Berita Entertainment
Sosok dan Karier Jeremy Teti, Sakit Hati Gegara Mantan Bosnya, Tanya Soal Gaji Malah Diminta Resign
Jeremy Teti bercerita ia masih merasakan sakit hati dengan mantan atasannya yang kini menjabat sebagai pemimpin redaksi di salah satu stasiun TV.
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini sosok Jeremy Teti yang curhat soal mantan bos yang pernah membuatnya sakit hati.
Gara-gara menanyakan gaji, ia malah diminta untuk resign.
Sebelum dikenal sebagai pembawa acara berita kondang, Jeremy Teti melewati perjalanan hidup yang penuh liku.
Tangis Jeremy Teti pecah mengingat perlakuan mantan atasannya ketika masih bekerja sebagai presenter berita.
Jeremy Teti bercerita bahwa ia masih merasakan sakit hati dengan mantan atasannya yang kini menjabat sebagai pemimpin redaksi (pemred) di salah satu stasiun televisi.
Menurutnya orang itu pernah menjawab dengan cara tidak menyenangkan ketika Jeremy Teti bertanya soal gaji.
"Gue sakit banget, gue tanya gaji gue baik-baik karena pekerjaan gue banyak," kata dia.
Namun, alih-alih mendapat penjelasan yang memuaskan, Jeremy malah disindir dengan kata-kata yang menusuk hatinya.
"'Kalau kamu tidak senang kerja, kalau kamu kerja mutung-mutung, kalau kamu keluar bilang ya, masih banyak yang antre mau kerja di sini!'," kata Jeremy Teti menirukan sosok yang memarahinya.
Baca juga: Inilah Sosok Hendri Viral Lamar Kekasihnya dengan HRV PCX dan Uang Rp 100 Juta, Profesinya Terungkap
Sosok yang kini menjabat sebagai pemimpin redaksi di sebuah stasiun televisi merupakan pelaku dari insiden tersebut.
"Orangnya masih hidup, orangnya sekarang jadi pemred suatu stasiun televisi," ujar Jeremy Teti.
Jeremy masih teringat jelas bagaimana ia merasa tertekan saat itu.
Tanggung jawab besar yang diembannya, mulai dari menjadi produser program hingga membimbing presenter baru, membuatnya berharap mendapatkan kejelasan soal penghasilannya.
"Selama 17 tahun aku kerja, baru itu aku protes," ungkap Jeremy.
Namun, keinginannya tersebut justru mendapat respons yang menyakitkan.
Bahkan, tidak hanya Jeremy yang merasakan tekanan, seorang teman sesama pembawa berita juga turut merasakan dampaknya.
Hingga kini, Jeremy masih merasakan luka yang sama ketika mengingat peristiwa tersebut.
Perjalanan Hidup Jeremy Teti

Nama Yeremias Chornelus Teti atau yang lebih dikenal sebagai Jeremy Teti tak asing bagi penonton program berita di televisi.
Sebelum dikenal sebagai pembawa acara berita kondang, Jeremy Teti melewati perjalanan hidup yang penuh liku.
Berbincang dengan Helmy Yahya, Jeremy menceritakan masa kecilnya yang dia lewatkan di Atambua (Nusa Tenggara Timur) yang berbatasan langsung dengan Timor Timur (kini Timor Leste).
Dia pernah tidur di terminal bus dan stasiun demi mengejar mimpinya sebagai presenter televisi.
Seperti apa kisah hidup Jeremy Teti? Berikut rangkumannya.
Hidup di tengah peperangan
Jeremy Teti lahir dan besar di Atambua, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Timor Timur.
Sejak kecil, Jeremy melihat langsung konflik berdarah yang terjadi di Timor Timur ketika itu.
Jeremy Teti merasakan bagaimana melewati masa sekolah di tenda pengungsian. Dia juga harus berpindah-pindah sekolah demi keselamatan dirinya.
"Ya kayaknya aku jadi lebih berani deh. Jadinya terbiasa dengan darah, luka, tentara kena tembak segala macam," kata Jeremy.
Kuliah dan bekerja di Yogyakarta
Setelah menyelesaikan sekolah menengah di kampung halaman, Jeremy melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Kartika Bangsa, Yogyakarta.
Jeremy pernah menjajal kerja sebagai karyawan di bagian administrasi sebuah perusahaan di Yogyakarta.
"Gaji Rp 100.000 tahun 1993. Aku bagian admin. Kuliah jurusan adiminstrasi negara, kerjanya urusan eksim, ekspor impor," ucapnya.
Pekerjaan tersebut membuatnya mengerti tentang semua prosedur cara pengiriman barang ke luar negeri.
Baca juga: Penerima Beasiswa Kuliah Pamer Gaya Hidup Hedon Jadi Sorotan, Pemerintah Disebut Salah Sasaran
Mulai tertarik di dunia penyiaran
Belajar di jurusan ilmu administrasi negara tak mengurungkan niat Jeremy Teti masuk dunia penyiaran atau broadcasting.
Ketika ilmunya dirasa cukup setelah belajar dasar-dasar dari broadcasting melalui beberapa acara yang ada di Surabaya, dia memberanikan diri untuk mendaftar ke berbagai stasiun televisi.
"Aku beranikan diri ngelamar ke semua stasiun TV, ke RCTI, Indosiar, TVRI, SCTV Surabaya," kata Jeremy.
Tidur di terminal bus dan stasiun
Jeremy Teti rela keliling naik turun bus dan kereta untuk mendaftarkan diri ke berbagai stasiun televisi.
"Keliling semua naik kereta, turun kereta, naik bus, turun bus, biasalah sambil tidur-tiduran di terminal dan stasiun," tuturnya.
Jeremy Teti akhirnya diterima di SCTV Surabaya setelah mengalahkan ratusan kandidat lainnya.
Presenter di Jakarta
Perjuangan belum berhenti, Jeremy masih ingin mengejar impian lainnya, yaitu bekerja di Jakarta sebagai seorang presenter berita.
Dia lantas mencoba daftar saat SCTV membuka lowongan untuk news departement tahun 1996.
Keinginan dan usaha keras Jeremy Teti akhirnya berbuah manis saat namanya masuk sebagai presenter berita Liputan6 SCTV.
"Akhirnya SCTV buka news Liputan6, daftarlah inisiatif karena cita-citanya pengin kerja di Jakarta," tutur Jeremy Teti.
Berkat pekerjaan sebagai presenter berita, Jeremy Teti merasakan banyak pengalaman.
Dia mengaku pernah dikirim ke puluhan negara untuk meliput berbagai acara.
Artikel ini telah tayang di TribunTrends.com dan Kompas.com
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
TribunJatim.com
Jeremy Teti
presenter
Tribun Jatim
resign
berita viral
TribunEvergreen
media sosial
berita artis
jatim.tribunnews.com
Jadwal Tes DNA Ridwan Kamil Soal Anak Lisa Mariana, Kuasa Hukum Ungkap Harapan Sang Mantan Gubernur |
![]() |
---|
Erin Bawa 2 Anaknya di Sidang Perceraian, Andre Taulany Ngamuk: Tidak Boleh Ikut-ikutan |
![]() |
---|
Profesi Terbaru Sahrul Gunawan usai Tak Lagi Jadi Pejabat, Singgung Dunia Politik Jahat |
![]() |
---|
5 Sosok Anak Artis Jadi Tentara, Ibnu Jamil Bangga Putranya Lolos Masuk Akmil: Kamu Hebat |
![]() |
---|
Alasan Donat Pinkan Mambo Paling Mahal Harga Rp 10 Juta, Kebanjiran Order: Tangan Aku Cuma Dua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.