Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Banyuwangi

Deklarasi Desa Damai di Banyuwangi, Perkuat Peran Perempuan Lewat Pemberdayaan Masyarakat

Sebagai bagian dari upaya memperkuat komitmen untuk mewujudkan kehidupan damai di masyarakat, serta mendukung kohesi sosial.

Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Deklarasi dan MOU Desa Barurejo Kec. Siliragung, Banyuwangi Sebagai Desa Damai. 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Sebagai bagian dari upaya memperkuat komitmen untuk mewujudkan kehidupan damai di masyarakat, serta mendukung kohesi sosial.

Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi secara resmi mendeklarasikan diri sebagai Desa Damai pada kamis ( 22/05).

Deklarasi ini merupakan langkah awal dari dimulainya program pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan oleh Wahid Foundation, dengan dukungan Japan Tobacco International (JTI) Indonesia.

Agenda deklarasi diawali dengan pembacaan ikrar Desa Damai oleh perwakilan perempuan Desa Barurejo, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Direktur Wahid Foundation, JTI Indonesia, Kepala Desa Barurejo, dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Wahid Foundation dengan Universitas KH. Mukhtar Syafa’at (UIMSYA).

Kerjasama ini meliputi program pendampingan lanjutan dari UIMSYA untuk Desa Damai Barurejo setelah program dari Wahid Foundation bersama JTI sudah selesai.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana, Henik Setyorini menyampaikan penghargaan dan dukungan penuh atas pencanangan Desa Damai di Barurejo.

Menurut Henik, ini merupakan langkah penting bagi Kabupaten Banyuwangi untuk menciptakan sebuah lingkungan inklusif sekaligus mewujudkan masyarakat yang berdaya, di mana perempuan menjadi aktor utamanya.

Senada, Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menyampaikan program Desa Damai di Barurejo merupakan kolaborasi antara Wahid Foundation dengan JTI yang memiliki kesamaan perhatian untuk melestarikan nilai – nilai multikulturalisme melalui penguatan komunitas.

“Desa Damai Barurejo merupakan desa ke-24 yang telah menyatakan deklarasi sebagai Desa Damai Wahid Foundation. Deklarasi merupakan simbol komitmen bersama–sama untuk membuat perubahan menjadi masyarakat yang saling menghargai, saling mendukung dan menghormati hak–hak masing–masing secara setara,” tutur Yenny Wahid.

Menurut Yenny, Desa Damai berfokus mendorong adanya partisipasi perempuan yang aktif, penguatan perdamaian di masyarakat, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan memastikan lingkungan yang bekelanjutan.

“Program ini dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi dan sosial, khususnya kepada kaum perempuan, agar mampu meningkatkan perannya di dalam masyarakat, serta menjadi penggerak di dalam lingkungan keluarga ataupun sekitarnya,” ucapnya.

“Harapannya nanti di Desa Barurejo sebagai desa yang memiliki latar belakang multikultural dan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah ini mampu menjadikan ini sebagai modal besar terus memperkuat kohesi sosial,” pungkasnya.

Direktur People and Culture JTI Indonesia, Yudi Rizkiadi yang turut hadir pada acara deklarasi mengatakan bahwa ia berharap program yang akan dijalankan di Desa barurejo ke depan ini akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.

Ini merupakan tahun kedua bagi JTI berkolaborasi dengan Wahid Foundation dalam program Desa Damai. Sebelumnya, dua desa lainnya, yaitu Grajagan dan Bangsring di Banyuwangi telah terlebih dahulu terpapar oleh program yang sama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved