Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Idul Fitri 2024

Nasib Pemudik Tertidur Bersama Motornya di Pinggir Kali Jauh dari Jalan Aspal, Disebut Tak Sadar

Pemudik asal Wonosobo tampak tidur di pinggir kali di Temanggung, Jawa Tengah. Padahal di lokasi tersebut tak ada akses jalan.

Editor: Torik Aqua
Instagram
Seorang pemudik ditemukan tertidur di lahan kosong dekat kali di Malang, disebut tak sadar padahal tak ada akses jalan 

TRIBUNJATIM.COM - Pemudik asal Wonosobo tampak tidur di pinggir kali di Temanggung, Jawa Tengah.

Padahal di lokasi tersebut tak ada akses jalan.

Karena ia ditemukan di tengah lahan kosong yang jauh dari aspal jalan raya.

Saat dibangunkan, pria ini mengaku dirinya tak sadar jika tak ada akses jalan.

Baca juga: Banyak Pemudik Tol Ngawi-Kertosono Sepelekan Saldo e-Toll, Picu Antrean Kendaraan di Gerbang Tol

Viral seorang pemudik asal Wonosobo tujuan Malang ditemukan tertidur di pinggir Kali Progo, Kranggan, Temanggung Jawa Tengah.

Kisah pemudik yang ditemukan tertidur di pinggir kali bersama motornya ini viral setelah diunggah akun Tiktok @kejadian_temanggung pada 3 April 2024 lalu.

Tampak dalam video tersebut seorang pemuda mengenakan kaos lengan pendek hitam dan tas gendong hitam.

Pemuda itu mengendarai sepeda motor pria warna merah dengan plat nopol daerah Malang, N 4253 **.

Sepeda motor beserta pria itu ditemukan di tengah-tengah lahan kosong yang jauh dari jalan raya aspal.

Kemudian pria itu dibantu oleh beberapa petuga berkaos polisi.

Para petugas polisi itu lalu mengevakuasi motor itu melalui jalan setapak penuh dengan rumput.

Bahkan beberapa petugas nampak mengangkat motor tersebut.

Dari keterangan pengunggah, pemudik itu ditemukan tertidur di pinggir kali daerah Gandokan.

Sedangkan motor dan helmnya ditemukan di area persawahan Desa Badran, Kranggan.

“Orang Wonosobo mau mudik ke Malang kesasar di Gandokan Kranggan, Temanggung tadi pagi (3/4/2024).

Orangnya tidak sadar waktu diarahkan/dilewatkan kali progo dan saat ditemukan dalam keadaan tertidur di pinggir kali daerah Gandokan.

Sedangkan motor & helm ditemukan di area persawahan desa Badran Kranggan.,” tulis pengunggah.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

Banyak netizen yang menduga jika pria itu korban nyasar Google Map.

Sementara itu, sejumlah netizen yang mengaku warga lokal menuliskan jika pria itu disasarkan oleh makhlus halus.

Pria itu awalnya melalui jalan besar.

Namun tiba-tiba sudah berada di tengah sawah pinggir kali.

Padahal sawah itu tidak ada akses jalan yang bisa dilewati kendaraan.

@aba_aja662 “@lindrawd nggk mas/mbak katanya orange dia kewat jalan gede lha tiba” ga sadar trs bangun” udh di sawah”

Sedangkan dari keterangan pria itu, awalnya ia dari Kalimantan.

 

 

Kemudian mampir ke Wonosobo satu malam.

Lalu melanjutkan perjalanan ke Malang.

Namun saat sampai di Temanggung, ia nyasar ke tengah-tengah sawah pinggir kali.

Pria itu ditemukan warga sekitar yang sedang memupuk padi di sawah.

Saat ditemukan warga, pemudik itu hanya mengenaan celana jeans dan tidak memakai baju.

Sementara itu, kisah unik pemudik lainnya juga dialami pemudik asal Purwakarta.

Hanya modal Rp7 ribu, seorang punk nekat mudik sambil bonceng istri yang sedang hamil tua tanpa helm.

Pasangan punk tersebut mudik dari Purwakarta ke Semarang naik motor ekstrem.

Kisahnya pun menarik perhatian Kang Dedi Mulyadi atau KDM.

Mudik Lebaran memang telah menjadi momen tahunan bagi masyarakat Indonesia untuk kembali ke kampung halaman.

Berbagai cara pun dilakukan demi bisa berkumpul dengan keluarga tercinta setelah sebulan puasa Ramadhan.

Hal itu seperti yang dilakoni oleh Riki, seorang punk yang sehari-hari mengamen di Purwakarta.

Ia nekat mudik ke kampung halaman istrinya di Semarang menggunakan motor ekstrem.

Motornya tersebut sangat tidak layak pakai karena hanya bisa jalan tanpa dilengkapi lampu dan fitur keselamatan lainnya.

Lebih nekatnya lagi, Riki membonceng istrinya yang kini sedang hamil delapan bulan.

Bahkan keduanya hanya bekal uang tak lebih dari Rp10 ribu untuk perjalanan yang mereka taksir memakan waktu tiga hari dua malam tersebut.

Riki dan istrinya lantas tak sengaja bertemu dengan Dedi Mulyadi saat melintas di Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Saat itu keduanya terlihat berboncengan motor dengan tulisan 'Purwakarta OTW Semarang'.

"Modal nekat, Pak. Ini hanya bekal Rp7 ribu. Nanti di perjalanan sambil ngamen," ujar Riki yang ternyata tak membawa helm selama perjalanan mudik.

"Perjalanan kurang lebih tiga hari dua malam, soalnya kalau siang istirahat sambil cari bekal, malam baru jalan," imbuh Riki.

Baca juga: Wajar Ganti Ban Serep Rp200 Ribu? Kejadian di Puncak Viral, Polisi Tegur Bengkel: Jangan Menyusahkan

Riki mengatakan, istrinya ingin melahirkan di Semarang agar orang tuanya bisa menemani.

Selama di sana, Riki mengaku akan bekerja sebagai tukang las di paman sang istri.

"Nanti sampai sana rencananya saya mau kerja las di pamannya istri," katanya.

Dedi Mulyadi sempat menegur keduanya yang sangat nekat menempuh perjalanan jauh.

Apalagi istrinya sedang hamil tua.

Ia sempat menyarankan untuk memakai kendaraan umum, tapi ditolak oleh keduanya.

Melihat aksi nekat keduanya, KDM pun meminta agar Riki memperbaiki dulu motor dan melengkapinya dengan lampu.

Keduanya juga diminta Dedi Mulyadi untuk membeli helm dan dipakai selama perjalanan.

"Bagaimana pun tujuan kita adalah ingin selamat sampai tujuan."

"Nanti di depan kamu cari bengkel perbaiki motornya, lengkapi lampunya dan beli helm," kata Dedi Mulyadi sambil memberikan sejumlah uang.

Dedi Mulyadi saat bertemu Riki yang nekat mudik modal Rp7 ribu
Dedi Mulyadi saat bertemu Riki yang nekat mudik modal Rp7 ribu (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Bagi Kang Dedi Mulyadi, Riki dan istrinya adalah potret rakyat yang bahagia dengan komunitasnya.

Sehingga kebahagiaan keduanya tak bisa diukur dengan kebahagiaan orang lain.

"Tapi tetap dong kamu juga enggak mau kan anaknya nanti besar seperti kamu."

"Jadi saya minta kamu kerja yang benar, enggak boleh nekat-nekatan seperti sekarang, pulang sampai Semarang dengan selamat," ujar KDM.

"Siap, Pak, terima kasih. Itu memang tujuan saya, ingin bekerja yang benar di Semarang supaya anak bisa lebih baik dari saya," timpal Riki.

Ia lalu melanjutkan perjalanan menggunakan motor ekstrem membonceng istrinya yang hamil delapan bulan tersebut.

Sebelumnya, seorang pemudik asal Jakarta menceritakan pengalamannya yang tak terlupakan di Lebaran tahun ini.

Pemudik Jakarta ini niatnya ingin menghemat biaya mudik ke kampung halaman.

Tetapi, perjuangan yang harus ia jalani sangat panjang dan melelahkan.

Menempuh rute perjalanan dari Jakarta menuju Temanggung Jawa Tengah, pemudik ini harus menghabiskan dua hari satu malam.

Curhat pemudik Jakarta niat mau irit tetapi malah menempuh perjalanan melelahkan tersebut, akhirnya viral di media sosial.

Cerita lengkapnya diungkapkan lewat akun TikTok @alwijo.bless, dikutip dari TribunTrends.com

Jika biasanya orang mudik menaiki transportasi yang bisa menjangkau ke rumah di kampungnya, lain halnya dengan pemuda ini.

Ia nekat mudik dengan cara nebeng ke orang-orang sepanjang jalan dari Jakarta ke Temanggung.

Baca juga: Jual Emas Ibunya, Tukang Kredit Baju Akhirnya Bisa Mudik Pakai Motor Bonceng 4, Saya Kagum

Memang kalau naik bus atau kereta api bisa saja, tapi mungkin pemuda ini ingin berbeda dan ingin mencoba hal baru.

Pria bernama Alwi ini mengatakan bahwa jarak tempuh mudiknya kali ini sejauh 470 kilometer.

Agar bisa mendapat tumpangan, ia berdiri di pinggir jalan sambil menunggu kendaraan yang lewat.

Tangannya akan melambai-lambai pada sebuah kendaraan dengan maksud memberhentikan kendaraan tersebut.

Dia terlebih dahulu meminta izin untuk menumpang orang lain yang membawa kendaraan.

Jika dibolehkan, maka ia akan ikut naik.

Dalam perjalanan mencari tumpangan yang searah sangatlah sulit.

Karena itu ketika kendaraan yang ditumpanginya sudah tak lagi sejalan, ia akan turun dan mencari kendaraan lain.

Begitu seterusnya hingga sampai di rumah.

Pemudik dari Jakarta
Pemudik dari Jakarta (TikTok)

Ada banyak kendaraan yang ia tumpangi selama perjalanan.

Alwi mencatat, ada sekitar 23 kali ia berpindah-pindah kendaraan.

11 kali Alwi menebeng bersama motor yang tidak ada boncengan.

Ia juga tujuh kali nebeng mobil pick-up yang mengangkut berbagai jenis barang.

Ada yang sedang membawa sapi bersama rumput-rumputnya, ada juga mobil pickup tanpa muatan.

Selain itu, sebanyak lima kali Alwi menumpang dengan truk.

Ia tentu merasa beruntung jika kursi di sebelah sopirnya sedang kosong.

Sehingga Alwi bisa duduk di tempat itu.

Bila pun tidak, Alwi akan menumpang di bak truk tersebut.

Pemudik dari Jakarta ke Temanggung selama 2 hari 1 malam
Pemudik dari Jakarta ke Temanggung selama 2 hari 1 malam (TikTok)

Jadi, total Alwi berganti kendaraan dari Jakarta hingga di Temanggung adalah sebanyak 23 kali.

Alwi pun memang tidak membawa barang banyak-banyak, takutnya repot saat akan berpindah-pindah ke transportasi lainnya.

Sehingga ia hanya membawa tas ransel yang ia pikul di pundak dan mudah saat membawanya.

Alwi total melakukan perjalanan tersebut kisaran dua hari satu malam, sehingga keringatnya sudah tak diragukan lagi.

Tidak dijelaskan juga oleh Alwi apa alasan sebenarnya dia nekat menumpang kendaraan orang lain demi bisa mudik ke Temanggung.

"Untung sampai rumah masih hidup," tulisnya di caption.

Hal tersebut membuat netizen juga berbondong-bondong mengomentari aksi yang dilakukan Alwi tersebut.

"Keinget bapak dulu waktu kerja di Jakarta cara baliknya juga numpang-numpang gini"

"Petualangan banget nebeng tuh. Seru banyak ketemu orang-orang baik"

"SALUT SM ORANG" YANG NGASI BONCENGAN"


Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved