Berita Viral
Sakit Jantung dan Paru, Sa'at Si Sopir Angkot Narik Bawa Selang Oksigen, Sehari Sisihkan Rp 30 Ribu
Viral sosok sopir angkot narik bawa selang oksigen. Si sopir angkot disebut sakit jantung dan paru-paru.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Viral sosok sopir angkot narik bawa selang oksigen.
Si sopir angkot disebut sakit jantung dan paru-paru.
Kini, tengah ada penggalangan donasi untuk sopir angkot KWK jurusan Grogol-Cengkareng tersebut.
Bagaimana kisah hidupnya?
Sosok sopir angkot narik bawa selang oksigen itu bernama Sa'at.
Mengutip video yang diunggah @sayaphati, Sa'at berasal dari Medan dan merantau ke Jakarta.
Sa'at diketahui sudah lama menjadi sopir angkot.
Di Jakarta ia tinggal mengontrak dengan biaya kontrakan Rp1 juta perbulan.
Tinggal berdua dengan sang istri, Sa'at menutupi kebutuhannya dengan bekerja dari pagi sampai malam.
"Beliau ini asli dari Medan merantau sudah lama di Jakarta menjadi sopir angkot sehari-hari harus berjuang mencari nafkah kama bapak tidak mempunyai anak kontrakan saja sebulan 1 juta bapak narik dari pagi sampai pukul 9 malam," Isi caption yang dikutip Kamis (2/5/2024) via TribunJakarta.
Baca juga: Bantah Dapat Donasi Rp100 Juta, Satir Sopir Bus Viral Mengaku Hanya Dapat Rp4,5 Juta: Terima Kasih
Dari keterangan tersebut, Sa'at diketahui memiliki penyakit jantung dan paru-paru.
Di mana uang hasil jerih payahnya selalu disisihkan sebesar Rp30 ribu untuk mengisi ulang oksigen setiap harinya.
"Kadang dalam sebulan bisa dirawat 2x itu juga harus nyetir sendiri memakai oksigen ke RS karna tidak ada saudara hanya istri setia nemenin kerja dijalanan atau ke RS. Bapak sangat senang apabila ada yang membantu buat biayanya beli oksigen dan saat katemu bapak nafas pun ter sengak-sengak," papar admin akun tersebut.
Atas kisah hidupnya, warganet ramai meminta sejumlah akun di media sosial untuk membuka donasi atau open donasi.
Akhirnya akun Instagram @sayaphati memfasilitasi hal itu.
Pengumuman open donasi ini ditutup sampai tanggal 6 Mei 2024 pukul 12.00.
Baca juga: Tak Diakui Orangtua karena Difabel, Penjual Gorengan Haru Dapat Uang Donasi, Berjuang Nafkahi Nenek
Sebelumnya juga viral kisah pencari rongsokan bernama Pak Yayat yang sudah 10 tahun menderita usus bocor.
Pak Yayat adalah seorang warga Desa Sukatani, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, yang kesakitan saat mencari rongsok.
Meski ususnya bocor, lubang di perut kini cuma ditutupi plastik kresek.
Sehari-harinya, pria yang bekerja sebagai pencari barang bekas atau rongsokan ini tampak seperti normal.
Namun ternyata ia telah mengalami kebocoran usus sejak beberapa tahun silam.
Pak Yayat mengatakan penyakit yang dideritanya itu sudah 10 tahun dan diawali dengan usus melilit.
"10 tahun, awalnya usus melilit," ujar Pak Yayat, dilansir dari Kompas TV.
Pak Yayat mengaku ia sempat beberapa kali dioperasi, di mana dokter membedah dan membuat lubang pada bagian perut.
Kemudian dokter menempelkan usus yang masih berfungsi pada lubang perut, maka ususnya nampak ari luar dan menempel di perut.
Pak Yayat mengaku sudah dipernah menjalani operasi sebanyak tujuh kali, akan tetapi dirinya tidak kunjung sembuh.
Hingga akhirnya usus yang keluar dari dalam perutnya harus ditutup kantong kresek atau plastik yang setiap harinya harus diganti.
Sampai sekarang Pak Yayat masih merasakan rasa sakit pada ususnya tersebut.
Ia juga mengatakan, rutin mengganti plastik kresek yang menutup ususnya setiap akan salat.
"Sakit setiap hari, suka diganti setiap mau sembahyang," ujar Pak Yayat.
Meski menahan sakit, Yayat terlihat tetap menjalani kegiatan sehari-hari dan tabah menghadapi cobaan yang dideritanya.
Ia juga terlihat dibantu oleh sang istri membantu membantu mengganti kresek yang menutup usus tersebut.
Selain mencari rongsokan, Pak Yayat sehari-hari juga menjadi marbot masjid.
Tak jarang para tetangga membantu memberi makanan ataupun uang ala kadarnya untuk ia dan keluarga.
Kisah Lain
Kisah seorang lansia bernama Surani (77) memilih tidur di becak dan tak mau pulang mencuri perhatian.
Kisah mbah Surani viral setelah diunggah oleh seorang konten kreator bernama Mas Hery Donk Depegy.
Kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram @andreli_48.
"Tidak Mau Pulang Karena Menantu Cerewet
Namanya Mbah Surani rumahnya daerah Sukorejo, usia sudah 77 tahun.
Mbah Surani berprofesi sebagai tukang becak di kawasan Tugu Muda Semarang,
Dia tidak mau pulang ke rumah karena mantunya cerewet mungkin ada yang kenal mohon bisa di sampaikan ke anaknya.
Tag menantunya...!!!
Pemilik video Mas Hery Donk Depegy," tulis pengunggah.
Baca juga: Curhat Tukang Becak di Blitar Sepi Penumpang, Harap Prabowo Bawa Perubahan
Dalam video itu tampak Mas Hery mengenakan gamis hitam sedang membagikan makanan.
Ia lalu menghampiri seorang kakek tua yang tidur di dalam becak di pinggir jalan.
“Namine mbah sinten? (namanya mbah siapa?)” tanya Mas Hery.
“Mbah Surani,” jawab Mbah Surani.
“Mbah Surani, wong Sukorejo, tanggane dewe.
(Mbah Surani, orang Sukorejo, tetangganya sendiri)” ucap Hery.
"Mbah Surani ngasto becak niki? yuswane 77? (Mbah Surani naik becak ini? umurnya 77?)” lanjut Hery.
Baca juga: Pergi dari Yayasan, Anak SD Difabel Naik Sepeda 36 Km Cari Ibu yang Nikah Lagi, Ayahnya Tukang Becak
“Nggeh. (Iya)” jawab Mbah Surani.
“Teng Semarang dalem e pundi? Tilem e teng becak niki? mpun pinten tahun teng mriki? (Di Semarang tinggal dimana? Tidur di becak ini? sudah berapa tahun di sini?)” tanya Hery.
“Pun dangu (sudah lama)” jawab Mbah Surani.
“Jenengan wangsul mawon teng griyo. (Anda pulang saja ke rumah)”
Namun Mbah Surani mengatakan jika ia tak betah di rumah karena menantunya cerewet dan mengomel terus.
“Kulo wangsul teng griyo, mantune kulo ngeten terus.
(Kalau saya pulang ke rumah, menantu saya begini (cerewet))” ucap Mbah Surani sambil memeberikan isyarat cerewet.
“Lare kulo misahno, mantu kulo ngomel terus, kulo mboten betah.
(Anak saya sudah memisahkan, tapi menantu saya mengomel terus, saya nggak betah)” jawab Mbah Surani kembali.
Mbah Surani pun setiap hari mangkal di Kawasan Tugu Muda Semarang.
Hery pun menjanjinkan akan datang kembali untuk membawakan makanan dan baju.
Mbah Surani sendiri berasal dari Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah.
Namun ia memilih tinggal di becak di Semarang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
sopir angkot narik bawa selang oksigen
sopir angkot KWK jurusan Grogol-Cengkareng
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Pernyataan Asli Sri Mulyani soal Gaji Guru dan Dosen yang Viral, Bantah Beban Negara |
![]() |
---|
Aris Perangkat Desa Disemprot Lurah karena Pamer Mobil Meski Gaji Rp 2 Juta, Ternyata Pengusaha Tebu |
![]() |
---|
Mbah Sumyati Tetap Salat Isya Meski Dipatok Ular Berbisa, Nyawanya Tak Terselamatkan |
![]() |
---|
Pakai Kebaya Hitam di Istana Negara, Cucu Bung Hatta Singgung Penculik dan Penjahat HAM |
![]() |
---|
Pemilik Warung Ketar-ketir Disomasi Rp50 Juta Gara-gara Setel TV Nobar Bola, Terancam Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.