Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Suku Asli Halmahera Datangi Daerah Pertambangan, Ahli Menduga Tengah Terdesak dan Lapar

Suku asli Halmahera, Togutil, mendatangi kawasan penambangan. Pakar menduga mereka terdesak dan lapar.

Editor: Olga Mardianita
Wartakota
Viral Suku Asli Halmahera Datangi Daerah Pertambangan, Ahli Menduga Tengah Terdesak dan Lapar 

"Saya belum tahu pasti (penyebab Suku Togutil keluar). Ini kami diskusikan dengan teman-teman dari Survival Internasional, gerakan global untuk hak-hak masyarakat adat dan suku-suku di seluruh dunia. Tapi kemungkinan karena lapar," ungkapnya. 

Dia mengungkap, posisi Suku Togutil sudah terdesak. 

"Menurut saya suku Togutil sudah sangat terdesak. Ini posisinya di titik tengah pulau Halmahera, hutan lebat. Hutan terakhir yang lagi (sedang) ditambang ini," kata dia. 

Sebelumnya kemunculan Suku Togutil yang sedang mendekati dan menghalau buldoser juga sempat beredar di akun X pada November 2023 lalu.

Video dramatis itu diunggah akun X (sebelumnya Twitter) Survival International. 

Rekaman video itu menunjukkan dua orang suku pedalaman sedang mendekati buldoser di dekat tambang nikel. 

Keduanya berusaha menghalau dengan memanah alat berat itu agar tidak memasuki wilayah mereka. 

Dilansir Kompas.com dari situs resmi Survival International, video dramatis itu menunjukkan anggota suku asli yang tertutup memperingatkan orang luar untuk menjauhi kawasan mereka. 

Baca juga: Kisah Suku Lingon, Suku Paling Misterius di Indonesia, Punya Mata Biru dan Rambut Pirang

Keduanya tampak bersiaga dengan panah hanya beberapa meter dari bulodser yang siap menghancurkan hutan tempat tinggal salah satu suku asli Indonesia itu. 

Bahkan salah seorangnya memanah buldoser yang siap membabat hutan mereka. 

Survival International menyatakan para pegiat sudah memperingatkan bahwa bencana hak asasi manusia sedang terjadi di Pulau Halmahera

Operasi penebangan kayu dan penambangan nikel menembus hutan hujan tempat suku Hongana Manyawa tinggal. 

Direktur Survival International Caroline Pearce menyatakan, tahun lalu pihaknya sudah sudah berkampanye terkait potensi bencana hak asasi manusia yang dialami suku pedalaman di Pulau Halmahera

Pearce menyebut bencana itu dengan istilah genosida. 

"Survival telah berkampanye melawan potensi genosida ini sejak tahun lalu, dan video ini adalah bukti nyata dari apa yang telah kami katakan--bahwa operasi penambangan di Halmahera kini merambah jauh ke dalam hutan hujan di wilayah tersebut. Hongana Manyawa," kata Pearce dalam situs Survival International.

Suku ini masih dapat dijumpai di Sebagian wilayah Kabupaten Halmahera Timur, seperti Miaf, Maba Tengah, Tanjung Lili, Dorosago, Maba Utara, Waya, dan Wasilei Utara. 

Sementara di Kabupaten Halmahera Tengah, seperti di Akejira, Weda Timur, Weda Utara, bisa juga ditemukan di Oba dan Oba Selatan.

----

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved