Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Madiun

Pasca Lebaran 2024, Harga Bahan Pokok di Madiun Enggan Turun, Bawang Merah Naik Dua Kali Lipat

Meski Lebaran 2024 usai, harga bahan pokok di Madiun enggan turun, bawang merah naik dua hingga tiga kali lipat.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Febrianto Ramadani
Pedagang bahan pokok di Pasar Caruban Baru Madiun, Lastiani menunggui dagangannya, Rabu (24/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Harga bahan pokok di Kabupaten Madiun enggan turun, meski momen Lebaran 2024 sudah selesai.

Situasi tersebut terpantau terjadi di Pasar Caruban Baru Madiun, Rabu (24/4/2024).

Pedagang bahan pokok di Pasar Caruban Baru, Lastiani mengatakan, kenaikan mulai terasa sejak H+5 Hari Raya Idul Fitri.

Harga bahan pokok yang melonjak adalah bawang merah, cabai, dan telur.

“Bawang merah dari Rp 20.000 sampai Rp 30.000, sekarang Rp 60.000 per kilogram,” ujarnya.

Kemudian harga telur merangkak dari Rp 25.000 menjadi Rp 27.000 pe kilogram.

Selanjutnya, cabai keriting yang sebelumnya Rp 15.000 per kilogram, melonjak sebesar Rp 40.000 per kilogram.

“Cabai rawit Rp 15.000, Rp 20.000, saat ini jadi Rp 40.000. Habis Lebaran naik, padahal kemarin stabil, terus stoknya juga kurang,” keluhnya.

Dihadapkan dengan kondisi seperti ini, Lastiani mengaku tidak berani menyimpan stok banyak.

Alhasil, lapaknya pun jadi sepi dari pembeli.

Baca juga: Harga Bawang Merah di Kota Blitar Naik Drastis Pasca Lebaran 2024, Tembus Rp 65.000/Kg

Senada dengan Lastiani, pedagang lain, Suyati menambahkan, tak sedikit pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok.

“Harga bumbu mahal. Bawang, telur, cabai. Bawang merah Rp 55 ribu, sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram. Telur Rp 25 ribu sekarang Rp 28 ribu per kilogram. Cabai naik semua Rp 45 ribu, sejak Lebaran Ketupat,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pembeli, Kartika mengaku terpaksa membeli bahan pokok dengan jumlah sedikit. 

Ibu rumah tangga asal Kecamatan Mejayan, Madiun, tersebut berharap, pemerintah segera berupaya menstabilkan harga bahan pokok.

“Saya belinya selektif. Beli yang sekiranya dibutuhkan, tapi jumlahnya tidak banyak,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved