Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Telanjur Bangga Anak Lolos Seleksi Paskibraka Skor Tertinggi, Ibu Kristianie Sakit Hati Nama Dicoret

Telanjur bangga anaknya lolos seleksi Paskibraka dengan skor tertinggi, ibu Kristianie dibuat sakit hati tiba-tiba nama dicoret dan gagal berangkat.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Jeritan hati ibu Kristiane yang gagal lolos seleksi Paskibraka Nasional padahal sudah ditelpon untuk berangkat ke Jakarta. 

TRIBUNJATIM.COM - Kristianie Lumatalale, siswi SMA Negeri 3 Seram Bagian Barat, Maluku, harus menerima pil pahit padahal sudah diminta berangkat ke Jakarta karena lolos seleksi Paskibraka Nasional.

Belakangan sang ibu menceritakan rasa sakit hatinya sebagai orang tua yang telanjur bangga.

Anak lolos seleksi Paskibraka Nasional dengan skor tertinggi, impian Kristianie Lumatalale harus tiba-tiba kandas seketika.

Ibu Kristianie mengatakan banyak rasakan kejanggalan selama proses seleksi berlangsung.

Anaknya itu gagal berangkat dengan alasan dari panitia penyelenggara gagal lolos seleksi kesehatan.

Kekecewaan ini bukan tanpa alasan.

Sebab Kristianie adalah peserta dengan nilai terbaik di tingkat Provinsi Maluku dan sempat dinyatakan lolos.

Ibu Kristanie, Loce Wattimena mengungkap, menjelang keberangkatan seleksi ke Jakarta, nama anaknya digantikan orang lain tanpa pemberitahuan.

Harapan Kristianie menjadi anggota Paskibraka Nasional pada HUT ke-79 RI tahun 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN) itu pun pupus seketika.

"Anak saya sudah dinyatakan lolos tapi tiba-tiba namanya dicoret dan digantikan dengan orang lain. Saya sebagai orangtua sangat kecewa sekali," kata Loce Wattimena, Selasa (11/6/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com

Baca juga: Penyebab Siswi Meninggal saat Seleksi Paskibraka, Keluarga Syok Mulut Korban Berbusa: Tak Ada Sakit

Loce mendengar dicoretnya nama Kristiane disebabkan lantaran hasil pemeriksaan kesehatan putrinya yang tidak memenuhi syarat.

"Ada keterangan katanya anak saya pernah kolaps tidak mampu beraktivitas dan sering pingsan itu semua tidak benar, kami sangat sayangkan karena hasil itu tidak pernah diumumkan panitia, malah didengar dari orang lain," katanya.

Dia menyesalkan hasil pemeriksaan kesehatan tidak dilakukan secara transparan, bahkan Kristianie tidak pernah diberi tahu mengenai hasilnya.

Selain itu, dia mendengar kabar adanya indikasi peserta lain yang tidak lolos seleksi namun dipanggil mengikuti tes kesehatan oleh panitia seleksi, bahkan ada yang tidak pernah mengikuti tes kesehatan tapi tetap diberangkatkan.

Proses seleksi Paskibraka Nasional di Maluku
Proses seleksi Paskibraka Nasional di Maluku (Kompas.com)

Melansir Tribun Ambon, Gerakan Mahasiswa Alifuru (Gemafuru) turut menyoroti kejadian tersebut dengan menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Maluku, Rabu (12/6/2024).

Mereka menyoal proses seleksi Paskibraka Nasional asal Maluku.

Para demonstran membawa aneka poster dan spanduk. Di antaranya adalah kain putih panjang bertuliskan 'Tolak Nepotisme, Kristianie Butuh Keadilan'.

Korlap Aksi Demo, Welrinto Luturmas mengatakan aksi tersebut dilakukan guna melawan dugaan praktik nepotisme seleksi Paskibraka Nasional dari Maluku.

"Poin utama dari aksi kami di saat ini ialah melawan tindakan nepotisme yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya kepada Tribun Ambon, Rabu (12/6/2024).

Selanjutnya, Gemafuru bersama DPRD akan beraudiensi bersama tim seleksi guna menyelesaikan polemik tersebut.

"Untuk tindak lanjutnya besok kami akan audiensi dengan pihak terkait bersamaan dengan DPRD Provinsi Maluku," tandasnya.

Baca juga: Nasib Gadis Paskibraka Pembawa Baki Bendera Kini Jadi Artis Kondang, Hidup Sederhana Meski Pejabat

Kepada Kompas.com, Kristianie bercerita awal mula dirinya mengikuti proses seleksi Paskibraka di tingkat Provinsi Maluku bersama 64 orang lainnya.

"Awalnya kita ada 64 orang yang ikut seleksi di tingkat provinsi dan di akhir seleksi kita ada empat orang dengan nilai terbaik yang dinyatakan lolos mewakili Maluku ke tingkat pusat," ungkapnya kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Proses seleksi tidak hanya tentang baris-berbaris, melainkan harus mengikuti sejumlah tes, seperti tes intelegensia dan tes wawancara kebangsaan.

Hasil tes intelegensia umum Kristianie memperoleh skor 89,46 dan tes wawancara kebangsaan ia mendapat nilai 96. Adapun nilai parade dan baris-berbaris, skor Kristianie 84.

"Untuk seleksi tingkat provinsi nilai saya paling tinggi 89,46 dan wawancara itu saya dapat nilai 96," katanya.

Nama Kristianie pun diumumkan menjadi peserta terbaik dengan nilai tertinggi dan berhak mengikuti seleksi tingkat nasional di Jakarta.

Kristiane lolos bersama tiga rekannya, yaitu Cleo Faldy Ririhena, siswa SMA Negeri 2 Ambon, Riska Dwi Latuconsina siswi SMA Negeri 11 Ambon dan Aril Lestaluhu siswa SMA Tulehu, Maluku Tengah.

Baca juga: Sosok Biodata Wira Yudha, Anggota Paskibraka Nasional 2023 dari Jatim, Pertama Kali ke Istana Negara

Menurut Kristianie, setelah dinyatakan lolos di tingkat provinsi, empat orang itu diberikan arahan oleh panitia untuk mempersiapkan diri berangkat ke Jakarta.

"Pengumuman seleksi provinsi itu tanggal 31 Mei. Jadi kami ada empat orang yang diumumkan lolos mewakili Maluku."

"Panitia juga sudah arahkan untuk kami persiapan berangkat ke Jakarta ikut seleksi nasional," ungkapnya.

Empat hari setelah pengumuman, panitia mengarahkan empat orang peserta seleksi untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan di laboratorium RSUD dr Haulussy.

"Kami berempat disuruh kumpul di kantor gubernur lalu diarahkan untuk melakukan medical check up di RSUD dr Haulussy itu tanggal 3-4 Juni," kata Kristianie.

Setelah itulah nama Kristianie tiba-tiba dicoret dan digantikan orang lain. Kristianie merasa kecewa karena hal tersebut dilakukan secara diam-diam tanpa adanya pemberitahuan dan alasannya.

"Tiba-tiba nama saya diganti di saat persiapan keberangkatan dan saya tidak pernah diberi tahu oleh panitia," ujarnya.

Presiden Joko Widodo (kiri) menyalami anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) saat upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2019). Ternyata Paskibraka mendapat gaji selain itu juga sertifikat hingga peluang beasiswa.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyalami anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) saat upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2019). Ternyata Paskibraka mendapat gaji selain itu juga sertifikat hingga peluang beasiswa. (Tribunnews)

la merasa janggal karena ada dua orang temannya yang sebelumnya tidak lolos seleksi tingkat provinsi justru dipanggil untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh panitia seleksi daerah.

Tak lama setelah itu, seorang teman Kristianie yang sebelumnya tak lolos seleksi namun ikut pemeriksaan kesehatan mengirimkan daftar tiket keberangkatan ke Jakarta kepadanya.

Nama Kristianie dan seorang temannya yang sebelumnya dinyatakan lolos tidak masuk dalam daftar tiket itu dan telah diganti dengan orang lain.

Anehnya, ada lima peserta yang diberangkatkan, padahal jatah untuk Maluku hanya empat orang.

"Yang berangkat ke Jakarta ada lima orang. Saya heran tiba-tiba mereka yang tidak lolos dipanggil untuk ikut pemeriksaan kesehatan dan yang saya paling heran lagi ada teman saya bisa tahu hasil kesehatan saya," ungkap dia.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved