Pilkada Jombang 2024
Bawaslu Ajak Ratusan Ponpes Kawal dan Antisipasi Pelanggaran Money Politic di Pilkada Jombang 2024
Bawaslu Jombang akan melibatkan pondok pesantren hingga masyarakat dan kalangan santri untuk mengawal Pilkada, Pilgub maupun Pilkada Jombang 2024.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Bawaslu Jombang akan melibatkan pondok pesantren hingga masyarakat dan kalangan santri untuk mengawal Pilkada, Pilgub maupun Pilkada Jombang 2024.
Peran Ponpes sangat sentral di daerah berjuluk Kota Santri ini, yang diharapkan dapat membantu Bawaslu dalam antisipasi pelanggaran pemilu terutama money politik.
"Ponpes di Jombang lebih dari 300. Kita ingin ikut melibatkan juga pondok pesantren, untuk menjadi pengawas partisipatif (Pilkada Serentak 2024)," kata Ketua Bawaslu Jombang, Dafid Budiyanto, Minggu (5/5/2024).
Ia menjelaskan Bawaslu juga melakukan sosialisasi secara masif di pondok pesantren hingga kalangan masyarakat terkait pemilihan kepala daerah.
Baca juga: Gegara Ban Pecah, Bus Pahala Kencana Hangus Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, ini Kondisi Penumpang
Sosialisasi itu diharapkan dapat merangsang seluruh elemen masyarakat, agar mereka paham terkait tahapan maupun pelanggaran- pelanggaran pemilu yang mengarah ke pidana.
Sehingga dengan edukasi politik itu masyarakat dapat melaporkan ke Bawaslu, jika mengetahui adanya tindakan pelanggaran pemilu yang diduga dilakukan oleh salah satu paslon.
"Harapan kami jika masyarakat mengetahui terkait penyelenggaraan Pilkada, maka secara tidak langsung mereka ikut mengawasi dan mengawal proses pemilu. Jadi masyarakat juga tahu, mana yang boleh dan mana yang melanggar dalam pelaksanaan maupun tahap Pilkada nanti," bebernya.
Dikatakan David, betapa pentingnya membangun kesadaran politik untuk masyarakat Kabupaten Jombang.
Baca juga: Detik-detik Mobil Pemudik Terbakar di Tol Jombang, Mesin Mendadak Mati, Begini Kondisi Penumpang
Bawaslu dan Panwascam pun terlibat aktif melakukan sosialisasi ke warga yang berkaitan dengan pengawasan pemilu.
"Sosialisasi pemilu tidak hanya di balai desa, tapi bisa di mana saja. Itu yang dilakukan Bawaslu, Panwascam hingga tingkat desa. Bisa masuk ke kegiatan masyarakat, kita pernah sosialisasi itu di Posyandu, pengajian dan lainnya," jelasnya.
Adapun tantangan Pilkada Jombang 2024, salah satunya adalah daerah yang sulit dijangkau terutama di wilayah Kecamatan Plandaan yang berbatasan dengan Nganjuk dan Kecamatan Ngusikan perbatasan Kabupaten Mojokerto serta Kabupaten Lamongan.
Sejumlah daerah itu berpotensi rawan adanya pelanggaran pemilu seperti netralitas kepala desa/ ASN hingga praktik money politik.
Bawaslu Jombang telah menyiapkan strategi untuk menghadapi segala potensi yang kemungkinan terjadi di daerah tersebut.
"Tantangan kita memang beberapa hal misalnya seperti dengan politik uang terkait politisasi sara dan kita sudah melakukan upaya pencegahan- pencegahan. Kita ingatkan terus, politik uang dan pidana pemilu yang harapan kami masyarakat tahu dan tidak melakukan itu," ucap David.
Bawaslu meminta masyarakat untuk ikut mensukseskan pelaksanaan Pemilukada, meski secara historis Pilkada Jombang selama ini berlangsung kondusif.
Pilkada Jombang 2024
Pilgub Jatim 2024
Bawaslu Jombang
pondok pesantren
money politik
Jombang
TribunJatim.com
Batal 6 Februari, Pelantikan Bupati dan Wabup Jombang Terpilih Diundur ke Tanggal 20 |
![]() |
---|
Pelantikan Warsubi-Gus Salman Jadi Bupati dan Wabup Jombang Simpang Siur, Ketua DPRD: Tunggu Hasil |
![]() |
---|
Sah, Warsubi-Gus Salman Ditetapkan Jadi Bupati dan Wakil Bupati Jombang Terpilih Periode 2025-2030 |
![]() |
---|
Warsubi Ucapkan Terimakasih Kepada Mundjidah-Sumrambah setelah Resmi Ditetapkan Jadi Bupati Jombang |
![]() |
---|
Tak Ada Gugatan, Warsubi-Gus Salman Segera Ditetapkan Jadi Bupati dan Wakil Bupati Jombang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.