Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penjelasan PVMBG soal Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang saat Meletus, Status Kini Masih Waspada

Puncak Gunung Ruang pun terlihat menyala benderang akibat lontaran material vulkanik dan kilatan petir tersebut.

AFP/HANDOUT/Center for Volcanology and Geological Hazard Mitigation
Foto handout yang diambil dan dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada 17 April 2024 ini menunjukkan Gunung Ruang memuntahkan lahar panas dan asap terlihat dari Sitaro, Sulawesi Utara. Gunung Ruang meletus pada Rabu (17/4/2024) kemarin, sedikitnya ada sekitar 10 media asing yang menyoroti berita ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Kemunculan petir di puncak Gunung Ruang saat meletus viral di media sosial.

Adapun Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tersebut pertama kali erupsi secara eksplosif pada Selasa (16/4/2024) pukul 21.45 Wita.

Salah satu akun yang mengunggah video kemunculan petir di puncak Gunung Ruang saat letusan terjadi adalah @undercover.id pada Rabu (17/4/2024).

Dalam video yang beredar, petir tampak menyambar-nyambar ke arah atas dan bawah, tepat di tengah kolom abu yang membubung ke angkasa.

Puncak Gunung Ruang pun terlihat menyala benderang akibat lontaran material vulkanik dan kilatan petir tersebut.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 828 warga dievakuasi imbas Gunung Api Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam," tulis pengunggah dalam keterangan video.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Lereng Gunung Semeru Banjir Lahar hingga Masuk Pemukiman, Warga Mengungsi

Lantas, bagaimana bisa muncul petir di puncak Gunung Ruang saat letusan terjadi?

Kepala Tim Pengamatan Gunung Api PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari, buka suara soal kemunculan petir di puncak Gunung Ruang ketika meletus.

Ia menjelaskan, fenomena tersebut merupakan petir vulkanik yang tidak disebabkan oleh faktor klimatologi atau iklim.

"Ini merupakan sebuah manifestasi yang mana ketika petir ini keluar berupa pelepasan muatan listrik yang disebabkan oleh adanya proses erupsi," ujar Heruningtyas, Kamis (18/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

Heruningtyas mengatakan munculnya petir vulkanik berbeda dengan petir yang terjadi sebelum hujan turun.

Petir yang terjadi karena faktor klimatologi dapat dilihat secara visual di langit yang mendung lalu disusul dengan hujan, sementara petir vulkanik muncul di area kolom erupsi.

Petir vulkanik, lanjut Heruningtyas, dapat terjadi di beberapa gunung berapi, salah satunya Gunung Marapi yang meletus pada 2023.

Heruningtyas menerangkan, munculnya petir vulkanik menghasilkan listrik statis yang biasa terjadi dari dalam kolom letusan.

Foto handout yang diambil dan dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada 17 April 2024 ini menunjukkan Gunung Ruang memuntahkan lahar panas dan asap terlihat dari Sitaro, Sulawesi Utara. - Gunung Ruang meletus pada Rabu (17/4/2024) kemarin, sedikitnya ada sekitar 10 media asing yang menyoroti berita ini.
Foto handout yang diambil dan dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada 17 April 2024 ini menunjukkan Gunung Ruang memuntahkan lahar panas dan asap terlihat dari Sitaro, Sulawesi Utara. - Gunung Ruang meletus pada Rabu (17/4/2024) kemarin, sedikitnya ada sekitar 10 media asing yang menyoroti berita ini. (Photo by Handout / Center for Volcanology and Geological Hazard Mitigation / AFP)

Hal tersebut dapat dialami oleh gunung berapi yang mempunyai tipe letusan eksplosif.

"Itu biasanya dia (gunung berapi) mengandung muatan listrik yang menghasilkan petir," kata Heruningtyas.

Saat Gunung Ruang meletus pada Rabu, Heruningtyas menyampaikan, erupsi dibarengi dengan hujan abu, pasir, dan air.

Hujan air terjadi beberapa jam setelah Gunung Ruang meletus, tepatnya pukul 02.00 Wita hingga pagi hari.

Heruningtyas menjelaskan, kemunculan petir vulkanik berada di area atau sekitar kolom erupsi.

Sehingga, petir vulkanik tidak merambat seperti petir yang terjadi karena faktor klimatologi.

Meski begitu, PVMBG tetap memberikan rekomendasi supaya dilakukan pengosongan pada radius aman.

"Adanya pengosongan pada radius aman itu salah satunya juga dari faktor yang bisa menjadi susulan, salah satunya adalah adanya petir yang terjadi ketika erupsi eksplosif di gunung api itu," pungkas Heruningtyas.

Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas saat Kabut Pekat, Masyarakat Diimbau Waspada Potensi Bencana

Situasi terkini Gunung Ruang

Pj Bupati Kepulauan Sitaro, Joy Oroh, berbicara mengenai situasi terkini Gunung Ruang, Jumat (19/4/2024).

Ia menyebut, saat ini aktivitas Gunung Ruang sudah kembali normal, meski begitu dari instansi terkait masih menetapkan status level IV.

Atas dasar itu, Oroh meminta masyarakat di sekitar lokasi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara tetap waspada.

 "Oleh karena kami minta masyarakat tetap waspada yang di seputaran lokasi. Kita harus tetap pantau situasi terus," tuturnya, Jumat, dikutip dari Tribun Manado.

Lebih lanjut, Oroh mengatakan, kebutuhan kesehatan dari para pengungsi telah tersedia.

"Tim kesehatan dari Kabupaten Provinsi dan bahkan dari Dokter Polda Sulawesi Utara, sudah ada."

"Jadi untuk kebutuhan obat-obatan dan tenaga medis telah tersedia," paparnya.

Selain itu, ia memastikan 495 warga yang sebelumnya berada di sekitar gunung tersebut sudah dievakuasi.

Foto handout yang diambil dan dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 18 April 2024 memperlihatkan Gunung Ruang memuntahkan asap di Sitaro, Sulawesi Utara. Pj Bupati Kepulauan Sitaro, Joy Oroh, berbicara mengenai situasi terkini Gunung Ruang, Jumat (19/4/2024). Ia minta masyarakat tetap waspada.
Foto handout yang diambil dan dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 18 April 2024 memperlihatkan Gunung Ruang memuntahkan asap di Sitaro, Sulawesi Utara. Pj Bupati Kepulauan Sitaro, Joy Oroh, berbicara mengenai situasi terkini Gunung Ruang, Jumat (19/4/2024). Ia minta masyarakat tetap waspada. (AFP/HANDOUT)

"Mereka semua sudah di berada di Tagulandang, berdoa semoga semua ini cepat berlalu," ujarnya.

Sementara itu, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Selasa (16/4/2024) lalu, masih berdampak pada penutupan operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Bandara yang berjarak sekitar 95 km dari Gunung Ruang itu masih tutup sementara waktu.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor penutupan bandara diperpanjang hingga hari ini, pukul 06.00-18.00 WITA," ujar Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, Jumat.

Sebagai informasi, Otoritas kegunungapian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah menetapkan status aktivitas vulkanik Gunung Ruang pada level tertinggi atau IV (Awas) pada 17 April 2024 pukul 21.00 WITA.

Rekomendasi pada level tersebut di antaranya:

1. Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif gunung.

2. Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.

3. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.

4. Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved