Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Wanita Buka Jasa Tukar Uang THR Meski Tahu Riba, Hidupi 3 Anaknya & Suami Meninggal: Disyukuri

Jasa tukar uang baru terpaksa dijalani Shelmi untuk menghidupi ketiga anaknya karena suami sudah meninggal.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Kisah wanita yang buka jasa tukar uang di pinggir jalan meski tahu riba 

"Kalau beli Rp100.000, ya biayanya Rp15.000, Rp10.000 ke bos, aku Rp5.000, belum sama plastiknya," ungkap Shelmi.

Shelmi menyampaikan, ia bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp200.000 dalam sehari.

Terutama jelang H-3 Lebaran.

Meskipun demikian, wanita asal Bogor, Jawa Barat, ini mengatakan jika sebenarnya bekerja sebagai penjual uang membuatnya seperti simalakama.

Pasalnya dia memandang jika berjualan uang adalah riba.

Namun Shelmi terpaksa melakoni pekerjaan ini lantaran membutuhkan uang untuk menyambung hidup.

"Misal dapat Rp1 juta satu bulan, ya enggak berasa uangnya untuk kebutuhan ini itu."

"Ini kan uang panas, ibaratnya uang tukar uang. Kita ngerti juga lah di agama diajarkan riba itu haram," kata Shelmi.

"Tapi ya gimana lagi, untuk hidup. Saya hanya berusaha untuk keluarga saja gitu, untuk hidupi tiga anak saya," lanjutnya.

Shelmi (58) di sela menjajakan uang tukar pecahan Rp2.000 hingga Rp50.000, di sepanjang Jalan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat
Shelmi (58) di sela menjajakan uang tukar pecahan Rp2.000 hingga Rp50.000, di sepanjang Jalan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Meskipun demikian, Shelmi bersyukur karena ia tak pernah mendapatkan aksi kejahatan jalanan sepanjang 30 tahun menjadi pedagang tukar uang.

"Setiap saya bertransaksi mengucap saja. Sebut Tuhan, kita ngucap saja. Minta perlindungan berlebih."

"Pernah ada kejadian Rp100 juta lebih hilang, alhamdulillah saya enggak pernah merasakan, rapi saya selalu waspada," jelasnya.

Kini Shelmi hanya tengah mengupayakan yang terbaik untuk dirinya dan kehidupan anak-anaknya, meski harus dari berjualan uang recehan.

"Ya capek, tapi mau gimana lagi. Kita bersyukur aja di kereta misalnya enggak dapat duduk, kalau enggak bisa duduk ya berdiri, disyukuri saja."

"Pendapatan kami disyukuri, apapun syukur gitu, mengucap terima kasih ke Tuhan," pungkasnya.

Baca juga: Sosok Bocah Jualan Susu Naik Mobil Mewah Rp3,5 Miliar Jadi Sorotan, Dagangan Harga Rp15 Ribu

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved