Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah Dikecam, Pimpinan Jamaah Aolia Jelaskan soal Telepon Allah dan Lebaran 5 April, 'Kontak Batin'

Mbah Benu mengaku mendapat telepon dari Allah untuk menggelar Idul Fitri 2024 lebih awal. Pernyataannya tuai kecaman.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Sudah Dikecam, Pimpinan Jamaah Aolia Jelaskan soal Telepon Allah dan Lebaran 5 April, 'Kontak Batin' 

TRIBUNJATIM.COM - Pernyataan Pimpinan Jamaah Aolia Gunungkidul KH Raden Ibnu Hajar Pranolo atau Mbah Benu telanjur viral dan menuai kecaman.

Pasalnya, Mbah Benu mengaku mendapat telepon dari Allah untuk menggelar Idul Fitri 2024 lebih awal.

Setelah ucapannya membuat heboh, Mbah Benu kini beri penjelasan.

Seperti diketahui, jamaah Aolia Gunungkidul menggelar Idul Fitri 2024 pada Jumat (5/4/2024).

Jamaah Aolia Gunungkidul menggelar salat Id di Masjid Aolia, Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul.


Awalnya, Mbah Benu mengatakan bahwa penetapan Idul Fitri 1445 H ini bukan berdasar perhitungan.

"Tidak pakai perhitungan. Saya telepon langsung pada Allah," katanya.

"Ya Allah kemarin tanggal 4 ini sudah 29 satu syawalnya kapan ? Tanggal 5. Semua koe koyongono. disalahkan wong ora popo urusanne Gusti Allah," tambahnya.

Rupanya pernyataan telepon Allah ini menjadi polemik.

PBNU bahkan mengecam ucapan Mbah Benu yang mengaku telepon Allah untuk menetapkan Idul Fitri 1445 H.

"Hanya istilah, yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual. Saya kontak batin dengan Allah SWT," kata Mbah Benu dalam pernyataan terbarunya, melansir dari TribunBogor.

Baca juga: Tren Baju Lebaran 2024 Ada Gamis Shimmer, Bahan Mewah Kain Glossy, Cocok Dipakai saat Idul Fitri

Ia pun meminta maaf bilaman ucapannya telepon Allah itu sudah menyinggung banyak pihak.

"Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya pada semua pihak," kata Mbah Benu.

Di sisi lain, Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul Sya'ban Nuroni mengatakan, sudah mendengar informasi adanya Salat Id oleh jamaah Masjid Aolia.

Sebagai kantor milik semua agama, pihaknya akan memberikan pendekatan kepada jamaah Masjid Aolia.

"Ada sesuatu permasalahan, dalam agama Islam tentunya kita melakukan pendekatan kepada tokoh agama, agar pengamalan keyakinan, kemudian agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat," kata Sya'ban.

Dia mengatakan, pendampingan akan memberikan edukasi kepada jamaah, untuk mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya atau pemerintah.

Baca juga: Deretan Ucapan Selamat Idul Fitri 2024 dalam Bahasa Arab, Cocok Dibagikan ke Keluarga hingga Teman

Pihaknya sudah mendatangi beberapa kelompok jamaah Masjid Aolia.

"Kalau ini kan tidak lazim, kalau satu atau dua hari biasa (perbedaan penentuan hari raya), kalau ini kan lima hari tidak lazim," kata dia.

Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur merasa prihatin atas pernyataan Mbah Benu yang mengaku menjalin kontak langsung dengan Allah.

"Harus dicegah dan tidak boleh terulang kembali," katanya.

Ia menekankan semua umar wajib beribah sesuai ajaran Islam.

"Menggunakan ilmu dan akal sehat. Tidak boleh mempermainkan ajaran agama Islam dan berdalih telah bicara langsung dengan Allah SWT," katanya.
 
 Lantas, kapan Idul Fitri 2024?

Menurut Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1445 H atau Lebaran 2024 akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Hal ini diumumkan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti.

Menurutnya, pada Senin Kliwon, 29 Ramadhan 1445 H, atau bertepatan dengan 8 April 2024, terjadi ijtimak jelang Syawal.

Ijtimak merupakan saat berakhirnya Bulan lalu dan munculnya Bulan baru dalam penanggalan Hijriah.

"Ijtimak jelang Syawal 1445 H terjadi pada Selasa Legi, 30 Ramadhan 1445 H, bertepatan dengan 9 April 2024 pukul 01.23.10 detik WIB," terang Sayuti seperti yang dikutip dari laman Kompas.com.

Dia juga menjelaskan bahwa tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam pada 9 April 2024 di Yogyakarta adalah plus 6 derajat 8 menit 28 detik, sehingga menurutnya hilal sudah wujud.

Sementara itu, di wilayah Indonesia lainnya, Bulan sudah berada di atas ufuk pada saat Matahari terbenam.

"Oleh karena itu, di wilayah Indonesia 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu Pahing, 10 April 2024," jelas Sayuti.
3 dari 4 halaman

Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian tinggi Bulan dan kondisi geografis wilayah Indonesia, PP Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1445 H.

Baca juga: Lafal Takbiran Idul Fitri 1445 H/2024 versi Panjang dan Pendek, Tulisan Arab Latin Serta Artinya

Menurut NU

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi telah mengeluarkan informasi mengenai hilal awal Syawal yang menentukan Hari Raya Idul Fitri 2024.

Dalam e-book berjudul "Informasi Hilal Awal Syawal 1445 H Nahdlatul Ulama" yang diterima oleh Kompas.com pada Rabu (3/4/2024), PBNU menjelaskan bahwa kedudukan hilal di Indonesia telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Menurut PBNU, kedudukan hilal di Indonesia, terutama dari sisi tinggi hilal mar'ie dan elongasi hilal haqiqy, sudah melewati nilai yang dinyatakan dalam kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU).

Kriteria IRNU ini mengacu pada ambang batas posisi Bulan di mana hilal berpotensi dapat dilihat, terutama melalui moda kasat teleskop dan kasat kamera.

Ambang batas tersebut tercapai saat tinggi hilal mar’ie minimal 3 derajat dan elongasi hilal haqiqy minimal 6,4 derajat.

Pada 29 Ramadhan 1445 H dalam kalender Hijriah NU, yang bertepatan dengan Selasa Legi, 9 April 2024, tinggi hilal di Indonesia bervariasi antara plus 4 derajat 52 menit hingga plus 7 derajat 28 menit.

Baca juga: Berselimut Tragedi, Gerbang Tol ini Masih Lengang Jelang Idul Fitri 2024, Dulu ada Kisah Pilu

Sementara itu, elongasi hilal di Indonesia pada tanggal tersebut bervariasi antara 8 derajat 30 menit hingga 10 derajat 20 menit.

Lama hilal di atas ufuk untuk Indonesia pada tanggal tersebut juga bervariasi antara 23 menit 19 detik hingga 32 menit 47 detik.

Dengan demikian, PBNU memperkirakan kemungkinan besar Idul Fitri 2024, atau 1 Syawal 1445 H, akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Namun, keputusan resmi dari NU masih menunggu hasil rukyah hilal atau pengamatan hilal di beberapa titik pada 9 April 2024.

Menurut Kemenag

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyatakan bahwa pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan hari Idul Fitri 2024.

Namun demikian, pemerintah telah memprediksi bahwa Lebaran tahun ini akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Jika prediksi ini benar, maka kemungkinan besar awal bulan Syawal 1445 H akan dirayakan secara serentak oleh seluruh umat Islam di Indonesia.

Saiful menyampaikan hal ini seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com.

Menurutnya, pada tanggal 9 April 2024, posisi hilal di Indonesia akan memenuhi kriteria yang telah disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Kriteria tersebut meliputi ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6,0 derajat untuk memastikan visibilitas hilal.

"Pada tanggal 9 April 2024, posisi hilal di Tanah Air telah memenuhi kriteria MABIMS, yaitu setinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6 koma derajat," ujarnya.

Saiful juga menegaskan bahwa prediksi ini akan dikonfirmasi kembali melalui hasil sidang isbat pada tanggal 9 April 2024 petang.

Sidang isbat awal Syawal akan tetap dilaksanakan dengan mempertimbangkan posisi ketinggian hilal secara hisab dan penampakan hilal saat rukyat.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved