Berita Viral
Niat Kritik Kenaikan UKT, Nasib Mahasiswa di Riau Berakhir Dipolisikan Rektor, Diduga Langgar UU ITE
Mahasiswa di Riau dilaporkan ke polisi oleh rektor usai membuat konten kritikan kenaikan UKT.
TRIBUNJATIM.COM - Niat mengkritik biaya kuliah, nasib mahasiswa ini justru dilaporkan ke polisi oleh rektor.
Seorang mahasiswa di Riau dianggap melanggar Undang-Undang ITE.
Padahal, mahasiswa tersebut hanya ingin protes soal kenaikan UKT.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Pengantin Dirubung Lalat saat Dirias - Istri Pendakwah Bongkar Suami Gilai Waria
Nasib apes dialami Khariq, mahasiswa Universitas Riau itu dilaporkan Rektor ke polisi.
Mahasiswa pemilik nama lengkap Khariq Anhar itu dilaporkan ke Polda Riau terkait dengan dugaan pelanggaran Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Pelaporan itu merupakan buntut konten video berisi kritikan atas kebijakan uang kuliah tunggal yang diterapkan oleh pihak kampus.
Dikutip dari Kompas.com, Khariq mengakui kalau dirinya memang dilaporkan oleh rektornya sendiri ke polisi.
Menurutnya, laporan itu dibuat setelah dirinya dan beberapa mahasiswa lainnya mengkritisi kebijakan UKT yang dilaksanakan oleh pihak kampus.
"Saya dilaporkan setelah mengkritik kebijakan UKT," aku Khariq saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/5/2024).
Kronologi
Khariq pun membeberkan kronologi lengkap terkait konten video yang membuat dirinya dilaporkan ke Polda Riau tersebut.
Menurutnya, pada 4 Maret 2024 silam, melalui Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP) atau aliansi mahasiswa, dia membuat undangan terbuka kepada Rektor Universitas Riau dan mahasiswa.
Namun, kata dia, pihak rektor atau utusan tidak ada yang hadir.
Dalam aksi itu, Khariq mengakui kalau memang membuat video aksi meletakkan almamater seperti berjualan di depan logo Universitas Riau.
Baca juga: Protes UKT Rp8 Juta, Mahasiswi Nangis Ortu Cuma Buruh, Wakil Rektor Justru Pamer Gelang Ratusan Juta
"Setelah itu, kami diskusi dan kampanye tentang isu naiknya iuran tersebut. Kami juga membuat kampanye lewat video yang berisi konten almamater kampus yang diberi harga di depan Taman Srikandi," kata Khariq.
Usai membuat kritikan itu, Khariq mengaku kaget dilaporkan ke polisi oleh Rektor Universitas Riau.
"Saya kaget dapat kabar dilaporkan Rektor terkait Undang-Undang ITE," ujar dia.
Khariq, mahasiswa Fakultas Pertanian, ini dilaporkan karena diduga menyerang nama baik orang lain atau menuduh suatu hal dalam video kampanye tersebut.
Sebab, menyebut "Sri Indarti selaku Rektor sebagai broker pendidikan Universitas Riau" dan menampilkan foto.
"Video itu kami buat empat orang mahasiswa. Tapi cuma saya yang dilaporkan ke Dirreskrimsus Polda Riau," sebut Khariq.
Menurut Khariq, polisi juga sudah memanggilnya untuk dimintai keterangan atas laporan yang dibuat oleh Rektor.
"Apa yang saya sampaikan itu merupakan kritik pada kebijakan kampus," tegas Khariq.
Sementara itu Kasubdit V Ditreskrimsus Polda Riau, Kompol Fajri membenarkan adanya laporan dari Rektor Universitas Riau terhadap salah satu mahasiswa tersebut.
Laporan dibuat oleh Rektor Universitas Riau dan didampingi kuasa hukumnya, pada 15 Maret 2024 lalu.
"Iya, ada laporannya," kata Fajri saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp.
Masih dikutip dari Kompas.com, Rektor Universitas Riau, Sri Indarti ketika dikonfirmasi Kompas.com belum memberikan tanggapannya.
Baca juga: Pamer Gaya Hidup Hedon, Mahasiswi Penerima Beasiswa Pemerintah Kini Mengundurkan Diri: Kesalahan
Huru-hara terkait kenaikan biaya kuliah atau UKT juga sempat terjadi sebelumnya.
keluhan tersebut disampaikan beberapa calon mahasiswa baru secara langsung di hadapan Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq saat aksi unjuk rasa menolak kenaikan UKT di depan Gedung Rektorat, Jumat (26/4/2024) sore.
Salah satu calon mahasiswi baru asal Purwokerto, Aisyah menuturkan, orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh.
Namun UKT yang didapatkan terlalu mahal.
"Orang tua saya buruh dan pedagang, saya dapat UKT golongan 4, itu sebesar Rp8 juta," ungkap calon mahasiswi baru Fakultas Pertanian Unsoed melalui jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) ini.
Aisyah mengaku, sangat keberatan dengan kebijakan kenaikan UKT yang mendadak tersebut.
Pasalnya, kenaikan tersebut baru diketahui saat akan mendaftar ulang.
"Faktanya kenapa ini tidak diumumkan sebelum SNBP?" ujarnya sembari menangis, melansir Kompas.com.
Kondisi ini mengakibatkan Asiyah dilematis.
Orantuanya harus mengeluarkan uang yang lumayan banyak untuk daftar ulang.
Namun jika tidak mendaftar ulang, akan berdampak ke sekolahnya.
"Kalau tidak daftar ulang, kasihan sekolah saya," ucap Aisyah.

Baca juga: Penjelasan Kampus soal Mahasiswi Penerima Beasiswa Hidup Mewah, Rumah Disorot: Awalnya Penuhi Syarat
Hal senada disampaikan calon mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya Unsoed, Isnaeni.
Ia menyayangkan kenaikan UKT 2024 baru diumumkan setelah SNBP.
"Kenapa pengumuman UKT tidak diumumkan sebelum SNBP?"
"Kami kecewa sekali karena menaruh harapan besar sekali sama Unsoed. Ternyata enggak bisa kuliah gara-gara mahal," kata Isnaeni.
Mendengar curhatan mahasiswa, rektor mengatakan, akan mengeceknya terlebih dahulu.
"Kami cross check kembali barangkali ada error, boleh semuanya di-cross check," kata rektor.
Sementara itu, hingga pukul 17.00 WIB, perwakilan mahasiswa masih melakukan audiensi dengan rektor dan jajaran di gedung rektorat.
Tuntutan utama dalam aksi ini adalah menolak kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) 2024 yang dinilai terlalu mahal.
Diketahui, mahasiswa menggelar aksi protes di Gedung Rektorat pada Jumat (26/4/2024) sore lalu.
Kenaikan UKT 2024 itu diprotes mahasiswa Unsoed, Purwokerto, Jawa Tengah.
Bahkan kenaikan UKT 2024 Universitas Jenderal Soedirman itu dikabarkan ada yang mencapai lima kali lipat.
----
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
penolakan kenaikan UKT
mahasiswa
Riau
dugaan pelanggaran UU ITE
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita viral terkini
Penyebab Bangunan Kecil di Tengah Sawah Habiskan Anggaran Rp 112 Juta, Dinas Pertanian: Produktif |
![]() |
---|
Buka Praktik Terapi hingga Raup Rp 500 Juta, Dokter ini Ternyata Palsu, Vonis Pasien Sakit HIV |
![]() |
---|
Warga Gerebek Kades yang Nikah Siri dan Ada di Rumah Janda, Tuntut Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Kebohongan Wali Kota Arlan Terkuak, Terbukti Mutasi Kepsek Tanpa Prosedur Benar, Nasib Bak Terbalik |
![]() |
---|
Sosok Kakak Adik Pakai Seragam Sekolah Gantian karena Cuma Punya 1, Tinggal di Kontrakan, Ibu ODGJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.