Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Usai Viral Ngamuk Keluhkan Fasilitas untuk Jemaah Haji, Sang Pejabat Kini Minta Maaf: Saling Sabar

Usai viral ngamuk keluhkan kondisi tenda jemaah haji, sang pejabat kini minta maaf.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/hazairinsitepu
Pejabat yang viral usai keluhkan fasilitas jemaah haji kini minta maaf 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok pejabat yang viral karena ngamuk keluhkan kondisi tenda jemaah haji kini meminta maaf.

Seperti diketahui, sempat viral di media sosial, pejabat Kota Bogor yang protes kondisi tenda jemaah haji di Mina.

Aksi pejabat yang protes itu pun menuai berbagai komentar.

Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @bogor.terkini, Senin (17/6/2024).

Dalam video tersebut, seorang jemaah haji terlihat mempertanyakan kondisi tenda kepada panitia haji Indonesia.

Berdasarkan keterangan video tersebut, tenda jemaah haji di Indonesia berukuran kurang lebih 10x12 meter untuk 160 jemaah.

Kondisi tersebut membuat beberapa jemaah harus tidur di lorong maktab.

Di dalam tenda, beberapa jemaah haji pun harus tidur sambil duduk karena ruang yang tidak cukup.

Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan, terlebih banyak jemaah haji yang sudah lansia.

Tampak dalam video yang dilihat, jemaah haji Kota Bogor yang memprotes tenda jemaah haji di Mina ini adalah pejabat.

Pejabat tersebut yakni PIt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, Asep Kartiwa.

Asep sendiri tergabung bersama 160 jemaah lain dalam KBIHU YPHB yang berangkat ke tanah suci kloter 49 dan berada di maktab 44.

Ia menyampaikan protesnya berupa tenda berukuran kurang lebih 10x12 meter bagi 160 jemaah tersebut menyebabkan puluhan orang harus tidur di lorong maktab. 

"Di dalam tenda ada yang bahkan tidur sambil duduk karena space tidak cukup untuk berbaring," tulis pengunggah video tersebut.

Baca juga: Nagita Slavina Merinding Ditunjukkan Keajaiban saat Ibadah Haji, Langsung Dilihatkan Sosok Spesial

Menanggapi hal ini, Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari mengatakan, ia sudah mendengar kabar tersebut.

"Iya itu udah nyampai juga ke saya dan saya pikir saya sudah sampaiin juga tabbayyun kepada teman-teman jemaah, perwakilan jemaah, perwakilan pusat Kemenag yang kebetulan menjadi jemaah di sana.

Yaitu Pak Dede sebagai Kepala Kantor Kemenag Kota Bogor," kata Hery di Kedung Halang, Selasa (18/6/2024).

Hery melanjutkan, hal ini merupakan miskomunikasi.

"Semacam miskomunikasi, missosialisasi karena secara standar seluruh jemaah di Indonesia itu standar ukuran tendanya di Mina 10x12 meter untuk 60 orang. Jadi semuanya sama," jelasnya.

Hery berharap, jemaah haji asal Kota Bogor harus tetap bersabar.

"Kedua, ini menjadi catatan kita untuk kita aspirasikan kepada Pemerintah Pusat melalui Kemenag ke depannya.

Kalau dari kami sih begitu. Ini sudah landai, sudah dijelaskan dari dua pihak," jelasnya.

Di sisi lain, kesehatan jemaah haji asal Kota Bogor terpantau seluruhnya sehat.

Ia pun bersyukur seluruh jemaah asal Kota Bogor kondisinya relatif tak ada gangguan.

"Alhamdulillah laporan dua hari sekali, saya tanya ke ketua jemaah di sana, alhamdulillah dari Kota Bogor sehat-sehat semua.

Tapi alhamdulillah semua jemaah tidak ada yang dalam kondisi perlu kita atensi," tandasnya, melansir TribunnewsBogor.com.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, saat dijumpai di Kedung Halang Kota Bogor, Selasa (18/6/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, saat dijumpai di Kedung Halang Kota Bogor, Selasa (18/6/2024). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sementara itu, dilansir dari akun @hazairinsitepu yang mengunggah video pertama kali, Asep Kartiwa meminta maaf setelah videonya viral.

"Saya mohon maaf, kejadian kemarin itu akumulasi kesalahan kami dari pagi kami ngobrol terkait dengan permasalahan yang terjadi di tempat ini," kata Asep.

"Tapi alhamdulillah, mudah-mudahan setelah kami melakukan koordinasi dan komunikasi, bisa terselesaikan.

Dengan catatan, ini merupakan pembelajaran untuk perbaikan di kemudian hari," tambahnya.

Asep berharap, pemerintah bisa menjadikan kejadian tersebut sebagai catatan agar jemaah haji Indonesia bisa beribadah dengan lebih lancar.

"Jangan sampai jemaah haji yang sudah berkorban segala macam, terkorbankan dengan fasilitas yang menurut saya agak kurang," kata Asep.

"Mudah-mudahan kejadian ini pertama dan terakhir," tandasnya.

Baca juga: Bikin Malu, Aksi Jemaah Haji Indonesia Teriak Minta Uang di Depan Kabah Jadi Sorotan, Disuruh Turun

Kemudian, Ketua Rombongan Jamaah YPHB Wahyu Widianto mengatakan, pihaknya memang diberikan tenda berukuran 120 meter persegi untuk 160 jemaah.

"Untuk masalah penempatan jemaah pada saa itu sebenarnya hanya ingin supaya adil," katanya.

"Karena di YPHB dari 160 jemaah itu hanya kebagian 120 meter persegi, dari yang lain tidak memberi ruangan," imbuhnya.

Lalu, Ketua Kloter 49 Supriadi Gunawan menyampaikan, pihaknya mengakui memang ada keterbatasan tempat bagi para jemaah haji di Mina.

"Harus saling sabar, saling ikhlas, dalam menghadapi ibadah haji ini. Ini merupakan suatu ujian bagi jemaah haji kita di Mina," ujarnya.

Di sisi lain, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jemaah haji Indonesia untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 waktu setempat.

Imbauan ini disampaikan Staf Khusus bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, di Mina, Arab Saudi.

"Merujuk pada imbauan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, kami meminta jemaah untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 waktu Arab Saudi," kata Wibowo, Senin (17/6/2024). 

Ia mengungkapkan, imbauan ini dikeluarkan mengingat suhu yang tinggi serta untuk menghindari tekanan panas bagi jemaah. 

"Di Mina saat ini suhunya mencapai 45 derajat. Ini harus jadi perhatian para jemaah untuk menghindari heatstroke," ungkap Wibowo.

Karenanya, Kementerian Haji mencegah seluruh jemaah meninggalkan Jembatan Jamarat untuk jumroh (melempar batu) pada pukul 11.00 hingga 16.00 WAS.

Baca juga: Kena Serangan Jantung saat Ambil Wudhu, Jemaah Haji Trenggalek Meninggal Dunia di Tanah Suci

Saat ini, Kementerian Haji juga menugaskan keamanan di tenda-tenda untuk mencegah jemaah berangkat sebelum pukul 16.00 waktu Arab Saudi.

Pintu-pintu maktab juga saat ini sudah ditutup, dikunci, dan akan dibuka kembali setelah pukul 16.00 waktu Arab Saudi.

PPIH juga mengimbau para jemaah yang saat ini melakukan tanazul di hotel sekitar jamarat, juga mengikuti imbauan tersebut. 

“Jadi, siang ini jangan keluar hotel menuju jamarat dulu," pesan Wibowo.

Ikut jadwalnya dengan jemaah yang ada di Mina, agar lontar jumrahnya dilaksanakan setelah pukul 16.00 WAS. Jadi keluar dari hotelnya, ya sore saja," imbuhnya

Pihaknya berharap, seluruh jemaah haji asal Indonesia dapat mengikuti imbauan ini demi kemaslahatan bersama.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved