Berita Viral
Kapolri Buka Suara soal Ditutupnya Kasus Brigadir RAT, Nasib Atasan RAT Terancam, Gaya Hidup Disorot
Kapolri buka suara soal ditutupnya kasus kematian Brigadir RAT yang misterius, kini atasan RAT disoroti termasuk seputar gaya hidupnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RAT menyeret sejumlah petinggi polisi manado dari mulai Kasatlantas , Kompol Yulfa Irawati hingga Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto Sirait.
Diketahui, Brigadir RAT selama 2 tahun menjadi seorang ajudan seorang pengusaha tambang di Jakarta tanpa izin dan sepengetahuan atasannya.
Hal ini pun menimbulkan tanda tanya publik.
Kematian Brigadir RAT juga penuh dengan kecurigaan lantaran luka di kepalanya dan ditemukannya beberapa benda tak biasa di TKP.
Penyidik kepolisian tidak hanya menemukan senjata api jenis HS kaliber 9 milimeter di dalam mobil Toyota Alphard yang digunakan Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT, saat anggota Satlantas Polresta Manado itu ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.
Sejumlah benda juga ditemukan polisi di dalam mobil tersebut.
Salah satunya adalah tisu magic, yang biasa dipakai pria untuk berhubungan seks.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, tisu magic itu ditemukan di dalanm tas berwarna hitam.
"Ditemukan tas warna hitam yang isinya sebagai berikut. Pertama identitas atas nama korban RA, SIM, surat izin senjata, paspor, tanda pengenal Mabes Polri, tiga kartu tabungan Mandiri, tiga buah antiseptik tisu dengan merek magic power," kata Bintoro dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).
Selain itu, sambung Bintoro, di dalam tas tersebut juga ditemukan handphone (HP) dan mata uang Thailand.
Baca juga: Sosok Pejabat Bea Cukai yang Tahan Alat Belajar SLB Hibah dari Korsel, Dihujat Tak Malu: Senyum Puas
Berbagai kecurigaan itu menimbulkan pertanyaan, termasuk alasan mengapa pihak kepolisian sempat menutup kasus kematian Brigadir RAT.
Dikutip TribunJatim.com dari Wartakotalive.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit buka suara mengenai hal ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara perihal tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) anggota Satlantas Polresta Manado dengan mengakhiri hidup di dalam mobil Alphard di Mampang, Jakarta Selatan.
Listyo Sigit menuturkan, meski penyelidikan sudah ditutup, pihaknya masih mendalami motif Brigadir Ridhal mengakhiri hidup.
Karenanya kata dia, tidak menutup kemungkinan kasus kematian anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara itu kembali dibuka.

Kendati demikian, jenderal bintang empat tersebut mengatakan pihaknya akan menggelar rapat lebih dulu.
"Saya kira terkait dengan kasus utamanya itu harus dijawab dulu," ujarnya, kepada wartawan, Rabu (1/5/2024).
"Terkait dengan hal-hal yang sifatnya tambahan tentunya akan dirapatkan ya, apakah perlu dan tidak," sambung dia.
Di sisi lain, Listyo Sigit menuturkan pihaknya saat ini sedang melakukan pendalaman terkait motif tewasnya Brigadir RAT.
"Namun, yang paling utama adalah peristiwanya yang terjadi motifnya yang sedang didalami saya kira nanti, karena itu sangat teknis biar yang menjelaskan nanti level Polres atau Polda," tutur Listyo Sigit.

Seperti diketahui, Polres Metro Jakarta Selatan resmi menutup kasus kematian Brigadir Ridhal setelah menyimpulkan bahwa anggota Satlantas Polresta Manado itu tewas akibat bunuh diri.
"Memang kami sudah simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.
Bintoro menuturkan, Polres Metro Jakarta Selatan berkolaborasi dengan tim kedokteran forensik RS Polri dan Puslabfor Polri dalam menyelidiki kasus ini.
Ia pun memastikan proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan secara profesional dan berjalan sesuai prosedur.
"Insya Allah sebagaimana yang menjadi amanat dari Bapak Kapolri pada kami, kami secara profesional dan secara prosedural kami laksanakan semoga ini kami bisa memberikan yang terbaik buat masyarakat," ujar dia.
Diketahui, Brigadir Ridhal tewas diduga bunuh diri dengan menembakkan pistol ke pelipisnya hingga tembus dari kanan ke kiri.
Aksi bunuh diri itu dilakukan Brigadir Ridhal di kursi kemudi di dalam mobil Alphard yang terparkir di halaman rumah warga bernama Indra Pratama di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

Sementara itu, nama-nama atasan Brigadir RAT kini menjadi sorotan berikut pula kekayaan dan gaya hidupnya.
Kasat Lantas Polresta Manado, Kompol Yulfa Irawati misalnya, atasan langsung Brigadir RAT yang sosoknya mulai dicari-cari.
Kini Kompol Yulfa Irawati terancam dicopot dari jabatannya.
Hal itu dikarenakan Kompol Yulfa Irawati tidak mengetahui kalau Brigadir Ridhal Ali Tomi bekerja di Jakarta sebagai ajudan bos tambang.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan kalau Brigadir RAT sedang cuti.
"Sedang cuti berdasarkan keterangan dari Kapolresta Manado kepada kami," kata Ade, Jumat (26/4/2024), seperti dikutip Tribun Jatim dari Tribun Bogor
Namun istrinya, Novita Husain mengatakan kalau Brigadir Ridhal Ali Tomi di Jakarta sebagai ajudan pengusaha.
Bahkan sang istri mengatakan kalau Brigadir Ridhal Ali Tomi diajak oleh atasannya seorang polwan.
"Dia BKO, dari tahun 2022," ungkap Novia.
Kini terungkap kalau atasan Brigadir Ridhal Ali Tomi adalah Kasat Lantas Polresta Manado, Kompol Yulfa Irawati.
Baca juga: Niat Isi Waktu Libur di Waduk Bersama Teman-teman, Pelajar Asal Lamongan Ditemukan Tewas Tenggelam
Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto Sirait juga ikut terseret dan disoroti akibat hal ini.
Sosok Kombes Pol Julianto Sirait bukanlah sembarangan di kepolisian.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1999 yang berpengalaman di bidang reserse.
Kemudian, Kombes Pol Julianto Sirait lulusan 2005 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) .
Pada tahun 2006, ia juga lulus dari Universitas Bhayangkara Jaya.
Dikutip dari Tribratanews Manado, Julianto menjabat sebagai Kapolresta Manado sejak 28 Desember 2021.
Ia juga pernah menjabat Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri.
Selama menjadi Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, Julianto banyak mengungkap kasus perdagangan orang.
Dari Jakarta, Julianto kemudian dimutasi ke Sulawesi Selatan dan ditunjuk menjadi Kapolres Tana Toraja.
Sebelum menjadi Kapolresta Manado, Julianto pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Polresta Serdang.

Dikutip Tribun Jatim dari TribunnewsBogor.com, Kombes Pol Julianto Sirait terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2023.
Menurut LHKPN tersebut, Julianto tercatat memiliki total kekayaan hingga Rp9,4 miliar.
Ia mempunyai satu unit, yaitu mobil Honda CRV senilai Rp250 juta.
Aset dengan nominal terbanyak adalah dua properti serta kas dan setara kas.
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 5.501.200.000
Tanah Seluas 800 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG , HASIL SENDIRI Rp. 2.500.700.000
Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/350 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG , HIBAH DENGAN AKTA Rp. 3.000.500.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 250.000.000
MOBIL, HONDA CRV MINIBUS Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 460.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 3.268.000.000
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 9.479.200.000
III. HUTANG Rp. ----
Baca juga: Curhat Terakhir Brigadir Ridhal Sebelum Tewas di Mobil, Ngeluh Tak Betah Kerja, Istri: Jadi Ajudan
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengtakan, Kombes Julianto dan Kompol Yulfa Irawati terancam dicopot dari jabatannya.
"Ini sanksinya tidak berat, ya. Sanksinya paling kalau terbukti pencopotan dari jabatan saja," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (30/4/2024).
Sugeng juga menilai pemeriksaan oleh Propam Polda Sulawesi Utara terhadap Kombes Julianto dan Kompol Kompol Yulfa Irawati tidak berkaitan dengan tewasnya Brigadir RAT di Mampang, Jakarta Selatan.
Dia mengatakan pemeriksaan kepada mereka hanya soal kode etik sebagai anggota Korps Bhayangkara.
"Pemeriksaan Propam terhadap Kapolres Manado dan Kasatlantas tidak terhambat dengan meninggalnya Bripda RAT."
"Pemeriksaan terhadap Kombes Julianto dan Kasat Lantas terkait dengan kode etik Polri, apakah seorang pimpinan melakukan pengawasan terhadap anak buahnya," tutur Sugeng.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Brigadir RAT
pesan terakhir Brigadir Ridhal Ali Tomi
Kematian Brigadir RAT
luka tembak di kepala
tisu magic
Kapolri Listyo Sigit
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Tangis Kevin Tinggalkan Jenazah Ayah karena Tugas Jadi Komandan Paskibraka, Anggota DPRD Terharu |
![]() |
---|
Bripka Joko Jalani Kerja Sampingan Jadi Tukang Gali Kubur, Gratis untuk Warga Kurang Mampu |
![]() |
---|
Sosok Ismet, Keluarga Pasien Paksa Dokter Syahpri Buka Masker, Ngaku-ngaku Keluarga Bupati Muba |
![]() |
---|
Alasan Siswa SMA Gelar Upacara Kemerdekaan RI di Tengah Jalan, Kepsek Minta Solusi ke Pemerintah |
![]() |
---|
Alasan Deny Penjual Cimin Beri Dagangannya Gratis untuk Siswa Berprestasi, Kini Dilirik Bupati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.