Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Banyuwangi

Gandeng Pemkab, Enesis Canangkan Gerakan Desa Bebas Nyamuk di Banyuwangi

Gandeng Pemkab, Enesis Canangkan Gerakan Desa Bebas Nyamuk dan keluarga sehat bebas gerak di Banyuwangi

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Aflahul Abidin
Pencanangan Gerakan Desa Bebas Nyamuk dan Keluarga Sehat Bebas Gerak dicanangkan di 15 desa di dua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (8/5/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Gerakan Desa Bebas Nyamuk dan Keluarga Sehat Bebas Gerak dicanangkan di 15 desa di dua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (8/5/2024).

Gerakan itu hasil kerja sama antara  Enesis dan Pemkab Banyuwangi.

Program ini dibuka oleh Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani bersama dengan Chief HR, Legal, PR dan RA Enesis Group, Bambang Cahyono di dampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi, Amir Hidayat, SKM, M.Si dan RM Ardiantara, Head of HR & Public Relations Enesis Group, Louis Sumantadiredja, Senior Brand Manager Soffell dan Force Magic.

Dalam gerakan itu, Enesis akan melatih 150 kader kesehatan di desa-desa untuk mengedukasi masyarakat soal bahaya nyamuk Aedes aegypti dan menyosialisasikan cara-cara pencegahannya. Para kader juga akan memberikan secara gratis sampel lotion antinyamuk kepada para keluarga di desa-desa sasaran.

Lebih dari itu, perusahaan yang memproduksi lotion antinyamuk merek Sofell itu juga akan menggerakan para kader untuk mendeteksi sekaligus menangani tempat-tempat yang berisiko menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga: Bupati Ipuk Salurkan Insentif Total Rp 7,2 Miliar untuk 1.200 Guru PAUD di Banyuwangi

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterima kepada Enesis yang turut andil dalam menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk di Banyuwangi, khususnya penyakit demam berdarah.

"Banyuwangi saat ini sedang dalam situasi yang perlu kerja sama berbagai pihak untuk menuntaskan kasus demam berdarah," kata Ipuk, saat peluncuran gerakan tersebut di Kantor Kecamatan Srono.

Ipuk menyebut, penanganan wabah demam berdarah akan sulit bila hanya pemerintah daerah yang bergerak. Maka dari itu, peran swasta dan warga akan terasa sangat signifikan. Apalagi, turun tangannya para kader juga bisa mendeteksi dini apabila terdapat warga yang mengalami gejala awal demam berdarah.

Hal itu akan menghindarkan warga yang terjangkit demam berdarah pada tahap kefatalan.

Gerakan Desa Bebas Nyamuk dan Keluarga Sehat Bebas Gerak, lanjut Ipuk, bakal kesinambungan dengan program-program yang dijalankan oleh pemerintah. Kementerian Kesehatan memiliki program pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M plus. Sementara pemerintah daerah juga memiliki program Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN).

"Ayo dijalankan bersama-sama gerakan-gerakan ini untuk meminimalisir risiko penyebaran kasus demam berdarah," ujarnya.

RM Ardiantara, Head of HR dan Public Relations Enesis Group menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret yang diambil oleh Enesis melalui brand kami, Soffell, dalam upaya terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan DBD dan Chikungunya. Di tengah lonjakan kasus yang mengkhawatirkan, kami percaya bahwa edukasi ini bukan hanya sekadar upaya sementara, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk mengubah perilaku dan menciptakan kebiasaan yang berkelanjutan. 

Dengan menyasar langsung ke keluarga, kami mengakui peran sentral yang dimainkan oleh

keluarga dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan perlindungan terhadap komunitas

sekitar. Dengan pendekatan ini, kami berharap bahwa kesadaran akan pencegahan DBD akan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved