Berita Viral
24.171 Anak Gorontalo Tak Sekolah, Imbas Beasiswa Diembat Orang Tua hingga Digoda Kerja di Tambang
Angka kemiskinan dan anak tidak sekolah di Gorontalo tinggi capai puluhan ribu, ternyata sebabnya imbas beasiswa diembat orang tua
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Ringkasan Berita:
- Puluhan ribu anak Gorontalo tak selesaikan pendidikan karena beasiswa diembat orangtua
- Banyak faktor mempengaruhi satu diantaranya pengaruh sosial budaya dalam masyarakat dan keluarga
- Godaan lain datang dari tawaran bekerja di tambang emas
TRIBUNJATIM.COM - Tim peneliti Universitas Negeri Gorontalo dan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda), menemukan berbagai faktor yang menyebabkan anak putus sekolah.
Muchtar Ahmad, ketua tim peneliti mengatakan, berbagai faktor menyebabkan anak-anak di Gorontalo tak lagi mengenyam pendidikan.
Ada banyak faktor penyebab kemiskinan di Indonesia, dan akar permasalahannya sering kali bersifat struktural yang artinya, bukan hanya disebabkan oleh kesalahan individu, tetapi juga oleh sistem sosial-ekonomi yang tidak merata.
Masyarakat miskin di banyak wilayah, terutama di luar kota besar, sering kali tidak mendapatkan pendidikan yang layak karena fasilitas pendidikan rendah atau guru tidak selalu hadir, yang kemudian membatasi kesempatan mereka mendapat pekerjaan yang berpenghasilan baik.
Juga berbagai alasan pendidikan rendah juga berarti keterampilan pekerja rendah, yang mendorong mereka untuk memasuki sektor informal dengan upah rendah dan tanpa jaminan sosial.
Angka tinggi kemiskinan
Dalam paparannya, peneliti juga mengungkapkan bahwa sebanyak 24.171 anak di Gorontalo tidak sekolah per Juli 2025.
Dari jumlah tersebut terdiri dari 8.774 anak drop out, 6.893 anak lulus sekolah tetapi tidak melanjutkan, dan sebanyak 8.504 anak belum pernah sekolah.
Sementara itu, angka kemiskinan Provinsi Gorontalo pada 2025 mencapai 13,87 persen. Angka ini masih di atas rata-rata nasional yang sebesar 9,36 persen.
Bantuan beasiswa diembat orang tua
Beberapa temuan ternyata penyebabnya juga karena beasiswa yang diembat orang tua hingga iming-iming kerja di tambang emas tradisional.
Temuan ini diungkap setelah para peneliti menyasar ribuan siswa dari 28 sekolah SMP, SMA, dan SMK di sejumlah kabupaten di Provinsi Gorontalo.
Penggunaan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dinilai tidak sepenuhnya digunakan untuk kepentingan pendidikan.
Muchtar Ahmad, ketua tim peneliti mengatakan, bantuan tersebut memang sudah disalurkan dan diterima. Namun, tidak tepat penggunaannya karena dipakai untuk kepentingan orang tua.
Baca juga: Warga Tolak Pembangunan SPAM di Sumber Wadon Malang, Beber Dampak Negatif hingga Singgung Kompensasi
"Bantuan disalurkan dan diterima, namun tidak tepat penggunaannya, bantuan dipakai untuk kepentingan orang tua, tidak untuk menunjang aktivitas pendidikan anaknya," katanya, Senin (24/11/2025).
Bantuan pemerintah yang seharusnya untuk menunjang pendidikan anak banyak yang digunakan orang tua untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau keinginan orang tua.
Universitas Negeri Gorontalo
angka kemiskinan Provinsi Gorontalo
Program Indonesia Pintar (PIP)
tambang emas tradisional
meaningful
Multiangle
TribunJatim.com
berita viral
| Curi Dana Desa Rp388 Juta dari Mobil Pj Kades, Mantan Pimpinan Bank Dikejar Utang & Gaya Hidup |
|
|---|
| Petani Nekat Gali Material Vulkanik yang Timbun Rumahnya, Cari Jaket yang Berisi Rp 10 Juta |
|
|---|
| Harta Karun Rp 333 T Ditemukan di Bangkai Kapal Perang, Diyakini Muat 11 Juta Koin Emas dan Perak |
|
|---|
| Usai Ditangkap, Ayah Tiri Alvaro Meninggal di dalam Tahanan, Kapolres Ungkap Fakta |
|
|---|
| Modal Mengintip, Pemuda Kuras Rekening Rp 31.124.000 Demi Beli iPhone 15, Kurang dari 20 Menit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Anak-tak-sekolah-di-Gorontalo-semakin-tinggi.jpg)