Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Istri Komika Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ahli Farmasi

Istri Bintang Emon minum obat flu bisa positif narkoba. Istri si komika bakal direhab? Ini penjelasan Ahli Farmasi.

Editor: Hefty Suud
Istimewa/TribunJatim.com
Penjelasan Ahli Farmasi mengenai kasus istri Bintang Emon positif narkoba setelah minum obat flu. Si komika langsung tandai akun BNN. 

TRIBUNJATIM.COM - Kabar istri komika Bintang Emon positif narkoba, bikin heboh publik.

Alca Octaviani dikabarkan positif narkoba setelah minum obat flu.

Lantas kenapa minum obat flu bisa positif narkoba?

Berikut penjelasan dari Ahli Farmasi.

Kabar Alca Octaviani positif narkoba awalnya diketahui dari tangkapan layar percakapannya lewat pesan WhatsApp dengan sang suami, Bintang Emon.

Komika Bintang Emon membagikan kisah mengejutkan pada publik, sang istri yang dinyatakan narkoba.

Kisah mengagetkan sekaligus ditanggapi gurauan oleh Bintang Emon ini dibagikan melalui Instagram pribadinya, @bintangemon, Kamis (25/4/2024).

Tak berhenti di situ, cerita Alca pun ditanggapi reaksi kaget dari bintang emon.
Bahkan Alca bercerita dirinya merasa seperti tersangka saat berada di laboratorium pemeriksaan.

"Hasilnya positif wkwkwkwk

Gara-gara minum obat flu wey," tulis pesan Alca pada Bintang Emon.

"Apa????

"Astaga," jawab Bintang Emon.

Baca juga: Jawaban Nyeleneh Chandrika Chika Dibawa ke BNN, Bakal Direhabilitasi karena Narkoba: Mau ke Mal

"Ngakak banget sumpah kek tersangka di lab," jelas Alca lagi.

"Positif narkoba?" tanya Bintang masih belum menyangka.

"Iya ngakak," jawab Alca lagi.

Pada tangkapan layar pesan WhatsApp lainnya, Alca mengatakan membeli obat flu karena saran dari seorang apoteker.

Tak mengetahui secara pasti obat tersebut, Alca kini masih tak mengira jika ada kandungan bahan narkotika di dalamnya.

Saat itu, Alca merasa bersyukur karena bisa menunjukkan bukti obat yang dikonsumsinya tersebut.

"Obat flu yang kamu disuruh beli ama apoteker itu Nalgestan atau apatuh

Yang disuruh barengin sama actifed.  Dari situ pas dicek kandungannya

Untung aku bawa loh," lanjut Alca.

Atas kejadian itu, diceritakan Alca, ia sampai membuat petugas laboratorium kebingungan.

Baca juga: Ayah Chandrika Chika Bantah Putrinya Setahun Narkoba, Barang Oleh-oleh, Kini Si Selebgram Menyesal

Menanggapi dengan gurauan, Bintang Emon menyebut sang istri bisa digiring untuk rehabilitasi.

"Aku bener-bener bikin satu lab kebakaran jenggot," jelas Alca.

"Kalo nggak pasti digiring ke rehab," balas Bintang Emon.

Dalam keterangan, komika 27 tahun ini menjelaskan kejadian mengejutkan yang baru dialami sang istri.

Sembari bercanda, ia pun sampai menandai akun BNN untuk membina sang istri atas kejadian tersebut.

Bintang Emon terkejut istrinya positif narkoba setelah minum obat flu.
Bintang Emon terkejut istrinya positif narkoba setelah minum obat flu. (Instagram @bintangemon)

"Hari ini Alca perlu medcheckup, dan dari situ ketahuan bahwa Alca terkena pergaulan bebas tangerang kota
Tolong dibina pak @infobnn_prov_ntt," tulisnya.

Postingan Bintang Emon ini pun dikomentari oleh Alca.

"Ga nyangka dijebak suami sendiri," tulis Alca.

Pengalaman kocak Alca pun ditanggapi beragam oleh rekan komika lainnya.

Sebut saja Ardit Erwanda dan Fico Fachriza yang ikut berkomentar dalam postingan.

"Anak rehab baik-baik kok," jelas akun @ficofachriza_

"Gua udah curiga sih selama ini," tulis akun @arditerwandha.

Baca juga: Buntut Sopir Bus Positif Narkoba di Tulungagung, Kernet Juga Ketahuan Simpan Ganja saat Digeledah

Penjelasan ahli farmasi

Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menjelaskan, obat flu Nalgestan dan Actifed mengandung obat-obatan tertentu yang memiliki struktur kimia serupa dengan narkoba.

"Nalgestan dan Actifed mengandung obat pelega hidung tersumbat yaitu fenilpropanolamin, pseudoefedrin, obat anti alergi klorfeniramin maleat dan triprolidine, dan obat batuk dekstrometorfan," kata Zullies, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/4/2024).

Secara struktur kimia, obat-obat tersebut tergolong senyawa amina yang strukturnya mirip dengan metamfetamin atau golongan shabu atau ecstassy yang merupakan golongan narkotika.

Senyawa-senyawa dalam obat flu tersebut dapat terdeteksi sebagai narkoba apabila pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan alat yang kurang sensitif.

Biasanya, pengujian laboratorium seperti itu bisa terjadi dalam tes urine yang memiliki 7 parameter, yaitu THC (Ganja), MET (Methaphetamine), AMP (Amphetamine), MOP (Morphine), BZO (Benzodiazepin), COC (Cocain), dan DOMA (Carisoprodol).

Baca juga: Nasib Penyanyi Dulu Idol Kpop Kondang, Kini Nyesal Coba-coba Narkoba, Bingung Bayar Utang Rp5,8 M

Obat flu tidak bersifat adiktif

Kendati demikian, Zullies mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir akan hal tersebut.

Sebab obat flu tidak bersifat adiktif dan berbahaya. Bahkan obat flu bisa diperoleh tanpa resep dokter.

"Obat tersebut bukan tergolong narkoba sehingga juga tidak menyebabkan adiksi atau ketergantungan," terang dia.

Menurut Zullies, obat tersebut biasanya hanya digunakan dalam waktu singkat, untuk meredakan gejala flu, seperti hidung tersumbat, tenggorokan gatal, dan lain-lain.

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (Tribunnews)

Kandungan obat flu

Dosen D3 Farmasi bidang Farmakologi Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Heru Sasongko menyampaikan, obat flu mengandung precursor farmasi.

Prekursor farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku atau penolong untuk keperluan proses produksi Industri Farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandung ephedrine, pseudoephedrine, norephedrine atau phenylpropanolamine, ergotamin, ergometrine, dan kalium permanganat.

Beberapa kandungan tersebut, seperti ephedrine, pseudoephedrine, norephedrine atau phenylpropanolamine sering disalahgunakan oleh banyak sindikat narkoba untuk memproduksi narkotika.

"Tapi selama masih dalam bentuk precursor, dia belum masuk kategori narkotika.

Hanya saja obat-obat precursor penggunaannya dibatasi karena riskan disalahgunakan," terang Heru, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Heru juga menegaskan bahwa hal tersebut tidak berarti obat flu mengandung narkotika. Obat-obat tersebut juga masih aman dikonsumsi pada pasien dengan dosis terapi.

"Obat flu yang ada di apotek atau dokter tidak mengandung narkotika, tapi precursor farmasi," ucapnya.

Adapun bagi seseorang yang hendak melakukan tes laboratorium, Heru mengimbau agar memberi jeda sekitar seminggu setelah mengonsumsi obat-obatan flu. Tujuannya untuk mencegah hasil positif narkotika palsu pada pengujian tes urine.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com 

Berita Seleb lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved