Pesan Habib Jafar selama Lebaran 2024, ‘Jangan Tanya Kapan Nikah’, Singgung Pernikahan dalam Islam

TRIBUNJATIM.COM - Habib Jafar memberikan pesan kepada orang-orang yang akan merayakan Lebaran 2024.

Dalam momen bahagia itu, Habib Jafar menegaskan untuk tidak bertanya ‘kapan nikah’ kepada orang lain.

Begitu pula dengan ‘kapan punya anak’ dan pertanyaan kepo lainnya.

Di kesempatan yang sama, Habib Jafar juga menyinggung pernikahan dalam Islam.

Seperti apa pesan Habib Jafar tersebut?

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Sakit Kanker Ginjal, Vidi Aldiano Nangis di Hari Pertama Salat, Tersentuh Ucapan Habib Jafar

Salah satu pendakwah asal Indonesia, Habib Ja'far, baru-baru ini menyita perhatian publik.

Dikutip dari akun Instagram @rumpi_gosip pada Senin (08/04/2024), sang pemuka agama ini muncul dalam acara ngobrol bareng 'Login'.

Kali ini Habib Ja'far ditemani oleh rekannya, Onad sebagai pembawa acara.

Episode 'Login' kali ini mengundang sosok Deddy Corbuzier sebagai bintang tamu.

Ketiganya berbincang mengenai berbagai topik, salah satunya mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sering kali muncul saat Lebaran.

Pertanyaan tersebut salah satunya seperti 'kapan nikah?' atau 'kapan punya anak?'.

Habib Ja'far mengingatkan agar pertanyaan tersebut tidak muncul atau ditanyakan saat berkumpul bersama keluarga.

"Kalau orang belum nikah jangan tanya kenapa belum nikah atau kapan nikah."

"Kalau dia belum punya anak, jangan tanya kapan mau punya anak, kenapa nggak punya anak," ungkap sang pemuka agama.

Hal ini kemudian dijelaskan oleh Habib Ja'far terkait alasan tak perlu bertanya terkait pertanyaan tersebut.

"Karena lu nggak tahu betapa beratnya dia bergumul dengan semua itu," jelasnya singkat.

Lebih lanjut, Habib Ja'far berpesan agar setiap orang bisa memiliki kesadaran agar tak bertanya terkait hal itu.

"Jangan paksa orang untuk menikah, punya anak. Bahkan milikilah sensitivitas untuk tidak bertanya kapan nikah dan punya anak, khususnya saat Lebaran nanti."

"Karena memang Nabi katakan tidak ada paksaan dalam pernikahan, baik perempuan maupun laki-laki."

"Mereka harus menikah saat mereka siap menikah. Bahkan kalau mereka hanya sekedar mau menikah saja, jangan menikah," lanjutnya.

Baca juga: Sosok Vidi Aldiano yang Derita Kanker Ginjal, Habib Jafar: Orang Sakit Itu Dekat dengan Tuhan

Pemilik nama asli Husein Ja'far Al Hadar ini kemudian mengungkap beberapa alasannya mengatakan hal tersebut.

"Menikahlah saat mereka mampu, kalau tidak ya akan terjadi KDRT atau kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua," jelasnya.

"Termasuk juga kalau kita belum siap secara parenting, mungkin secara fisik ibu menyakiti anak, ayah menyakiti anak mungkin fenomenanya minoritas," tutup sang Habib.

Mendengar penjelasan Habib Ja'far kali ini, berbagai komentar muncul dari netizen.

Netizen mengaku setuju dengan pernyataan dari Habib Ja'far.

"Perlu disave dan dishare," tulis akun @cyn****.

"Semoga semua orang di seluruh pelosok negeri ini denger ini, Amin," tulis akun @min****.

"Pingin kirim video ke mertua dan keluarganya," tulis akun @sri****.

Baca juga: Hukum Menonton Mukbang saat Puasa, Apakah Bikin Batal? Ini Penjelasannya Menurut Habib Husein Jafar

Profil Habib Jafar

Habib Jafar memiliki nama lengkap Husein Jafar Al Hadar.

Pria yang kerap disapa Habib Jafar itu lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada 21 Juni 1988.

Habib Jafar merupakan seorang pendakwah berdarah Madura.

Namun ternyata ia juga memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW.

Terkait pendidikan, Habib Jafar pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Bangil, Jawa Timur.

Habib Jafar merupakan seorang Sarjana Filsafat Islam dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kemudian Habib Jafar melanjutkan pendidikannya mengambil program magister Tafsir Qu’ran di universitas yang sama.

Dikenal sebagai pendakwah, Habib Husein Jafar ternyata merupakan Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta dan Aktivis di Gerakan Islam Cinta.

Ia juga berkarier sebagai penulis yang telah aktif menulis sejak duduk di bangku perkuliahan.

Sebagai seorang penulis, Habib Jafar telah menghasilkan berbagai macam karya tulisan seperti, Anakku Dibunuh Israel, Islam Mahzab Fadlullah, dan Tuhan Ada di Hatimu.

Keturunan Sah Nabi Muhammad SAW

Husein Ja'far Al Hadar atau akrab dipanggil Habib Jafar adalah keturunan Nabi Muhammad SAW generasi ke-38.

Hal ini diperkuat oleh legalitas dari Maktab Daimi, bagian dari Robithah Alawiyah yang secara khusus mencatat dan mengurusi mahzah-mahzab para keturunan nabi khususnya di Indonesia.

Bagi Habib Jafar, ada sudut pandang menarik tentang takdirnya sebagai pembawa 'darah' nabi.

Dilansir oleh TribunJatim.com melalui kanal YouTube Jaktv Official Channel yang tayang 2020, Habib Jafar menjawab pertanyaan soal nama habib yang melekat pada dirinya.

Lantaran, penampilannya yang santai itu kerap membuat orang ragu dan menganggapnya sebagai Habib palsu.

Kamudian, terkait dirinya yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW, Habib Ja'far menegaskannya dengan cara yang elegan.

"Nanti saya bawakan buku robitoh saya, jadi robitoh itu lembaga yang mengurusi nasab keturunan Nabi dan saya sudah dilegalisir keturunan Nabi," jelasnya.

Baca juga: Chord Gitar Lagu Kisah Sang Rasul - Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Mudah Dipahami Anak-anak

"Kita sampai ke nabi itu ada yang ke-37, ada yang 38, nanti saya kalau sebel saya foto dan share," imbuhnya.

"Tapi percuma orang seperti itu nggak bisa diladeni, kita share foto nasab kita, ah sombong," sambungnya.

Mengingat banyak orang yang masih meragukannya, Habib Jafar menanggapi dengan bijak.

"Makanya aku sih ini merujuk pada Sayyidina Ali berkata bahwa kamu nggak usah mengurusi orang yang membencimu, karena kamu nggak akan bisa membuat dia mencintaimu," ungkapnya.

"Kalau emang dia dasarnya benci yaudah, kamu nggak usah benci balik ke dia, nggak usah merasa kamu harus berusaha begini dan begitu, sehingga akting ini dan ituhanya untuk mendapatkan kecintaan atau perhatian dia," tutup Habib Ja'far.

----

Artikel ini telah tayang di Grid.id

Berita Jatim dan berita viral lainnya.