Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Warga Kampung Cisadon Hidup Tanpa Listrik dan Puskesmas, Jalanan Rusak, 'Kalau Belanja Jauh'

Terungkap kehidupan warga di Kampung Cisadon. Rupanya warga di Kampung Cisadon hidup tanpa listrik. Kehidupan pilu lain juga dirasakan warga.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Nasib Warga Kampung Cisadon Hidup Tanpa Listrik dan Puskesmas, Jalanan Rusak, 'Kalau Belanja Jauh' 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap kehidupan warga di Kampung Cisadon.

Kampung Cisadon berada Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.

Rupanya warga di Kampung Cisadon hidup tanpa listrik.

Kehidupan pilu lain juga dirasakan warga.

Di antranya jalanan yang rusak.

Ya, hidup tanpa listrik rupanya tak hanya dirasakan warga yang tinggal di pelosok Papua, di Kabupaten Bogor bahkan ada.

Diketahui wilayah Kampung Banda, Distrik Waris, Papua menjadi salah satu wilayah yang gelap tanpa listrik.

Hal itu terungkap usai Bobon Santoso seorang influencer yang dikenal dengan konten memasak porsi besar ini menunjukkan suasana malam yang nyaris tak ada penerangan.

Menurutnya, kawasan tersebut tak ada listrik sama sekali.

"Jadi bukan sehari cuma (menyala listrik) satu jam ya, tidak ada sama sekali," ujar Bobon Snatoso dilansir dari podcast Deddy Corbuzier.

Bukan hanya di Papua yang wilayahnya cukup jauh dari Ibu Kota Jakarta.

Baca juga: Alasan Perumahan Mewah di Surabaya Gelap Tanpa Listrik, Warga Lelah Iuran Jutaan, Minta Pemkot Gerak

Di Kabupaten Bogor yang notabene sebagai daerah penyangga ibu kota rupanya ada kampung terpencil sama seperti di Papua.

Kampung Cisadon lokasinya bukan berada di ujung Papua, namun ternyata berada diwilayah Kabupaten Bogor.

Ada sekitar 25 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kampung Cisadon hingga sata ini.

Perkampungan terpencil yang berlokasi di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor ini rupanya belum terjamah oleh aliran listrik PLN.

Meski berada di daerah penyangga ibu kota, namun warga yang tinggal di Kampung Cisadon ini belum merasakan aliran listrik PLN masuk ke wiayahnya.

Tak hanya itu, kondisi jalan di Kampung Cisadon ini juga sangat memprihatinkan.

Bukan jalan aspal atau beton yang mulus.

Namun, jalan di Kampung Cisadon ini masih bebatuan.

Baca juga: Nasib Perumahan Megah di Surabaya 3 Hari Tanpa Listrik, Warga Patungan Bayar, Ngalah Terus

Andi, salah seorang warga Kampung Cisadon bercerita jika wilayahnya tak terang seperti kampung lain saat malam hari.

Warga baru merasakan adanya lampu penerangan pada tahun 2016.

Itupun, bukan aliran listrik PLN yang masuk ke kampung meraka.

Namun, pembangkit listrik tenaga turbin yang dibuat oleh warga untuk mengaliri listrik di rumah mereka.

Menurutnya, satu turbin yang aktif mampu menghasilkan tenaga listrik kurang lebih 300 Watt.

Daya tersebut hanya mampu menyalakan lampu kecil untuk penerangan di rumah warga.

"Masyarakat yang bikin ada sekitar lima turbin, satu rumah satu turbin karena engga kuat kalau satu turbin untuk semua rumah," kata dia.

Ia melanjutkan, tak seluruh warga di Kampungnya menggunakan listrik tenaga turbin.

Sehingga, saat malam hari ada yang masih menggunakan lilin atau lampu senter untuk penerangan.

"Jadi ada yang pake (turbin) ada yang engga, kalau yang engga itu paling pakai lampu senter tenaga baterai," ujarnya saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Rabu (17/4/2024).

Bangunan rumah warga di Kampung Cisadon rata-rata rumah panggung yang terbuat dari kayu.

Dilokasi tersebut, hanya ada satu fasilitas umum yakni musolah untuk warga beribadah.

"Jalan parah, dari dulu rusak, malah dulu belum bisa masuk, mobil baru bisa sekitar 2017-an. Warga sih pengennya jalan bagus sama ada listrik aja," ucapnya.

Sementara itu, untuk fasilitas kesehatan warga harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.

"Di sini engga ada (Puskesmas)," kata Andi membahkan.

Baca juga: Mbah Guritno 10 Tahun Tinggali Rumah Mewah Terbengkalai Tanpa Listrik, Marah Jika Warga Masuk Teras

Akses bebatuan menjadi hal yang tak asing untuk warga Kampung Cisadon.

Jauh dari pasar, membuat warga Kampung Cisadon harus memutar otak agar bisa bertahan hidup.

"Kalu belanja jauh, ke Pasar Babakanmadang, itu bisa seminggu dua kali," katanya.

Menurut Andi, warga di Kampung Cisadon didominasi berprofesi sebagai petani kopi.

Mereka juga berkebun yang hasilnya digunakan untuk makan sehari-hari.

"Nanam pisang, singkong untuk makanan sehari-hari aja, tiap warga punya pohon masing-masing, kalau yang lain engga pada tumbuh," katanya.

Kini, ia hanya berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bogor agar bisa merasakan jalan mulus dan masuknya aliran listrik PLN seperti yang dirasakan oleh warga di Cibinong, Kabupaten Bogor.

Baca juga: Nasib Pilu Sosok Mantan Model yang Kini Hidup Sendirian, Puluhan Tahun Tanpa Listrik dan Air

Sementara itu pada tahun 2023, kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini langsung memberikan dampak bagi warga perbatasan Papua Nugini yang ada di Kampung Wutung, Vanimo.

Setelah gelap gulita tanpa listrik pada malam hari selama 15 tahun, mereka akan mendapat pasokan listrik dari Skouw, Kota Jayapura, Papua, Indonesia.

“Untuk pemasangan aliran listrik dari perbatasan Indonesia ke Kampung Wutung, Papua Nugini, sedang dikerjakan,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Malthilda Pusung, di PLBN Skouw, Kamis (17/8/2023).

Senada, Kepala Pengembangan Kawasan PLBN Skouw, Frans Imbiri, mengungkapkan, pekerjaan itu dilakukan sembari ada pelengkapan administrasi oleh Papua Nugini untuk penyelesaian garapan.

Saat ini, kata Frans, Kantor Perbatasan Papua Nugini telah teraliri arus listrik dan sudah terang.

"Untuk Kampung Wutung sedang dilakukan pemasangan dan segera diselesaikan," imbuh Frans, melansir dari Kompas.com.

Bersama PLN, lanjut Frans, jajarannya telah lebih dulu melakukan survei dari PLBN Skouw ke Kampung Wutung, sebelum pekerjaan memasang jaringan listrik dimulai di Wutung.

Ondoafi Perbatasan Skouw-Wutung, Stanis Tanfa Chilong, memberikan apresiasi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah membangun hubungan kerja sama bilateral dengan Papua Nugini.

Kerja sama ini, kata Stanis, telah berdampak terhadap pemasangan aliran listrik PLN dari wilayah Indonesia di PLBN Skouw yang akan disalurkan ke Kampung Wutung di Papua Nugini.

"Terima kasih kepada Presiden Jokowi. Karena kerja sama bilateral yang dilakukan, Kampung Wutung akan segera mendapatkan terang. Sudah 15 tahun Kampung Wutung tanpa penerangan," tutur Stanis.

Dari Frans, Kompas.com mendapat keterangan bahwa sebelumnya listrik di Wutung dipasok dari genset.

Namun, dalam 15 tahun terakhir, genset itu sudah tak berfungsi lagi tanpa pengganti.

Pernah pula, tutur Frans, warga Wutung menggunakan teknologi solar cell untuk mendapat aliran listrik dari cahaya matahari.

Lagi-lagi, alat ini sekarang sudah tidak berfungsi. "Ini yang membuat Wutung sudah 15 tahun menantikan aliran listrik untuk penerangan," ujar Frans.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved