Makna di Balik Pesan 'Di Setiap Merahku Selalu Ada Birumu' dari Ketum Jakmania untuk Aremania

Organisasi suporter Jakmania inilah yang diharapkan oleh Diky dapat dicontoh oleh Aremania setelah membentuk presidium.

"Itu (organisasi) yang kami dorong ke Aremania," ujarnya.

"Ayolah bikin sesuatu yang kalau dulu Aremania mendorong Jakmania dalam hal kreativitas, mungkin teman-teman Aremania bisa ambil apa yang sudah Jakmania lakukan," tambahnya.

"Ya melalui Munas ini, sukses terus buat Aremania, kami rindu banget di tribun bareng Aremania," ungkapnya.

Sebagai saudara, Dikypun memahami akan kondisi yang dialami oleh Aremania dalam beberapa tahun belakangan ini.

Bahkan Diky juga sempat kebingungan, apabila dirinya datang ke Malang, Aremania yang mana yang harus dia datangi.

"Kalau kami ke Malang, kadang kami harus ke Aremania yang mana, karena banyak banget kan," ujarnya.

"Jadi kalau datang ke sini, masak yang ini nggak enak, jadi kami harus ke mana, apalagi waktu kami juga terbatas," tambahnya.

"Itu yang mungkin kami dorong ke Aremania, 'ayolah bikin sesuatu (organisasi),'" ungkapnya.

Namun dengan koneksi yang selama ini dibangun antara Jakmania dan Aremania, dia optimistis Aremania dapat kembali bangkit.

Diky juga berharap, Aremania bisa kembali lagi seperti dulu yang dapat menginspirasi seluruh suporter di Indonesia.

Mewakili Jakmania, Diky mengaku tak sabar ingin kembali satu tribun dengan Aremania di dalam stadion.

"Harapan kami Aremania bisa kembali seperti dulu yang menginspirasi kami dan semua suporter," ujarnya.

"Kembali menjadi Aremania yang bisa membirukan tribun Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, yang saat itu bagaimana kita belajar," ujarnya.

"Semoga Aremania dapat memberikan warna tersendiri bagi sepak bola Indonesia," tambahnya.

"Karena Aremania adalah simbol persatuan Malang Raya, dan itu harus dijaga oleh teman-teman Aremania," tandasnya.