis Korea

Apa Itu Cloud Cytoma? Penyakit Diderita Kim Ji Won di Drakor Queen of Tears, Kerap Disebut Kutukan

Kim Ji Won menderita cloud cytoma di drama Korea Queen of Tears. Seperti apa itu cloud cytoma?

Editor: Olga Mardianita
tvN
Kim Ji Won memerankan karakter Hae In yang menderita cloud cytoma di drama Korea Queen of Tears. Lantas, apa itu cloud cytoma? 

TRIBUNJATIM.COM - Dalam drama Korea Queen of Tears, Kim Ji Won menjalani karakter yang menderita cloud cytoma.

Lantas, apa itu cloud cytoma?

Plot drama Korea ini kerap kali menyebut cloud cytoma sebagai kutukan bagi Kim Ji Won.

Bahkan karakter Hae In mengaku sekarat imbas penyakit ini.

Hal tersebut diungkapkan Hae In setelah suaminya, Hyun Woo, mengajukan surat gugatan cerai.

Namun, Hae In yang tak mengetahui itu malah terang-terangan membuka penyakitnya. 

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Misteri April 2024, Drakor Goodbye Earth hingga Parasyte The Grey.

Ternyata, cloud cytoma adalah penyakit fiksi yang diciptakan dalam alur cerita drama "Queen of Tears".

Dalam cerita, cloud cytoma merupakan kondisi medis langka yang mengancam nyawa tokoh utama atau karakter penting dalam drama.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaan penyakit ini di dunia nyata, namun dramatisasi penyakit ini menciptakan ketegangan emosional dan konflik dalam alur cerita.

Gejala dan Dampak

Gejala penyakit cloud cytoma dalam "Queen of Tears" termasuk kehilangan ingatan, gangguan persepsi, dan gejala neurologis lainnya yang menyebabkan penderita menjadi semakin lemah dan rentan.

Dalam drama, penyakit ini seringkali dianggap sebagai kutukan atau takdir tragis yang menghantui tokoh utama, dan memunculkan ketegangan emosional yang mendalam di antara karakter-karakter utama.

Pengobatan dan Tantangan

Dalam cerita, pengobatan untuk cloud cytoma seringkali dianggap sebagai tantangan besar bagi para tokoh utama.

Mereka harus berjuang melawan waktu dan mencari cara untuk mengatasi penyakit ini, seringkali dengan mempertaruhkan segalanya untuk menyelamatkan orang yang mereka cintai.

Pengobatan yang digambarkan dalam drama mungkin mencakup terapi eksperimental, operasi berisiko tinggi, atau pencarian obat langka yang sulit didapat.

Baca juga: SPOILER The Midnight Romance in Hagwon, Drama Korea Romantis Wi Ha Joon, Dijadwalkan Tayang Mei 2024

Relevansi dalam Kesehatan Mental

Meskipun Cloud Cytoma adalah penyakit fiksi, drama ini menggambarkan dengan dramatis bagaimana penyakit serius dapat mempengaruhi kesehatan mental individu dan hubungan interpersonal.

Pengalaman tokoh utama dalam menghadapi penyakit ini juga dapat mencerminkan perjuangan nyata yang dialami oleh individu yang menghadapi penyakit serius di dunia nyata, serta dampaknya terhadap keluarga dan orang-orang yang mereka cintai.

Meskipun cloud cytoma adalah penyakit fiksi dalam drama "Queen of Tears", namun cerita ini mengilustrasikan dengan dramatis kompleksitas emosional dan tantangan yang dihadapi oleh individu yang terkena penyakit serius.

Penyakit ini tidak hanya menjadi alat naratif untuk menciptakan ketegangan dalam cerita, tetapi juga dapat merangsang refleksi tentang isu-isu kesehatan dan kesejahteraan mental yang relevan dalam kehidupan nyata.

Drama Korea Queen of Tears dijadwalkan akan tayang kisaran Maret 2024. Drama Korea ini kemungkinan akan menggantikan
Drama Korea Queen of Tears dijadwalkan akan tayang kisaran Maret 2024. Drama Korea ini kemungkinan akan menggantikan "Captivating The King" untuk mengisi slot Sabtu-Minggu malam. Nantikan terus informasi terbarunya di sini ya. (tvN)

Mirip tumor otak

Mengutip dari laman kpopmap.com, cloud cytoma ternyata bukanlah nama penyakit yang sebenarnya.

Namun, hal ini masih dikaitkan dengan penyakit serupa yang disebut sebagai tumor otak langka.

Berkaca dari hal itu, Kawan Puan bisa lebih waspada dan mengetahui lebih jauh soal tumor otak.

Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel di dalam atau di dekat otak. Tumor otak dapat terjadi pada jaringan otak.

Tumor otak juga bisa terjadi di dekat jaringan otak. Lokasi terdekatnya antara lain saraf, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, dan selaput yang menutupi permukaan otak.

Tumor otak bisa dimulai di otak. Ini disebut tumor otak primer. Terkadang, kanker menyebar ke otak dari bagian tubuh lain. Tumor ini adalah tumor otak sekunder, disebut juga tumor otak metastatik.

Mengutip dari Mayo Clinic, ada banyak jenis tumor otak primer yang berbeda.

Beberapa tumor otak tidak bersifat kanker. Ini disebut tumor otak non-kanker atau tumor otak jinak. Tumor otak non-kanker dapat tumbuh seiring waktu dan menekan jaringan otak.

Tumor otak lainnya adalah kanker otak disebut juga tumor otak ganas. Kanker otak dapat tumbuh dengan cepat. Sel kanker dapat menyerang dan menghancurkan jaringan otak.

Ukuran tumor otak berkisar dari sangat kecil hingga sangat besar. Beberapa tumor otak ditemukan ketika ukurannya sangat kecil karena menimbulkan gejala yang langsung disadari.

Tumor otak lainnya tumbuh sangat besar sebelum ditemukan. Beberapa bagian otak kurang aktif dibandingkan bagian lainnya.

Jika tumor otak dimulai di bagian otak yang kurang aktif, tumor tersebut mungkin tidak langsung menimbulkan gejala. Ukuran tumor otak bisa menjadi cukup besar sebelum tumor terdeteksi.

Pilihan pengobatan tumor otak bergantung pada jenis tumor otak yang diderita, serta ukuran dan lokasinya. Perawatan umum termasuk pembedahan dan terapi radiasi.

Baca juga: Sinopsis Drakor Terbaru Lets Grabbed by The Collar, Ceritakan Reporter Terseret Kasus Pembunuhan

Gejala Tumor Otak

Tanda dan gejala tumor otak bergantung pada ukuran dan lokasi tumor otak. Gejala juga mungkin bergantung pada seberapa cepat pertumbuhan tumor otak, yang juga disebut tingkatan tumor.

Tanda dan gejala umum yang disebabkan oleh tumor otak antara lain:

  • Sakit kepala atau tekanan di kepala yang semakin parah di pagi hari.
  • Sakit kepala yang terjadi lebih sering dan terkesan lebih parah.
  • Sakit kepala yang terkadang digambarkan sebagai sakit kepala tegang atau migrain.
  • Mual atau muntah.
  • Masalah pada mata, misalnya pandangan kabur, penglihatan kabur, atau kehilangan penglihatan pada sisi penglihatan.
  • Kehilangan perasaan atau gerakan pada lengan atau kaki.
  • Masalah dengan keseimbangan.
  • Masalah bicara.
  • Merasa sangat lelah.
  • Kebingungan dalam urusan sehari-hari.
  • Masalah memori.
  • Mengalami kesulitan mengikuti perintah sederhana.
  • Perubahan kepribadian atau perilaku.
  • Kejang, terutama bila tidak ada riwayat kejang.
  • Masalah pendengaran.
  • Pusing atau perasaan dunia berputar disebut juga vertigo.
  • Merasa sangat lapar dan berat badan bertambah.

Tumor otak yang bukan bersifat kanker cenderung menimbulkan gejala yang berkembang secara perlahan.

Tumor otak non-kanker juga disebut tumor otak jinak. Mereka mungkin menyebabkan gejala halus yang tidak disadari pada awalnya.

Gejalanya mungkin bertambah buruk selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Tumor otak kanker menyebabkan gejala yang memburuk dengan cepat.

Tumor otak kanker juga disebut kanker otak atau tumor otak ganas. Mereka menyebabkan gejala yang datang secara tiba-tiba. Mereka menjadi lebih buruk dalam hitungan hari atau minggu.

Nah, itu dia beberapa hal yang bisa kamu ketahui soal tumor otak yang juga perlu diwaspadai karena gejalanya kadang tak disadari.

----

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dan Kompas.com

Berita Jatim dan berita artis Korea lainnya.

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved